Cara Janet Todd Belajar Menerima Akarnya Dari Jepang
Janet “JT” Todd adalah produk dari garis keturunan Jepang dan Amerika.
Juara IFMA Pan-American Muay Thai ini – yang akan menghadapi Stamp Fairtex demi gelar Juara Dunia ONE Atomweight Muay Thai di ONE: CALL TO GREATNESS hari Jumat, 22 Februari ini – terlahir dari ibu keturunan Jepang dan ayahnya dari Amerika Serikat, serta bertumbuh dewasa di Hermosa Beach, California.
Ibunya tinggal di rumah bersama dirinya dan adiknya saat keduanya masih kecil, yang membantu Todd mempelajari bahasa Jepang sebagai bahasa ibunya sebelum ia belajar bahasa Inggris di sekolah.
How American ONE Atomweight Muay Thai World Title contender Janet Todd learned to embrace her differences ⤵️Singapore | 22 February | 6:00PM | LIVE and FREE on the ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast | Tickets: http://bit.ly/onegreatness19
Posted by ONE Championship on Thursday, February 14, 2019
Saat masih kecil, Todd mengetahui dirinya datang dari dua kebudayaan yang berbeda, tetapi lebih dari segalanya, ia hanya ingin menjadi seperti anak-anak lain di sekolahnya.
“Saya harap saya lebih menghargainya saat saya masih jauh lebih muda,” kenang Todd.
“Saya merasa seperti saya tidak terlalu menghargai kebudayaan saya saat masih muda karena saya hanya ingin diterima. Saya ingin menjadi seperti yang lain.”
Pada akhirnya, kekhawatiran Todd tentang perasaan tidak diterima itu berasal dari kecemasannya, lebih dari segala macam tekanan yang ia hadapi dari teman-teman sekolahnya.
Melihat ke belakang, ia mengakui bahwa dirinya merasa malu tentang cara yang ditempuhnya untuk dapat diterima oleh anak-anak lain – walau tak satu pun temannya pernah mengasingkannya.
“Saya tidak terlalu dirundung saat kecil, tetapi itu benar-benar membuat perbedaan saya menonjol,” kata Todd.
“Saya benar-benar membawa ‘kotak bento’ saat masih kecil. Tak ada anak yang memiliki itu saat saya kecil. Semua orang membawa makan siang mereka di kantong kertas, dan roti lapis selai stroberi dan kacang, dan saya mendapatkan nasi gulung.”
“Saya memiliki lingkaran pertemanan terkecil yang menyukai saya sebagai diri saya, dan saya yakin mereka tidak berkeberatan, tetapi itu lebih kepada kesadaran saya akan perbedaan itu.”
“Saya akan menyantap makan siang saya, namun saya akan menyembunyikannya di bawah meja dan hanya menyuapkan makanan itu ke mulut saya. Hal-hal bodoh. Melihat kembali, saya kira mereka juga tidak peduli.”
Todd berkata bahwa hal yang paling mengejutkan terjadi saat ia mulai bepergian ke Jepang tiap musim panas bersama ibu dan saudaranya.
Sementara anak-anak di Amerika Serikat menikmati liburan mereka, ibu Todd mendaftarkan anak-anaknya ke dalam sekolah tambahan selama tiga bulan per tahun di Jepang, sampai ia masuk kelas enam.
Janet Todd is proud to be a flag bearer for American Muay Thai 🇺🇸
Janet Todd is proud to be a flag bearer for American Muay Thai 🇺🇸Singapore | 22 February | 6:00PM | LIVE and FREE on the ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast | Tickets: http://bit.ly/onegreatness19
Posted by ONE Championship on Thursday, February 14, 2019
Di sanalah Todd benar-benar mulai menyadari perbedaan antara kehidupannya di AS dan pendidikan yang ia dapatkan selama beberapa bulan tiap tahunnya di Jepang.
“Saya hanya teringat hari pertama saya masuk kelas, anak-anak sekolah itu akan berkumpul di pintu gerbang sekolah untuk mengintip siapa saya. Itu cukup aneh,” kata Todd sambil tertawa.
“Itu jelas membuat saya seperti sangat menonjol, tetapi pada akhirnya, saya dapat berteman saat bersekolah di sana.”
“Jelas ada banyak orang yang menyambut dan ingin bermain dengan saya di sana. Saya berteman dengan beberapa anak saat berada di sana. Itulah di mana saya mengalami beberapa bagian dari kebudayaan itu karena saya benar-benar ada di sana.”
Secanggung apa pun dirinya merangkul akarnya Jepang dan AS saat ia kecil, Todd mengatakan bahwa ia akhirnya belajar untuk menghargai kedua kebudayaan itu saat ia bertumbuh dewasa.
“Di kebudayaan kami pada saat kuliah, itulah waktunya kami benar-benar menerima siapa kami, dan saya sangat merasakan itu,” kenang Todd.
“Saya berpikir bahwa saya mulai lebih menghargainya menjelang akhir masa sekolah menengah atas dan kuliah, ketika saya mulai menjadi diri saya sendiri dan tak berusaha keras menjadi seperti orang lain.”
Sementara ia belum dapat bepergian ke Jepang sesering yang ia inginkan beberapa tahun belakangan ini, Todd menerima tiap kesempatan untuk berkunjung ke rumah keduanya di seberang lautan itu.
“Sebagai orang dewasa, saya belum dapat pergi sesering itu karena kehidupan mengambil alih dan anda menjadi sangat sibuk, tetapi saya senang pergi ke sana,” kata Todd.
“Jelas, saya menyukai makanan di sana, dan saya memiliki keluarga dan teman-teman yang tinggal di sana. Ini seperti kembali ke keluarga saya dan menghabiskan waktu dengan mereka. Melakukan apa yang kita sukai, yaitu makan dan berbicara.”
Ketika organisasi bela diri terbesar di dunia ini siap mencetak gelaran debutnya di Jepang dengan ONE: A NEW ERA pada 31 Maret, Todd jelas telah memikirkan kemungkinan untuk berkompetisi di sana ke depannya.
Ia berharap memenangkan laga Kejuaraan Dunia ONE Atomweight World Muay Thai pada 22 Februari, dan mimpinya dapat menjadi kenyataan untuk mempertahankan gelar itu di Jepang akhir tahun ini di ONE: GREATNESS UNLEASHED.
“Sudah lama saya selalu ingin berlaga di sana. Keluarga saya akan menyukainya,” kata Todd.
“Anda seperti berfantasi tentang itu, seperti, ‘Sepertinya akan keren untuk pergi ke Jepang dan bertarung?”