Gurdarshan Mangat Sebut Cara Vitor Belfort Memberinya Inspirasi
Mimpi Gurdarshan “Saint Lion” Mangat menjadi kenyataan di acara ONE Elite Retreat pada awal bulan ini.
Di Phuket, Thailand, seniman bela diri campuran India itu mendapatkan kesempatan bertemu dengan pahlawannya, Vitor “The Phenom” Belfort, untuk pertama kalinya, dimana ia pun berbagi kisah luar biasa tentang bagaimana Belfort memberinya inspirasi untuk menemukan seni bela diri dan menjalani kehidupan yang lebih baik.
Belfort dikenal sebagai salah satu atlet paling spektakuler dalam sejarah bela diri campuran. Juara Dunia berkali-kali ini telah berlaga di berbagai divisi melawan para sosok terhebat sepanjang sejarah disiplin ini.
Namun, banyak penggemar baru yang tak mengetahui perjuangan dan penderitaan yang harus ia lewati saat ia kehilangan saudara perempuannya yang diculik 15 tahun yang lalu. Ia berada di ambang kejayaan dalam seni bela diri, dengan perebutan gelar Juara Dunia yang hanya tersisa beberapa minggu, saat kehidupannya berubah.
At the ONE athlete retreat, Brazilian legend Vitor "The Phenom" Belfort found out the profound impact he had on the life of Indian superstar Gurdarshan Gary "Saint Lion" Mangat 🙏Download the ONE Super App now 👉 http://bit.ly/ONESuperApp
Posted by ONE Championship on Wednesday, April 17, 2019
“Derita saya dimulai saat saudara perempuan saya diculik pada tahun 2004, tiga minggu sebelum perebutan gelar saya. Ia masih menghilang sampai sekarang,” jelasnya.
Secara luar biasa, Belfort membuka diri dan berbagi penderitaan yang disebabkan oleh adiknya yang menghilang itu.
Dan setelah mengunggah video tentang penderitaannya itu, 15 tahun kemudian, ia bertemu dengan sesama seniman bela diri yang kehidupannya tersentuh oleh perkataannya saat itu.
“Anda harus menerima rasa sakit. Anda harus belajar untuk mencerna rasa sakit,” tambahnya.
“Satu hari setelah laga saya, mereka mengundang saya untuk berbicara. Saya duduk di sebuah kursi dan berbagi apa pun yang saya mampu. Mereka mencatat apa yang saya katakan dan mengunggah sebuah video, dan video itu mengubah kehidupan petarung luar biasa ini.”
Pria itu adalah Mangat, yang menjelaskan dampak terbesar dari situasi yang dihadapi Belfort bagi penderitaannya secara pribadi, saat ia berbagi kisahnya sendiri tentang bagaimana tragedi melanda di awal kehidupannya, serta bagaimana kata-kata Belfort terbukti sangat transformatif bagi keadaan dirinya sendiri.
“Pria ini jelas menjadi bagian dari masa kecil saya sampai pada usia 6 tahun. Tak hanya pertarungannya, tetapi siapa dirinya dalam tingkatan pribadi bagi saya,” jelasnya.
“Saya dan sepupu saya, yang seusia Vitor, kami terbiasa menonton semua laganya. Ia jauh lebih tua dari saya, dan saya senang berada di sekitarnya. Ia nampak seperti Vitor, ia berbicara seperti Vitor, serta memiliki postur yang sama. Bertahun-tahun kemudian, sepupu saya meninggal dunia. Ia bunuh diri.”
“Saya pulang setelah memenangkan medali dalam olahraga renang, bersemangat untuk menunjukkannya pada dia, hanya untuk mengetahui bahwa mereka menemukannya meninggal dunia di dalam mobil.”
“Inilah saat kebencian itu bertumbuh dalam diri saya, kemarahan itu bertumbuh di sana. Saya menciptakan sebuah kebencian luar biasa pada dunia karena ia adalah segalanya bagi saya.”
