Eddie Alvarez Vs. Ok Rae Yoon: 4 Kunci Kemenangan

Eddie Alvarez fights Ok Rae Yoon at "ONE on TNT IV" on 28 April

Eddie “The Underground King” Alvarez dan Ok Rae Yoon segera kembali berlaga di “ONE on TNT IV,” namun aksi mereka pada Rabu malam, 28 April waktu AS ini dapat mencuri perhatian.

“The Underground King” sangat dominan sampai akhir yang mengejutkan dari laga dengan Iuri Lapicus di “ONE on TNT I,” sementara Ok menunjukkan ia dapat menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan dengan mengalahkan mantan Juara Dunia ONE Featherweight Marat “Cobra” Gafurov di ajang “ONE on TNT III.”

Para atlet ini berlaga dengan baik, berdasarkan gaya mereka, dimana keduanya berharap dapat mencetak pernyataan tegas untuk menghadapi Christian “The Warrior” Lee demi gelar Juara Dunia ONE Lightweight.

Berikut adalah empat elemen yang dapat memberi hasil akhir dalam laga pendukung utama antara Alvarez dan Ok saat itu berlangsung di jam tayang utama televisi AS ini.

#1 Pukulan Straight Milik Ok

Pictures from Ok Rae Yoon vs. Marat Gafurov at "ONE on TNT III"

Salah satu penentu dalam laga ini adalah pertukaran pukulan keras antara dua striker lihai, dan Ok mungkin dapat mencetak serangan awal dengan jangkauan dan pukulan straight miliknya.

Atlet Korea Selatan ini memiliki postur 8 sentimeter lebih tinggi dari Alvarez, dimana ia akan ingin memanfaatkan keunggulan itu dengan jab dan cross panjang.

Melawan Gafurov, Ok menunjukkan bahwa ia bersedia menggiring rivalnya dan menyerang dengan pukulan keras untu mempertahankan tekanan. Serangan tinju keras ini memberinya poin bagi warga Busan itu dan memaksa atlet Rusia lawannya melontarkan serangan-serangan liar.

Walau Alvarez jarang sekali merasa terdesak, Ok dapat mendikte jarak serangan dengan straight panjangnya dan mengarahkan laga dari sisi luar — selama ia tetap sabar dan tak ceroboh.

#2 Pukulan Balasan Alvarez

American star Eddie Alvarez shoots for the takedown on Eduard Folayang

“The Underground King” tidak gentar melihat lawan yang gemar maju dengan pukulan. Faktanya, ia berjaya dalam seluruh situasi itu dan melakukan beberapa aksi stand-up terbaiknya saat lawannya maju menyerang.

Berdasarkan fakta di atas, atlet AS ini gemar memutari dan memancing lawan untuk menyerang ke arahnya. Saat mereka masuk, ia memiliki beberapa opsi berbeda.

Dalam skenario yang menjadikan Alvarez favorit para penggemar, ia dapat bertahan dan menyerang dengan kombinasi pukulan ke arah tubuh dan kepala dari setiap sudut — terutama dengan hook kanan ke arah tubuh, hook kirinya, serta uppercut dari sisi tengah.

Namun, warga Philadelphia ini tak harus menerima serangan. Alvarez dapat juga menggunakan pergerakan kepalanya untuk menghindari seraangan dan membalas dari sudut tertentu, atau ia dapat menunggu sampai lawannya masuk untuk meluncurkan pukulan kanan.

Laga ini dapat terhenti jika salah satu dari mereka terkena pukulan bersih – baik straight tajam milik Ok atau serangan balik jarak jauh milik Alvarez.



#3 Tendangan Rendah Keras Ok

Pictures from Ok Rae Yoon vs. Marat Gafurov at "ONE on TNT III"

Walau terdapat banyak hal yang dapat dipelajari dari kemenangan debut Ok di atas panggung dunia saat melawan Gafurov, salah satu yang paling menonjol adalah dampak dari tendangan rendah ke arah kaki depan atlet Rusia itu.

Atlet Korea Selatan ini menyerang “Cobra” ke arah paha dan betis depan mantan penguasa divisi featherweight itu dengan tendangan tajam yang mampu membatasi pergerakannya.

Alvarez tak selalu mampu menangani tendangan rendah dengan baik, dan ia sempat terjatuh ke atas kanvas oleh serangan rendah dari Eduard “Landslide” Folayang di ONE: DAWN OF HEROES. Kuda-kuda atlet AS ini lebih rendah dan lebih berat di kaki depannya demi memfasilitasi pukulan kuatnya, namun gaya itu juga dapat menyulitkannya.

“The Underground King” sangat mengandalkan footwork miliknya untuk mencetak poin dan menghindari bahaya. Jika Ok dapat mengenai atlet AS itu dan membatasi kemampuannya untuk keluar dari zona berbahaya dengan tendangan keras ke arah pahanya, ini dapat membuka kesempatan lebih bagi pukulan dan serangan lututnya sembari mengincar KO.

#4 Teknik Gulat Krusial Milik Alvarez

Eddie Alvarez sweeps Eduard Folayang onto his back in the ring

Jika Alvarez merasa terekspos, selalu ada sebuah teknik andalan – permainan gulat yang tak dapat diremehkan sedikit pun. Atlet eksplosif ini dihormati karena kedua tangannya, namun ia dapat beralih ke grappling dengan segera.

Walau ia mampu mencetak poin lewat double-leg takedown dari sisi luar, “The Underground King” gemar menggunakan serangan awal, mendesak lawan ke dinding Circle dan menyeret mereka dari sana.

Gafurov memiliki kendali yang kuat atas Ok dari posisi itu, sementara Alvarez mampu mempersiapkan serangan terakhir di dinding Circle saat melawan Lapicus.

Sang legenda AS ini akan sangat nyaman dengan kemampuannya untuk membawa laga ke ground jika ia mendapatkan kesulitan di atas kakinya. Di atas kanvas, posisi top control menjadi senjata terbesarnya, dengan serangan kaki dan ground-and-pound yang kuat.

Tentunya, seperti yang dialami Folayang, anda juga tak dapat meremehkan kelihaian Alvarez untuk mencetak submission.

Baca juga: DQ Eddie Alvarez Dari Lapicus Berubah Status Jadi ‘No Contest’

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9