Christian Lee Ungkap Hal Terpenting Bagi Kesuksesan Dalam Seni Bela Diri

Christian Lee IMG_0234

Christian “The Warrior” Lee tidak pernah mundur dari tantangan, yang artinya ia tak akan berpikir dua kali saat mendapat tawaran menghadapi lawan tertangguh dalam kariernya.

Dalam laga utama ajang ONE: ENTER THE DRAGON, atlet Singapura ini akan naik satu divisi untuk menantang Juara Dunia ONE Lightweight Shinya “Tobikan Judan” Aoki, yang dikenal sebagai seorang praktisi submission paling berbahaya dalam sejarah bela diri campuran.

Legend vs. Phenom. Teammate vs. Teammate. Finisher vs. Finisher. Aoki vs. Lee!

✅ Legend vs. Phenom. ✅ Teammate vs. Teammate. ✅ Finisher vs. Finisher. Shinya Aoki vs. Christian Lee! 👊Singapore | 17 May | 7:00PM | Watch on the ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast | Tickets: http://bit.ly/onedragon19

Posted by ONE Championship on Sunday, April 28, 2019

Tidaklah mengejutkan melihat perwakilan Evolve dan United MMA ini mengambil langkah besar itu, mengingat ia telah bertanding melawan para atlet tanggung sejak awal karier profesionalnya – dan bahkan sebelum itu.

Mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Featherweight ini memasuki Circle untuk pertama kalinya saat berusia 17 tahun, dan walau dirinya bahkan belum cukup umur untuk memasuki universitas, ia berlaga satu lawan satu melawan pria dewasa.

Bahkan saat itu, ia tidak gentar menerima tantangan apapun.

“Saya rasa ada sesuatu di dalam diri saya,” jawab Lee.

“Semua itu kembali ke masa saya bertumbuh dewasa – cara ayah saya membesarkan saya dan kakak saya, serta cara kami berlatih saat masih kanak-kanak. Memulai perjalanan bela diri saya, semua itu selalu tentang pertahanan diri. Mempertahankan diri selalu menjadi yang paling utama.”

“Saat saya berusia 12 tahun, saya melakukan sparring dalam bela diri campuran dengan pria dewasa. Saat saya berusia 14 tahun, saya sparring dengan atlet profesional. Saya tidak pernah takut untuk melawan seseorang yang lebih tua. Saya tidak pernah takut melawan seseorang yang lebih berat dari saya. Saya menjalani seluruh karier saya dengan keyakinan itu dalam diri saya.”

Christian Lee's personal mantra ⤵ What's yours?

Christian Lee's personal mantra ⤵ What's yours?Singapore | 17 May | 7:00PM | Watch on the ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast | Tickets: http://bit.ly/onedragon19

Posted by ONE Championship on Thursday, April 18, 2019

Tanpa keyakinan akan kemampuannya itu, Lee tidak akan meraih pencapaian seperti ini, atau meraih kesuksesan di panggung bela diri dunia ini.

Ini adalah sesuatu yang telah tertanam di dalam dirinya sejak usia muda, saat dia pertama kali mulai berlatih. Tanpa hal itu, semua pelatihan yang diterima seorang atlet akan terbuang sia-sia dibawah sorotan.

Meski demikian, “The Warrior” mengaku dia tidak selalu percaya diri.

“Kepercayaan diri adalah hal yang terpenting dalam seni bela diri,” jelas Lee.

“Anda dapat memiliki seluruh kemampuan di dunia, namun jika anda tak meyakini bahwa anda memiliki keahlian untuk melakukan itu, anda tak akan dapat mempraktekkannya.”

“Saya mendapatkan itu dari tahun-tahun saya berkompetisi sebagai seorang anak. Saat saya lebih muda, saya biasanya selalu gugup sebelum berkompetisi. Itu terjadi sampai debut profesional saya. Saya begitu gugup sampai saya tidak bisa tidur di malam sebelum hari pertandingan. Untungnya, saya maju dan meraih hasil yang luar biasa.”