Seperti kemarahannya pada dunia, Mangat juga berjuang melawan masalah mental saat masih berada di bangku sekolah.
“Saya mulai berjuang melawan depresi saat bertumbuh dewasa,” katanya.
“Saya mulai berurusan dengan kecemasan. Saya mulai memiliki keyakinan diri yang sangat rendah selama sekolah menengah atas. Saya tak tahu apa yang ingin saya lakukan dengan kehidupan saya.”
Namun hal itu berubah saat ia pindah dari rumah dan menerima berita bahwa pahlawannya kembali berkompetisi, dan juga telah melewati waktu tersulit dalam kehidupannya.
Mangat menyerap segala yang dikatakan “The Phenom,” namun awalnya berjuang untuk berdamai dengan itu semua.
“Saya pindah ke kota besar hanya untuk melihat bahwa Vitor kembali tampil – dan bahwa ia telah membuat sebuah video,” lanjut Mangat.
“Ia berbicara tentang bagaimana anda harus menggunakan rasa sakit anda untuk menginspirasi orang lain. Anda harus melewati apa yang harus anda lewati untuk mengubah kehidupan orang lain.”
“Saat itu, saya tidak mengerti. Bagaimana pria ini mampu untuk tak menyimpan amarah saat mengetahui saudaranya diculik, melewati apa yang mereka miliki, mengetahui apa yang ia ketahui dari Brasil? Dan saya menyimpan semua amarah ini.”
Pesan Belfort mengenai Mangat dengan cara yang sangat besar. Bintang flyweight ONE ini memasukkan kata-kata sang legenda Brasil itu ke dalam hatinya, serta menggunakannya untuk membangun kembali kekuatan mentalnya dan memulai babak baru dalam kehidupannya.
“Saya menonton video itu seperti minum obat,” ungkapnya.
“Saya menontonnya tiga kali, empat kali sehari. Saya akan mengambil semua kata-kata itu dan mengaplikasikannya.”
“Dari situlah saya menemukan seni bela diri campuran. Dari bela diri campuran, saya menemukan kekuatan pikiran kita, dan itu semua lewat Vitor. Saya seperti, ‘Apa yang ia temukan, saya dapat temukan juga’.”
“Dan dari sanalah saya mulai mempelajari berbagai pelajaran dari apa yang ia katakan dalam video itu. Bahkan sampai hari ini, saya masih menonton video itu.”
“Saya tak menahan rasa sakit dan penderitaan itu lagi. Saya melawan depresi, saya melawan kecemasan, dan saya mampu kembali bangkit.”
Saat Mangat bertemu sosok yang menginspirasinya ini secara langsung, ia akhirnya dapat berbagi cerita ini dengan Belfort, dan berterima kasih padanya untuk seluruh kata-kata yang memberinya inspirasi untuk mengatasi permasalahan terdalam dan terburuknya.
“Momen ini dirancang selama 25 tahun, dan sesungguhnya, saya berpikir ini tak akan menjadi kenyataan,” akunya.
“Saya menunggu selama 25 tahun untuk bertemu pria ini, untuk dapat mengatakan padanya tentang caranya menyelamatkan saya dari penderitaan itu – tragedi yang saya lewati berkat dirinya.”
Balasan Belfort sangatlah rendah hati.
“Anda tahu bahwa kita semua adalah satu, dan adalah sebuah kehormatan bagi saya untuk berbagi rasa sakit saya, dan rasa sakit saya menjadi caramu menyembuhkan diri,” katanya.
Terinspirasi oleh seorang legenda bela diri, “Saint Lion” memberi saran yang berharga bagi semua orang yang mungkin mengalami penderitaan yang sama.
“Apa pun penderitaan yang anda alami, anda harus berbagi pada dunia,” tambahnya.
“Kapan pun saya merasa saya tak harus menginspirasi banyak orang, saya teringat apa yang pria ini lakukan bagi saya. Anda tak tahu kehidupan siapa yang akan anda selamatkan. Gunakan rasa sakit anda sebagai landasan.”