Eko Priandono Sebut ‘Kesempatan Di Belakang Krisis’ Saat Pandemi Global

Eko Priandono makes his entrance in Jakarta, Indonesia

Dalam penulisan bahasa Tiongkok, kata ‘krisis’ diwakili oleh aksara ‘wei ji’, yang mewakili dua kata yaitu ‘bahaya’ dan ‘kesempatan’.

Singkat cerita, jika kata ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, maknanya dapat berarti ‘sebuah kesempatan di balik kesulitan’, atau”opportunity behind crisis.” Hal ini dapat diterjemahkan dengan baik dalam situasi saat ini, dimana masyarakat dunia sedang berusaha mengatasi pandemi global Covid-19.

Filosofi tersebut juga diamini oleh Eko “Electrical Knock Out” Priandono, atlet divisi flyweight ONE Championship yang berasal dari Sidoarjo, Jawa Timur.

Eko Priandono berlaga melawan Abro Fernandes di bulan Februari 2020

Eko, yang sekarang bermukim di ibukota, harus menjalani aktivitas hariannya di rumah – sesuai dengan anjuran yang ditetapkan oleh pemerintah DKI Jakarta. Namun hal itu tidak menghentikannya untuk tetap produktif.

“Saya masih berlatih sendiri dan saya habiskan dengan belajar, baik mempelajari ilmu agama atau ilmu lainnya. Dan sekarang, saya juga merilis kanal YouTube pribadi [sambil tertawa],” jelas Eko.

“Awalnya, itu hanya sekedar iseng untuk mengisi waktu luang. Niatnya, saya ingin menyebarkan ilmu bela diri yang saya ketahui dan berbagi cerita tentang karir pribadi saya. Semoga ada orang yang terinspirasi.”

Untuk merilis konten video tersebut, mantan juara OPMMA Bantamweight ini mengaku dirinya harus kembali mempelajari banyak hal, termasuk kemampuan berbicara di depan kamera.

Selain itu, atlet yang memegang rekor profesional 7-2-0 ini juga mempelajari proses penyuntingan video, serta pemilihan sudut yang tepat saat ia melakukan syuting atau pengisahan.

Seluruh proses tersebut dilakukannya seorang diri, dimana ia pun hanya menggunakan perangkat telepon genggam miliknya.



“Dalam membuat video itu, saya harus membiasakan diri berbicara di depan kamera. Jadi saya terus mengulang saat berbicara di depan kamera, agar dapat mengeluarkan tata bahasa yang baik dan benar,” sebutnya.

“Saya juga mempelajari proses penyuntingan [editing] serta mencari musik untuk latar belakang video, dimana video pertama ini membutuhkan waktu sekitar 5 jam sampai selesai.”

“Setiap hari saya berlatih agar dapat berbicara didepan kamera. Saya meyakini bahwa apapun kegiatannya, saya harus dapat melatihnya terus menerus agar terbiasa.”

Eko Priandono makes his entrance in Jakarta, Indonesia

Kedepannya, atlet berjulukan “Electrical Knock Out” ini mengaku jika gaya hidup “new normal” diterapkan dan masyarakat sudah dapat beraktivitas kembali di luar rumah, ia akan mencoba tetap konsisten merilis konten video di kanal YouTube pribadinya.

“Mudah-mudahan ke depannya, jika aktivitas saya berlatih dan bekerja masih memungkinkan bagi saya untuk membuat video, saya akan tetap merilis konten di kanal tersebut,” jelas Eko.

“[Dalam] video selanjutnya, saya akan bercerita mengenai perjalanan karier saya dalam seni bela diri campuran. Kemudian, disusul dengan tips gerakan bela diri yang saya kuasai.”

Baca juga: 5 KO Terbaik Superstar Indonesia Di Panggung Dunia

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9