‘Ia Alasan Mengapa Saya Masih Bertarung’ – Adik Sinsamut Klinmee, Sudsakorn, Jadi Kunci Kesuksesan Muay Thai

Nieky Holzken Sinsamut Klinmee ONE X 1920X1280 58

Sinsamut Klinmee belum pernah kekurangan inspirasi selama perjalanannya dalam disiplin Muay Thai. 

Bintang baru berusia 26 tahun ini – yang akan melanjutkan debut impresifnya dengan sebuah laga dalam divisi lightweight melawan Islam Murtazaev di ONE 159: De Ridder vs. Bigdash pada 22 Juli – bertumbuh dewasa dalam keluarga petarung Thailand yang terkenal dan selalu ingin mengikuti jejak mereka.

Sasana keluarga ini di Pattaya memang sarat dengan aktivitas, dan ini menarik Sinsamut muda untuk memasuki “seni delapan tungkai.” 

Ia berkata pada ONE Championship:

“Saat saya masih kecil, setiap pagi, saya akan melihat para anggota sasana ini kembali dari sesi lari mereka. Saya menonton latihan mereka setiap pagi. Saat saya pulang sekolah, saya masih melihat mereka berlatih. Maka, saya mulai meniru mereka.”  

“Selain itu, saudara dekat saya, seperti semua paman saya, adalah Juara Muay Thai. Semua paman saya itu petarung Muay Thai terkenal. Anda mungkin pernah mendengar nama Yokthai Sit Aor, Rambaa Somdet, dan Tappaya Sit-Or. Kami punya Juara Dunia WBC dan WBA [tinju] di keluarga ini.”

Dengan banyaknya bintang Muay Thai dan tinju elite di sekelilingnya, Sinsamut memang seperti ditakdirkan untuk mengikuti jalur yang sama.

Tetapi, ia juga termotivasi untuk meraih kesuksesan karena alasan finansial, dimana Muay Thai dapat memberinya kekuatan untuk menjadi lebih mandiri.

Sinsamut mengenang:

“Saya mengagumi [para atlet yang lebih tua] dan selalu bermimpi untuk menjadi seperti mereka. Saya suka mendukung mereka saat bertarung. Saya selalu bersemangat melihat mereka berlaga. Maka, saya merasa latihan Muay Thai itu menyenangkan. Saya tidak ragu untuk menjalaninya.”

“Ibu saya juga mendukung dengan cara yang cukup cerdik. Ia selalu berkata pada saya, ‘Jika kamu ingin membeli sesuatu, pergilah bertarung dan gunakan uang hadiah itu untuk membeli apa pun yang kamu inginkan.'”

“Maka, saat saya ingin memiliki sepeda, saya bertarung untuk mendapatkan uang dan akhirnya membelinya sendiri.”

“Laga pertama saya terjadi di bar di Pattaya saat saya masih berusia 7 tahun. Saya mendapatkan 100 baht untuk laga itu, ditambah tips dari para turis. Hanya dengan satu laga, saya dapat membeli sepeda keren yang menarik perhatian semua teman saya di sekolah. Saya sangat bangga pada diri sendiri.”

Kakak Sinsamut Klinmee Persiapkan Dirinya Untuk Kompetisi Elite

Sementara dirinya memiliki banyak panutan dalam olahraga tarung, Sinsamut Klinmee berkata ada satu sosok yang menjadi pengaruh terpenting bagi dirinya – kakaknya, Sudsakorn Sor Klinmee.

Sudsakorn adalah Juara Muay Thai terkenal di Thailand dan awalnya memberi Sinsamut bentuk kasih sayang yang keras untuk mempersiapkan dirinya memasuki ring. Kini, ia menjadi salah satu pelatih yang membantu pria ini meraih kesuksesan di atas panggung dunia.

Sinsamut mengenang:

“Kakak saya sepuluh tahun lebih tua dari saya, maka ia jauh lebih besar dari saya saat saya masih kecil. Satu saat, ketika kami menjalani sparing, ia melukai saya sangat parah sampai saya harus pergi ke rumah sakit. Ia selalu melukai saya karena ia berniat menjadikan saya lebih kuat.”

“Itulah terjadi saat saya masih kecil, tetapi saat saya menjadi pria dewasa dan menantangnya, ia berkata, ‘Saya sudah tua, saya tak dapat bertarung melawanmu lagi’. Kini ia menjadi pelatih saya dan saya belajar banyak dari dirinya.”

Kehidupan seorang petarung memang tidak mudah, tetapi kakak Sinsamut itu selalu berada di sisinya dan pernah menjalani hal yang serupa, yang berarti dirinya dapat memberi saran krusial jika dibutuhkan.

Bahkan dalam momen-momen saat Sinsamut meragukan dirinya, Sudsakorn percaya sepenuhnya.

Hal ini membawa sang adik meraih impiannya untuk berkompetisi di ONE Championship – dan KO yang mengejutkan dalam debutnya atas striker legendaris Nieky Holzken menjadi momen besar bagi keduanya.

Pria berusia 26 tahun ini menambahkan:

“Tentu saja, kakak saya selalu menjadi inspirasi terbesar bagi saya. Ia selalu mendukung saya dan mencoba mencari pertarungan bagi saya.”

“Ia alasan mengapa saya masih bertarung pada hari ini. Banyak teman saya yang memulai pada saat yang sama seperti saya sudah berhenti, namun saya belum berhenti karena kakak saya selalu mendukung saya untuk bergerak maju.”

“Saat laga [melawan Holzken] berakhir, ia menangis dan mengirimkan pesan di Facebook yang berkata, ‘Saya berbahagia untukmu.’ Saat saya membacanya, saya juga langsung menangis.”

“Ia berkata bahwa saya akhirnya berhasil dan mimpi saya menjadi kenyataan. Saya selalu ingin menunjukkan bahwa saya sangat bagus dan ingin membuatnya bangga. Maka, saya sangat senang dapat membanggakan kakak saya dengan debut yang sukses itu.”

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9