Friday Flashback: Kilas Balik Debut Sempurna Reinier De Ridder
Reinier “The Dutch Knight” De Ridder mampu memastikan awal perjalanannya menuju Kejuaraan Dunia ONE Middleweight dengan sebuah penampilan spektakuler di ONE: HERO’S ASCENT.
Spesialis grappling asal Breda, Belanda ini bertemu dengan “King Kong Warrior” Fan Rong dalam debut promosionalnya di Mall Of Asia Arena, Manila, Filipina pada tanggal 25 Januari 2019, dan ia pun menyadari itu adalah sebuah momen krusial bagi karier bela diri campurannya.
Reinier De Ridder puts Fan Rong to sleep with a TIGHT D’Arce choke at 1:51 of Round 1!
Reinier De Ridder puts Fan Rong to sleep with a TIGHT D’Arce choke at 1:51 of Round 1!Watch the full event LIVE & FREE on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast
Posted by ONE Championship on Friday, January 25, 2019
Namun, walau ia sempat ragu, atlet berusia 29 tahun ini tidak melewatkan kesempatan emas itu dan memulai perjalanannya bersama ONE Championship dengan sebuah kemenangan sempurna.
“Debut saya di Manila melawan [Fan Rong], yang tak terkalahkan dalam 12 laga [terakhirnya]. Itu adalah sebuah peningkatan cepat dalam kompetisi ini bagi saya, dan saya melakukan banyak hal menjelang itu,” sebutnya.
“Saya tiba lebih awal di Manila. Saya melihat lokasinya, dimana sekitar 20.000 orang akan berkumpul di sana, maka itu menjadi sebuah penyesuaian di dalam pikiran saja menjelang laga. Namun sejujurnya, saat saya tiba di arena, saya tidak memikirkan para penonton sama sekali.”
- Flashback Friday: Kemenangan Spektakuler Dalam Debut Demetrious Johnson
- Flashback Friday: KO Yang Mengubah Karier Leandro Ataides
- Flashback Friday: KO Luar Biasa Bibiano Fernandes Di Myanmar
De Ridder sangat terfokus pada misinya untuk membuktikan bahwa ia layak berada di antara atlet elit dunia di “The Home Of Martial Arts.” Bahkan dengan penonton yang memadati arena dan lawan yang kuat, ia menyadari dirinya harus tetap bertahan dengan rencananya.
“Saat saya berjalan turun [ke Circle], satu-satunya hal di pikiran saya adalah tugas yang harus saya tunaikan,” jelasnya. “[Pikiran] saya kosong, dan saya hanya masuk ke sana untuk melakukan apa yang harus saya lakukan, dimana itulah yang saya lakukan malam itu,” sebutnya.
Keinginan kuat atlet Belanda ini terbukti dari penampilan luar biasanya.
De Ridder dengan cepat menyeret Fan ke permainan bawah, dan ia masuk ke posisi side control. Dari posisi itu, ia mengincar kuncian kimura, tetapi saat lawannya meloloskan diri, “The Dutch Knight” membawanya masuk ke dalam perangkap.
“Saya meramalkan kuncian D’Arce choke itu sebelumnya. Saat komentator bertanya pada saya, ‘Bagaimana anda akan mengakhiri laga,’ saya mengatakan ini adalah [tekniknya], karena saya telah sering melakukannya di dalam sesi latihan,” jelasnya.
“Saat saya masuk ke side control, ia melakukan gerakan licin untuk menghentikan kimura. Ia menghentakkan kakinya dan melepaskan diri, namun saat saya memberinya sedikit ruang, ia mengambil umpan tersebut.”
“Saat ia berbalik ke arah saya, saya meraih kuncian D’Arce choke cukup dalam. Saya berpikir, ‘Ini dia, saya mendapatkannya!’ Itu terkunci, tetapi dia tidak menyerah. Saya sudah memikirkan langkah berikutnya, tetapi ia lalu tak sadarkan diri.”
Dalam waktu kurang dari dua menit, perwakilan Combat Brothers ini memastikan sebuah kemenangan perdana melalui submission atas “King Kong Warrior” dalam organisasi bela diri terbesar di dunia ini dan memperpanjang rekor tak terkalahkannya menjadi 10-0 secara keseluruhan.
Kini, dengan kemenangan tersebut, ia akhirnya dapat bernafas lega dan menikmati kesuksesannya.
“Meraih kesuksesan dalam debut saya adalah pengalaman yang luar biasa. Namun sejujurnya, jika itu terjadi di depan 20.000 orang atau dengan cara saya memulai dengan ditonton oleh 20 orangf, itu tidak menjadi masalah bagi saya,” akunya.
“Mereka hanya akan ‘hadir’ di sana saat saya menyelesaikan laga. Itulah dimana saya dapat melihat sekeliling saya dan menikmati pengalaman itu. Namun sampai itu terjadi, hanya ada saya dan orang yang saya hadapi, dan mencari penyelesaian secepat mungkin.”
Sejak kemenangan perdana itu, De Ridder telah mencetak dua kemenangan luar biasa lainnya untuk meraih posisi dalam perebutan gelar Juara Dunia ONE Middleweight dalam laga berikutnya.
Namun, ia terlebih dahulu harus menunggu pertemuan antara sang penguasa divisi Aung La “The Burmese Python” N Sang dan mantan pemegang gelar Vitaly Bigdash terjadi, demi mengakhiri persaingan mereka dalam sebuah babak akhir dari laga trilogi mereka.
Jika “The Dutch Knight” dapat menampilkan kemampuan yang sama seperti dalam debutnya, maka ia akan menjadi ujian besar bagi siapapun yang memegang sabuk emas saat kesempatannya tiba.
Baca juga: Nilai Sejati Dari Seni Bela Diri