‘Ia Memberi Segalanya’ – Allycia Hellen Rodrigues Sebut Ibunya Mainkan Peranan Besar Saat Kembali Dari Kelahiran
Allycia Hellen Rodrigues memang mampu membagi waktunya antara menjadi orang tua dan tugasnya sebagai petarung profesional di ONE Championship karena ibunya memberi pengorbanan terbesar untuk berada di sana bagi dirinya.
Juara Dunia ONE Women’s Atomweight Muay Thai ini – yang akan naik satu divisi untuk menantang Smilla Sundell demi gelar Juara Dunia ONE Women’s Strawweight Muay Thai di ONE Fight Night 14 – sempat berpikir kariernya mungkin saja usai saat ia hamil pada 2021.
Namun, pengorbanan ibunya memberi kesempatan bagi dirinya tak hanya untuk kembali – namun juga kembali jauh lebih baik dari sebelumnya. Dan, Rodrigues melakukannya saat ia mengalahkan pemegang gelar interim Janet Todd dalam laga penyatuan gelar Juara Dunia di ONE Fight Night 8 pada Maret lalu.
Mengetahui bahwa dirinya memiliki sistem pendukung yang kuat, Rodrigues kini maju menantang seorang lawan kuat lainnya pada jam tayang utama A.S., Jumat malam, 29 September, atau Sabtu pagi, 30 September waktu Asia.
Petarung Brasil ini menjelaskan:
“Menjadi seorang ibu itu sama sekali tidak mudah. Sejujurnya, itu sangat sulit dan menantang. Saya beberapa kali berpikir bahwa saya takkan dapat bertarung lagi karena rutinitas latihan intens di Thailand.”
“Namun, ibu saya mengubah semua itu.”
Dua tahun lalu, Rodrigues hidup sepenuh waktu di Thailand dan mengejar impiannya dalam Muay Thai, dengan keluarganya yang tetap tinggal di tanah kelahirannya, Brasil.
Namun, dengan anak pertamanya, wanita berusia 25 tahun ini kembali ke tempat dimana ia dapat memiliki mereka yang dikasihinya berada di dekatnya.
Ibu Rodrigues sangat senang, dan setelah tiga tahun, keduanya bertumbuh jauh lebih dekat dari sebelumnya saat mereka berkumpul kembali untuk mempersiapkan penyambutan cucunya.
Ratu atomweight Muay Thai itu berkata:
“Saat saya hamil, ibu dan saya menjadi jauh lebih dekat dan dekat lagi. Saat ini, kami benar-benar menjadi rekan, dan saya tak dapat melihat diri saya tanpa dirinya di sisi saya.”
“Saya kembali ke Brasil agar saya dapat melahirkan anak saya dan menjadi dekat dengan keluarga saya. Itu semua adalah hal yang sangat baru bagi saya, dan saya tak tahu apa yang harus dilakukan.”
“Setelah anak saya lahir, kami mulai berbicara tentang kembali ke Thailand dan kemungkinan bagi ibu saya untuk datang bersama kami, karena saya tahu saya takkan dapat menggabungkan latihan dan merawat anak saya.”
“Ia tak berpikir dua kali. Ia memberi segalanya untuk ada di sini, di Thailand, dengan saya agar saya dapat terus bertarung. Saya tidak tahu dukungan apa yang lebih besar dari ini. Saya sangat beruntung memiliki keluarga saya bersama saya, dan saya berterima kasih pada Tuhan setiap hari untuk itu.”
Rodrigues kini dapat memadukan kehidupan sebagai orang tua dan sebagai Juara Dunia Muay Thai berkat keputusan tanpa pamrih itu, namun ia juga melihat perbedaan ibunya saat ini, setelah ia selalu berada di dekat cucunya itu.
Kepala keluarga itu berjuang keras melawan masalah kesehatan mentalnya di Brasil, dan ia akhirnya dapat menyegarkan diri melalui keluarga, seni bela diri dan latihan.
Rodrigues menjelaskan:
“Ibu saya tinggal bersama anak saya agar saya dapat pergi berlatih. Ia juga yang menjaga makanan saya. Saat saya tak berada di sasana, kami mengambil giliran untuk berada dengan anak saya Josué, dan kami dapat melakukan apa pun yang kami inginkan.”
“Ibu saya juga mulai menjalani kehidupan yang aktif di sini, dimana saat ini ia berlatih Muay Thai dan bodybuilding.”
“Sejujurnya, saya tak pernah melihat dirinya sebaik dan sesenang saat ini. Saya tahu ia dapat beradaptasi dengan baik di sini, dan bagi saya, itu tak ternilai.”
Cara Allycia Hellen Rodrigues Atasi Kesulitan Untuk Kembali Beraksi
Walau berbagai hal memang berjalan sesuatu rencana, itu bukanlah sebuah penyesuaian yang mudah bagi keluarga itu saat mereka pindah dari Brasil ke Thailand.
Allycia Hellen Rodrigues mengetahui dirinya harus berkomitmen pada latihan jika ia ingin menjaga gelar Juara Dunia ONE Women’s Atomweight Muay Thai itu, tetapi dalam kondisi tersebut, hal ini tak mudah.
Ia awalnya berbagi rumah satu kamar dengan ibu, anak dan pasangannya, yang menjadikannya sulit untuk memulihkan diri dari jadwal Muay Thai intens itu – tetapi dengan persistensi dan keinginan untuk memberi contoh yang baik, berbagai hal mulai mengarah ke jalur positif.
Kini, Rodrigues mengetahui dirinya dapat mengatasi halangan mana pun dan menunjukkan pada anaknya apa yang mungkin dilakukan dengan keyakinan dan kerja keras:
“Kami tak memiliki rumah yang nyaman. Rumah kami hanya memiliki satu kamar bagi kami berempat. Kami menghabiskan sembilan bulan seperti ini di Thailand. Maka, sangat sulit bagi saya untuk beristirahat saat mempersiapkan laga karena Josué selalu bermasalah untuk tidur di malam hari.”
“Sejujurnya, saya tak tahu bagaimana saya mampu melewati ini. Ada dua pemusatan latihan yang dilewati dengan tidur seperti itu, secara keseluruhan, namun saya bersyukur pada Tuhan bahwa kejayaan itu tiba. Saya memenangi laga saya dan kami beranjak maju.”
“Kini saya akan merebut sebuah sabuk emas lainnya dalam karier saya. Saya ingin menjadi inspirasi bagi anak saya. Saya melakukan segalanya bagi dirinya.”