Eko Priandono Ungkap Persahabatannya Dengan ‘The Terminator’
Para praktisi bela diri senior di Indonesia seringkali mengatakan bahwa dunia ini kerap mempertemukan banyak orang dengan sahabat sejati.
Pernyataan itu bukanlah tanpa alasan, terutama disebabkan oleh lamanya waktu berlatih yang dihabiskan dan berbagai rintangan yang dilewati bersama rekan-rekan latihannya yang membentuk, memupuk dan memperkokoh tali persahabatan diantara mereka.
Hal itu terbukti dengan sebuah pertemanan erat antara atlet flyweight Eko “Electrical Knock Out” Priandono dengan salah satu veteran yang berlaga dalam divisi bantamweight “The Terminator” Sunoto.
Permulaan Sebuah Persahabatan
Persahabatan keduanya ini dimulai beberapa tahun yang lalu di Jawa Timur, saat “Electrical Knock Out” berada di dalam tim tinju amatir kota Sidoarjo bersama “The Terminator.” Tak hanya itu, mereka menjadi atlet yang mewakili Kota Pahlawan, Surabaya, dalam disiplin wushu sanda.
“Dahulu, di Sidoarjo, saya berlatih tinju bersama mas Sunoto, dan kami berdua juga anggota tim wushu sanda kota Surabaya,” kenangnya.
“Kebetulan saya berasal dari Sidoarjo dan mas Noto [panggilan akrab Sunoto] juga sempat tinggal di sana.”
Perwakilan Saint Martial Arts/Team Electra ini juga menyebutkan bahwa Sunoto adalah figur yang mengajaknya hijrah ke Jakarta. Kala itu, tujuan utamanya bukanlah untuk bertanding, melainkan mencari pekerjaan sebagai pelatih tinju dan Muay Thai.
“Sunoto [adalah] orang pertama yang menawarkan saya untuk pindah ke Jakarta dan melatih [tinju dan Muay Thai],” sebut Eko.
“Saat saya sudah bekerja di sana, Sunoto yang pindah mengajar ke sasana lain. Lagi-lagi ia mengajak saya untuk ikut pindah ke sasana tersebut (sambil tertawa).”
Terlebih dari itu, tali persahabatan keduanya semakin erat saat mereka terjun ke dalam dunia bela diri campuran, dengan Sunoto yang memulai debutnya bersama ONE terlebih dahulu, dan Eko berlaga di dalam kompetisi tingkat nasional di ibukota.
Dunia Bela Diri Campuran
Sebagai atlet yang lebih senior, Sunoto kerap memberi saran dan berperan sebagai cornerman, atau anggota tim yang berada di pojok ring, guna memberi arahan dan strategi saat Eko berlaga di arena.
Peran Sunoto dapat dikatakan cukup krusial bagi karir juniornya itu, dimana tiap instruksi yang diberikan oleh “The Terminator” mampu membuat atlet muda ini tetap terfokus mengeksekusi game plan yang dirancang sebelum laga.
“Hubungan kita selayaknya saudara. Ia juga sangat mengerti cara bermain saya, sehingga dia sering memberikan game plan [sebelum pertandingan],” ungkap atlet kelahiran 26 tahun silam tersebut.
“Selama saya bertanding bela diri campuran di tingkat nasional, dia selalu menjadi cornerman saya. Kehadirannya sangat berpengaruh, karena ia selalu memberikan instruksi – yang membuat saya tidak berjuang sendiri di atas arena.”
Debut Perdana Bersama ONE
Sayangnya, dalam debut perdana Eko bersama “The Home of Martial Arts,” dirinya tidak dapat saling berbagi saran dengan Sunoto di dalam Circle. Alasannya sederhana, dalam ajang ONE: WARRIOR’S CODE bulan Februari silam tersebut, keduanya berada dalam kartu pertandingan yang sama.
Namun, hal itu tidak membuat mereka berhenti berdiskusi di luar Circle. Setelah Eko menyelesaikan laga dan harus mengakui keunggulan Abro Fernandes yang menjadi lawannya saat itu, ia pun mengatakan bahwa dirinya dan Sunoto sempat berbagi saran sebelum memulai pertandingan – dan bahkan menjadi rekan latihan saat minggu pertandingan jelang gelaran di Istora Senayan itu.
“Saat ajang kemarin, kita berlaga di kartu pertandingan yang sama. Jadi, sebelum [mulai] bertanding, mas Sunoto juga memberi saya masukan, dan saya pun juga berbagi saran dengannya,” jelasnya.
“Dan juga, pada saat minggu pertandingan, kami berdua berlatih bersama dalam sasana yang tersedia di hotel [khusus atlet]. Kami melatih teknik striking serta ground.”
Baca juga: Sunoto Ingin Munculkan Atlet Generasi Baru Dari Blora