Demetrious Johnson Vs. Adriano Moraes III: 4 Kunci Kemenangan Di Trilogi Kejuaraan Dunia ONE Flyweight

Adriano Moraes Demetrious Johnson ONE on Prime Video 1 1920X1280 51

Legenda MMA Amerika Demetrious “Mighty Mouse” Johnson dan superstar Brasil Adriano “Mikinho” Moraes memiliki lebih banyak pengetahuan dari sebelumnya saat mereka bersiap untuk laga utama gelaran bersejarah ONE Fight Night 10 di Prime Video.

Setelah sepasang atlet cerdas ini dua kali berbagi Circle, mereka akan menggunakan pelajaran itu dalam laga trilogi Kejuaraan Dunia ONE Flyweight pada Sabtu pagi, 6 Mei waktu Asia ini.

Sejarah itu menjadikan laga ketiga ini menjadi semakin menarik dari perspektif teknis, sementara enam ronde pertarungan sebelumnya memberi KO yang menjadi sorotan bagi setiap kompetitor.

Jelang debut bersejarah ONE di A.S., dari 1stBank Center, Colorado, berikut adalah bagaimana penguasa divisi Johnson dan penantang #1 Moraes dapat menyelesaikan persaingan mereka, serta melangkah keluar dengan sabuk emas seberat 26 pound itu.

#1 Moraes Pancing Johnson Untuk Beri Serangan Balik

Johnson berkata Moraes takkan ingin beradu serangan, tetapi “Mikinho” memang tepat saat dirinya menggunakan kesabaran dan jangkauan itu untuk keuntungannya.

Pria Brasil ini dapat menggunakan bagian tubuhnya yang panjang untuk menjauhkan pria yang lebih pendek itu, dengan pukulan straight dan tendangan yang menjadi senjata utamanya.

Seperti dalam laga perdana mereka, strategi ini dapat saja menyebabkan “Mighty Mouse” menerjang maju dan membuka kesempatan untuk membalas serangan.

Moraes dapat saja menanamkan kakinya dan melepaskan uppercut keras – seperti satu yang memulai urutan penyelesaiannya di ONE on TNT I. Selain itu, posisi guard berbahaya miliknya memberi keamanan tambahan jika ia terseret ke ground saat mempertahankan posisinya.

#2 Johnson Lakukan Feint Dan Potong Sudut Di Circle

Mengetahui bahwa dirinya kalah unggul dalam jangkauan, Johnson harus menemukan cara untuk menyerang dari dalam. Jika tidak, ia dapat saja terkena serangan dari luar jarak serang dan tertinggal poin jika laga ini berjalan panjang.

Seperti yang tercatat, hal ini membawanya pada keputusan gegabah pada laga perdananya, tetapi jika ‘GOAT’ flyweight ini menempatkan dasarnya dengan baik, ia dapat memanfaatkan kemampuannya untuk masuk dan mencetak poin dengan lebih aman lagi.

Feint adalah kunci, karena itu akan memaksa Moraes menggunakan lengannya untuk bertahan daripada menyerang. Pada pertemuan kedua, teknik ini membuka beberapa kesempatan bagi Johnson untuk memindahkan kakinya dan masuk ke jarak dekat.

“Mighty Mouse” dapat juga memadukan hal ini dengan footwork lihai untuk memotong pergerakan sang penantang ke kedua sisinya.

Jika ia dapat menutup jalan keluar Moraes dan menjebaknya mendekati Dinding Circle, sang penguasa dapat tetap berada lebih dekat dengan lawannya dan mendaratkan pukulan.

#3 Permainan Atas Moraes

Moraes menikmati dominasi yang cukup panjang dalam kedua laga, saat ia menggunakan takedown miliknya untuk membalas teknik striking petarung Amerika itu, serta mengambil kendali di posisi atas (top control) di ground.

Sebagian besar takedown-nya tiba setelah menangkap tendangan lawan – yang sangat diperlukan bagi Johnson saat ia tak dapat menutup jarak untuk memukul – maka disiplin juga menjadi kunci utama.

“Mighty Mouse” berjuang untuk bangkit kembali, dan hanya dapat melepaskan diri dari situasi tersebut pada akhir ronde, yang menunjukkan seberapa besar tekanan Moraes itu.

Sementara ia mungkin takkan mampu mencetak submission atas Johnson, pemegang sabuk hitam BJJ itu memiliki kemampuan grappling yang dapat mengendalikan lawan dengan baik di atas kanvas, serta mencetak poin melalui ground-and-pound.

#4 Perpaduan Serangan Luar Biasa Dari Johnson

Johnson dapat dianggap sebagai seniman bela diri terbaik sepanjang masa atas kemampuannya untuk mengalir di antara jarak serang. Memaksakan intensitas ini ke arah Moraes akan sangat krusial.

Jika “Mighty Mouse” menjadi mudah tertebak saat ia hanya ingin menyerang, itu akan memberi mantan Juara Dunia ONE Flyweight lawannya kesempatan untuk memancing dan membalas. 

Namun, jika penguasa baru ini memadukan permainan clinch dan percobaan takedown dengan pukulan miliknya, Moraes takkan hanya harus memfokuskan strategi pertahanannya dalam satu area saja.

Sementara itu dapat menjadi permasalahan bagi sang penantang, Johnson memang berjaya dalam kekacauan, dimana ia menyerang dengan striking di atas feint takedown, menggunakan kecepatannya untuk meraih kaki dan melepaskan diri jika dibutuhkan.

Jika ia mendapatkan jalan masuk yang dalam menuju sebuah takedown, Johnson memiliki pengendalian atas (top control) yang kuat, namun jika “Mikinho” bertahan dengan baik, pria Amerika ini juga seorang master untuk mengincar submission dalam transisinya.

Elemen kejutan itulah yang menjadi faktor kunci saat DJ mampu memaksa grappler elite lawannya untuk tap out di masa lalu.

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9