Evolusi Gaya Bertarung Muay Thai Di ONE Super Series
Ajang peringatan 10 tahun berdirinya ONE Championship, ONE X, tak hanya merayakan kesuksesan organisasi ini selama satu dekade. Itu juga menjadi ajang yang akan memberi penghormatan pada berbagai disiplin bela diri yang ditampilkan di dalam Circle – salah satunya Muay Thai.
Maka, akan sangat masuk akal untuk melihat Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai Nong-O Gaiyanghadao mempertahankan sabuknya melawan atlet peringkat keempat Alaverdi “Babyface Killer” Ramazanov di ajang yang berlangsung pada 26 Maret dari Singapore Indoor Stadium.
Di malam yang sama, Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai Rodtang “The Iron Man” Jitmuangnon juga akan mencoba bahwa disiplinnya itu jauh lebih superior saat ia memasuki laga-super dengan peraturan ganda melawan Juara Dunia MMA 12 kali, Demetrious “Mighty Mouse” Johnson.
Karena itu, jelas bahwa Muay Thai ada dalam jajaran terdepan bagi rangkaian aksi menakjubkan dan menegangkan sejak rangkaian ONE Super Series dimulai pada 2018. Jelang ONE X nanti, mari kita lihat kembali evolusi dari berbagai gaya bertarung Muay Thai selama empat tahun ke belakang.
Legenda ONE Super Series Dengan IQ Muay Thai Tinggi
Seluruh arsenal Muay Thai ditampilkan dengan sempurna untuk pertama kalinya pada 26 Januari 2018 di ONE: GLOBAL SUPERHEROES.
Malam itu, legenda Muay Thai dan Juara Dunia Lumpinee Stadium Sam-A Gaiyanghadao menghadapi atlet keturunan Italia-Maroko Joseph “The Hurricane” Lasiri dalam laga Muay Thai perdana organisasi ini.
Dalam ajang tersebut, Sam-A mengalahkan mantan Juara Dunia WBC Muay Thai Super Bantamweight via TKO pada ronde kedua. Dengan game plan cerdas, atlet Thailand itu membiarkan lawannya maju dan membalas dengan efektif, dimana akumulasi serangan itu akhirnya berdampak besar pada Lasiri.
Laga perdana ini memicu ketertarikan para penggemar olahraga tarung, sampai Chairman dan CEO ONE Chatri Sityodtong mengumumkan berdirinya rangkaian ONE Super Series dua minggu kemudian.
Keputusan Sityodtong memberi kesempatan bagi Sam-A untuk bersinar dan menampilkan teknik handalnya selama beberapa tahun ke depan, namun itu juga memberi kesempatan bagi para petarung lainnya dengan gaya yang mirip atau berlawanan demi menampilkan kemampuan mereka.
Ahli Strategi Muay Thai Tak Terkalahkan Di ONE Super Series
ONE: HEROES OF HONOR, pada 20 April 2018, menjadi ajang campuran perdana organisasi ini. Secara luar biasa, Nong-O – pria yang akan mempertahankan gelar Juara Dunia Muay Thai di ONE X – empat tahun lalu memulai kariernya dalam rangkaian ONE Super Series melawan bintang Prancis Fabio Pinca.
Nong-O, petarung dengan serangan balasan cerdas, meraih kemenangan mutlak (unanimous decision) dan belum pernah terkalahkan sejak itu. Faktanya, ia meraih gelar Juara Dunia ONE Bantamweight dalam waktu 14 bulan kemudian dan empat kali mempertahankannya.
Namun, jangan kira gaya licinnya itu tak memiliki kekuatan besar, karena ia mengetahui cara untuk segera menghentikan lawan saat mereka lengah, terutama dalam jarak dekat. Ia menaklukkan penantang teratas Saemapetch Fairtex dan peringkat ketiga “The Steel Locomotive” Rodlek PK.Saenchai via KO.
Pada dasarnya, bagi tiap petarung yang gemar melontarkan serangan siku dan pukulan di ONE Super Series, selalu ada atlet lain yang gemar menendang dan menyerang dengan lutut.
Kebangkitan Nak Muay Dengan Lutut Tajam
Sementara Muay Thai dibentuk dari pukulan, tendangan, serangan siku dan lutut, permainan clinch dan lemparan, para praktisi menerapkan gaya berbeda yang didasari oleh postur tubuh dan sasana dimana mereka berlatih.
Para atlet yang lebih tinggi, contohnya, gemar beraksi dari jarak jauh dan menutup serangan mereka dengan serangan lutut tajam. Mereka dikenal sebagai petarung muay khao, dan kekuatan dalam teknik mereka tiba dari keseimbangan dan kuda-kuda yang hampir sempurna.
Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai Petchmorakot Petchyindee menjadi salah satu contoh terbaik dari petarung dalam kategori ini. Ia menggunakan teknik yang sama dalam debutnya bersama ONE untuk mengalahkan Fabrice Delannon di ONE: PINNACLE OF POWER pada 23 Juni 2018.
Dengan kemenangan itu, Petchmorakot menampilkan pada dunia bahwa mengejar dan menyerang lawan dengan tendangan dan serangan lutut hanyalah sebuah variasi lain dari gaya bertarung Muay Thai.
Namun, beberapa petarung gemar menghindari bahaya saat menyerang, dan itulah gaya yang diusung oleh kompatriot Petchmorakot di malam yang sama.
Debut Petarung Muay Thai Paling Handal Di ONE Super Series
Terdapat sebuah klasifikasi lain untuk striker teknis handal yang dapat menyesuaikan gaya bertarung berdasarkan cara lawannya menyerang. Seperti Sam-A, mereka dikenal sebagai petarung muay femur.
Petarung muay femur memang sangat lihai menghindar, serta mampu menyeimbangkan pertahanan dan serangan mereka dengan baik. Tiap gerakan yang mereka lakukan itu mulus dan terkalkulasi, tapi mereka menyerang dengan agresi akurat di waktu yang tepat.
IQ tanding yang luar biasa adalah bagaimana cara para ahli mendeskripsikan mereka yang mengusung filosofi ini, dan mereka dapat memancing lawanya karena kelihaian mereka itu.
Penggemar ONE Super Series pertama kali melihat gaya ini saat Lerdsila mencetak debutnya melawan atlet Kamboja Sok Thy, yang ia kalahkan melalui keputusan mutlak.
Beberapa petarung Muay Thai bahkan mengambil pendekatan yang berbeda, dimana mereka tak peduli akan lawannya dan terfokus untuk berbaku hantam. Para penggemar memang sangat menikmati gaya yang ditampilkan pria di bawah ini di dalam Circle.
‘Tank’ Muay Thai Yang Mendobrak ONE Super Series
Tiga bulan setelah debut Petchmorakot dan Lerdsila, Rodtang menjejakkan kakinya untuk pertama kali di ONE Super Series dalam ajang ONE: CONQUEST OF HEROES pada 22 September 2018.
Ia memperkenalkan gaya bertarung lain yang disebut muay mat pada para penonton global, dimana seorang atlet secara konstan bergerak maju dan menyerang dengan tendangan rendah dan pukulan keras.
Para petarung muay mat seringkali mengincar penyelesaian cepat sementara mereka menahan serangan keras lawannya. Aksi agresif ini membuat mereka sangat berbahaya di ronde-ronde pembuka. Selain itu, rahang kuat mereka menjadikan tiap petarung ini tak kenal rasa takut saat bertukar pukulan.
Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai itu menunjukkan gaya ini saat ia mengalahkan Sergio Wielzen dalam debutnya. Malam itu, ia melontarkan segala kemampuannya ke arah pria Suriname itu dengan ritme yang sangat cepat.
Sejak itu, Rodtang meraih sembilan kemenangan lainnya, dimana empat di antaranya diraih saat dirinya mempertahankan gelar Juara Dunia. Karena itu, anda kini dapat melihat mengapa Rodtang dipilih untuk berjuang demi disiplin ini melawan Demetrious Johnson di ONE X.
‘One Punch Man’ Yang Cetak Sejarah ONE Super Series
Sebelum debutnya di ONE Super Series pada tahun 2020, Capitan Petchyindee memang dikenal sebagai salah satu petarung berkemampuan lengkap di Thailand.
Namun hal itu segera berubah saat ia pindah ke sasana Petchyindee Academy, meningkatkan kekuatan dan kondisi tubuhnya, serta menunjukkan kemampuannya untuk menyingkirkan semua lawan.
Dalam debutnya melawan Petchtanong Petchfergus di ajang ONE: A NEW BREED III, ia pun mencetak KO tercepat dalam sejarah ONE – dimana ia hanya membutuhkan enam detik untuk menghentikan lawan.
Walau Capitan sejak itu bertransisi ke dalam disiplin kickboxing dan merebut gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing dari tangan Ramazanov, ia selamanya akan dikenal sebagai pemukul keras Muay Thai dalam rangkaian ONE Super Series.
Terlebih lagi, ia membawa gaya bertarung baru yang mungkin tak terlalu populer di sirkuit Muay Thai legendaris Thailand, namun hal itu memuaskan para penggemar di seluruh dunia.
Namun, jangan khawatir. Jika anda ingin menyaksikan aksi dominan lainnya dari Capitan, ia akan mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing di ONE X melawan penantang peringkat kedua Hiroki Akimoto.