Chingiz Allazov Vs. Marat Grigorian: 4 Kunci Kemenangan Laga Kejuaraan Dunia Kickboxing Di ONE Fight Night 13
Pada Sabtu pagi, 5 Agustus waktu Asia, Juara Dunia ONE Featherweight Kickboxing Chingiz Allazov akan mempertahankan sabuk emasnya untuk pertama kali dalam laga trilogi yang sangat ditunggu melawan rival lama dan striker kuat asal Armenia Marat Grigorian.
Dipersiapkan untuk laga utama ONE Fight Night 13, aksi Kejuaraan Dunia masif ini mewakili kelanjutan dari persaingan keras antara sepasang petarung pound-for-pound terbaik yang dimulai di luar ONE, tepatnya satu dekade lalu.
Pertemuan pertama keduanya berakhir dengan hasil No Contest (NC) setelah serangan siku yang tak disengaja, sementara Grigorian meraih kemenangan dalam laga kedua mereka setelah tiga ronde penuh aksi tanpa henti.
Jelang laga Kejuaraan Dunia yang disiarkan langsung pada jam tayang utama A.S. dari arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Thailand ini, mari kita lihat kunci kemenangan terbesar mereka.
#1 Tekanan Konstan Grigorian
Salah satu atlet dengan kekuatan kasar yang pernah ada dalam sejarah kickboxing, Grigorian cenderung sangat baik beraksi saat ia menjebak lawannya di tali ring dan melepaskan kombinasi luar biasa itu.
Demi mencapai tujuannya, ia kerap menerjang maju, menempatkan pertahanan rapat di atas saat ia menerapkan footwork lihai demi memotong jarak.
Melawan pemegang gelar yang sangat cepat dan dinamis ini, Grigorian akan ingin membuat ring itu terasa lebih kecil dengan menjebak rivalnya di pojokan. Di posisi tersebut, ia wajib memanfaatkan situasi yang ada untuk melepaskan pukulan dahsyat yang menjadikannya pencetak KO ikonik itu.
#2 Volume Serangan Besar Allazov
Dengan tiga KO dalam empat kemenangannya bersama ONE, “Chinga” terbukti menjadi striker yang sangat berbahaya, namun ia biasanya mempersiapkan penyelesaian tersebut dengan pendekatan cepat yang bervolume tinggi, memaksa rivalnya untuk bertahan sejak awal laga.
Ini dapat menjadi sebuah pendekatan menguntungkan bagi dirinya saat melawan Grigorian yang mampu bertahan dengan baik, karena sang penguasa featherweight kickboxing ini cenderung menyerang dengan berbagai variasi serangan di awal.
Tak hanya dirinya dapat mencetak kerusakan besar pada tubuh pria Armenia itu, tetapi ini juga dapat memperlambat tekanan maju yang sangat keras dari sang penantang, membuatnya kewalahan dengan berbagai serangan yang terpaksa harus ditahannya.
#3 Pukulan Jarak Pendek Grigorian
Penantang #2 featherweight kickboxing ini juga terbukti sebagai pemukul kuat – terutama saat beraksi dalam jarak dekat.
Sekali lagi, kunci utama bagi pendekatan Grigorian adalah tekanan maju, dengan tujuan mementahkan pergerakan liar lawannya. Saat ia mencapai hal tersebut, senjata favoritnya adalah pukulan dahsyatnya, terutama hook dan uppercut dari kiri yang mampu mematahkan rahang lawan.
Pria berusia 32 tahun ini akan sangat bijak untuk beraksi di sisi dalam dari serangan jarak jauh Allazov, serta membiarkan pukulannya melayang liar ke arah lawan, demi menguji rahang sang penguasa divisi dengan kekuatan legendaris itu.
#4 Serangan Tak Tertebak Dari Allazov
Sementara sang penantang cenderung melontarkan lebih banyak kombinasi pukulan-tendangan dasar, sang Juara Dunia ini membawa permainan striking yang paling beragam dan tak dapat ditebak, hampir dalam seluruh area disiplin kickboxing.
Baik saat ia melontarkan tendangan dorong yang tajam ke wajah dan tubuh lawan, melayangkan teknik spinning backfist, atau menyarangkan pukulan kanan yang mampu meng-KO Superbon Singha Mawynn dalam perebutan gelar sebelum ini, Allazov sangat lihai saat memaksa lawan untuk menebak.
Dan, karena Grigorian adalah seorang master dalam teknik bertahan, superstar Azerbaijan-Belarusia ini akan harus memadukan serangannya selama pertarungan itu berlangsung – demi mencoba menemukan celah dalam pertahanan rapat lawannya itu.