What will it take for Christian Lee to achieve his lifelong dream of becoming a ONE World Champion?

What will it take for Christian Lee to achieve his lifelong dream of becoming a ONE World Champion?Singapore | 17 May | 7:00PM | Watch on the ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast | Tickets: http://bit.ly/onedragon19

Posted by ONE Championship on Tuesday, April 16, 2019

Sampai saat ini, Christian mengatakan ia masih harus mengatasi rasa tegang tiap kali ia akan berlaga. Namun ia kini mengetahui cara untuk mengubahnya menjadi sebuah keuntungan tersendiri.

Kini, kegugupan itu tidak membuatnya lemah, dimana ia menjadikannya sebagai energi tambahan untuk mendominasi lawannya di “The Home Of Martial Arts.”

“[Setelah] 14 laga berikutnya, dimana saat ini saya akan bertanding untuk ke-15 kalinya bersama ONE Championship, kegugupan itu masih ada. Walau begitu, saya tidak pernah takut,” tegas Lee.

“Saya tak pernah menyimpan rasa takut di dalam hati saya saat memasuki sebuah laga atau kompetisi. Ketegangan itu ada hanya untuk membuat saya tetap tajam, tetap awas. Anda memerlukan sedikit dari itu untuk tetap menjaga pikiran anda tetap tajam jelang sebuah laga, namun sangatlah penting untuk tidak memiliki rasa takut dalam hati anda. Ketegangan itu bagus, tapi rasa takut tidak pernah bagus.”

Pemikiran itulah yang akan menjadi penting saat dirinya melawan Aoki di Singapura. Ikon asal Jepang itu memiliki 43 kemenangan sebagai seniman bela diri campuran, termasuk 31 kemenangan yang diraihnya melalui penyelesaian, dimana ia akan menjadi atlet yang lebih besar dan lebih kuat bagi Lee.

Namun, Lee akan memasuki laga tersebut dengan memikirkan bahwa ia memiliki berbagai kesempatan untuk mencetak sebuah kejutan besar di hadapan para penggemar.

To become the ONE Lightweight World Champion on 17 May, Christian Lee's got to take out another Japanese legend in Shinya Aoki!

To become the ONE Lightweight World Champion on 17 May, Christian Lee's got to take out another Japanese legend in Shinya Aoki!Singapore | 17 May | 7:00PM | Watch on the ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast | Tickets: http://bit.ly/onedragon19

Posted by ONE Championship on Friday, April 26, 2019

Pemikiran itu tidak berasal dari sebuah delusi atau kesombongan belaka, namun dari keyakinan akan kemampuan yang diasahnya di sasana selama masa hidupnya.

Ia mungkin tak memiliki pengalaman sebanyak lawannya, namun ia juga memegang sabuk hitam BJJ, dan catatan rekornya menunjukkan bahwa dirinya memiliki lebih banyak kemenangan TKO dari Aoki.

Saat ia memasuki Circle, Lee akan harus menampilkan segala yang telah dilatihnya. Lebih dari itu, ia telah menguji kemampuan “Tobikan Judan” dalam berbagai sesi sparing. Satu-satunya hal yang berbeda kali ini adalah bahwa mereka akan disaksikan oleh jutaan penonton di seluruh dunia.

“Ini bukan tentang kesombongan atau arogansi, namun saya telah berlatih sangat keras setiap hari dan menyadari bahwa siapapun yang saya hadapi, saya akan mencari cara untuk menang,” kata Lee.

“Walau mereka lebih baik dari saya dalam satu area atau tiap area, akan selalu ada cara untuk menang, dan saya merasa siapapun yang saya hadapi, saya dapat mencari cara untuk menang.”

“Saya senang dengan semua tantangan itu. Saya senang menemukan pengalaman baru. Itulah cara pendekatan saya akan segala sesuatu dalam hidup saya.”

Singapura | 17 Mei | 19:00 WIB | TV: Periksa daftar tayangan lokal untuk siaran global | Tikethttp://bit.ly/onedragon19

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9