Cara Kun Khmer Membantu Sok Thy Atasi Perundungnya
Untuk pertama kalinya, seni bela diri tradisional Kamboja Kun Khmer akan diwakili dalam rangkaian ONE Super Series.
Pada ajang ONE: PINNACLE OF POWER, salah satu praktisi terbaik dalam olahraga ini siap menampilkan disiplin striking nasional Kamboja ini kepada dunia, melawan seorang Juara Dunia Muay Thai.
Sok Thy (221-36-12 Kun Khmer) membawa semangat muda dan bakat besarnya ke dalam ring melawan Lerdsila Phuket Top Team di Studio City Event Center pada hari Sabtu, 23 Juni, di Makau.
Saat pria berusia 20 tahun ini bersiap menjalani laga besarnya di panggung bela diri dunia ini, mari ambil kesempatan ini untuk mempelajari lebih banyak tentang Juara Nasional Kun Khmer Kamboja 2018 ini.
Keinginan Meraih Sesuatu Yang Besar
Thy dibesarkan di sebuah desa kecil di Banteay Meanchey, di provinsi bagian barat laut Kamboja yang berbatasan dengan Thailand. Provinsi ini dikenal memiliki lahan sawah, yang adalah bagian terbesar dari ekonomi lokal dan masyarakat Kamboja.
Walau orang tua Thy awalnya bekerja di sawah untuk mendapatkan upah yang rendah, mereka beralih pekerjaan untuk membawa lebih banyak uang demi mendukung kedua anak mereka.
“Keluarga saya adalah petani pada awalnya, namun mereka beralih menjadi buruh di berbagai lokasi konstruksi di seantero Kamboja dan Thailand. Saya membantu orang tua saya saat dibutuhkan,” katanya.
Thy selalu ingin melakukan lebih banyak lagi untuk membantu orang tuanya dan meningkatkan kondisi finansial mereka. Itulah yang menjadi tujuan hidupnya.
“Motivasi saya adalah, dan masih tetap, memberi keluarga saya kehidupan yang jauh lebih baik,” jelasnya. “Itu adalah tugas saya sebagai seorang anak.”
Menemukan Keyakinan Di Kun Khmer
https://www.facebook.com/kurnkhmerboran/posts/737209136667724
Thy juga ingin menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi dirinya sendiri – baik di tingkatan sosial dan ekonomi.
Atlet Kamboja ini seringkali dirundung oleh anak-anak lain di komunitasnya. Ia mengalami perundungan fisik dan psikologis, serta mengalami sedikit kesulitan untuk mengatasinya.
“Saya selalu lebih kecil dari anak-anak lainnya,” ia menjelaskan. “Mereka menertawakan kepala saya yang lebih besar dari tubuh saya. Saya akan selalu menangis, sebelum pergi dan bersembunyi di sawah.”
Untungnya, ia dapat mengandalkan keluarganya, dimana saat ayahnya memperkenalkan Kun Khmer pada dirinya dan kakaknya, Thy menemukan sebuah jalan untuk membangun kekuatan fisik dan mental untuk mengatasi para perundung yang mengincarnya.
Ayah Thy adalah penggemar berat olahraga tesebut, dimana provinsinya juga telah menghasilkan beberapa praktisi terbaik di negara itu. Oleh karena itu, atlet muda ini merasa ditakdirkan untuk meraih kesuksesan dan mulai berlatih di usianya yang ke-6.
“Datang dari Banteay Meanchey, yang dikenal memiliki beberapa pertaung Khmer terbaik dari dahulu sampai sekarang, itu sudah ada dalam darah saya,” tambahnya.
“Kenangan terbaik saya adalah menghabiskan waktu berlatih dengan ayah dan kakak saya.”
“Saya harus mengalami kesulitan mengatasi anak-anak yang lebih besar dan kuat, karena saya selalu takut, tetapi seni bela diri membangun kepercayaan diri saya.”
Memasuki Panggung Dunia
https://www.facebook.com/kurnkhmerboran/photos/a.570457550009551.1073741828.569688263419813/786626358392668/?type=3
Seni bela diri tidak hanya membangun keyakinan diri Thy, tetapi itu juga memberinya sebuah karier yang luar biasa.
Pria berusia 20 tahun ini kini berlatih bersama Cambodian Top Team di Phnom Penh, dan telah meraih berbagai gelar yang menetapkan standar bagi atlet Kamboja lain yang berkompetisi di panggung internasional.
Thy adalah Juara Bayon dan PNN Stadium Flyweight, serta Juara Nasional Kun Khmer 2018. Ia juga menjadi atlet Kamboja pertama yang berlaga demi gelar Juara Dunia Muay Thai di Lumpinee Stadium dan Channel 7 Boxing Stadium, Thailand.
Pengalamannya di Thailand akan memberinya keunggulan, dimana ia akan bertemu dengan Juara Dunia Muay Thai Lerdsila Phuket Top Team (186-31-5 Muay Thai) dalam laga yang menjadi bagian dari rangkaian ONE Super Series divisi flyweight Muay Thai di ONE: PINNACLE OF POWER, Makau.
“Ia adalah seorang legenda, dan saya merasa terhormat dapat berbagi ring dengannya,” kata Thy. “Saya kira itu akan menjadi laga yang hebat, dan para penggemar akan melihat bentuk terbaik dari seni striking.”
Terlepas tantangan luar biasa di hadapannya, Thy dan timnya tak dapat lebih berbahagia untuk membawa rekor Kun Khmer di 221-36-12 ke dalam ONE Super Series.
Atlet Kamboja ini mengincar kesuksesan di atas panggung dunia dan memposisikan dirinya sendiri untuk dapat meraih gelar Juara Dunia. Jika itu terjadi, ia akan dapat meraih impiannya dan memberi penghidupan yang jauh lebih baik bagi keluarganya.
“Kami sangat senang ONE menyelenggarakan laga [dalam disiplin] striking,” tambahnya. “Kami berkata bahwa inilah waktunya untuk menunjukkan apa yang kami [atlet Kamboja] dapat lakukan sekarang.”