Inilah Asa Ten Pow, Pria A.S. Pertama Yang Beraksi Di Disiplin Muay Thai ONE Championship
Pada Sabtu, 22 Oktober ini, striker unggulan Asa Ten Pow akan menjadi atlet asal Amerika Serikat pertama yang berlaga di bawah peraturan Muay Thai ONE Championship.
Ten Pow akan membawa serangkaian pengalaman dalam kompetisi elite ke dalam laga bantamweight melawan Mehdi Zatout di ajang ONE Fight Night 3, saat ia ingin menjadi perintis bagi para striker A.S. di atas panggung internasional.
Pendatang baru yang berpengalaman ini berbicara tentang perjalanan panjangnya memasuki organisasi bela diri terbesar di dunia ini, serta apa yang kesempatan masif ini berikan pada dirinya.
Awalan Yang Baik
“The American Ninja” adalah seniman bela diri sejati.
Terlahir di Portland, Oregon, Ten Pow adalah anak yang bertubuh lebih kecil, dimana ini membuat kedua orang tuanya mendaftarkannya masuk ke karate di usia 5 tahun.
Ia berkata pada ONEFC.com/id:
“Pada awalnya, para dokter berkata saya takkan menjadi besar dan sehat, atau kurang lebih seperti itu. Dan, ibu saya berkata, ‘Nah, saya tak mau ia dirundung dan dikerjai, karena itu kita akan taruh dia di seni bela diri.'”
Namun, orang tua Ten Pow berpisah tak lama setelah itu, dan anak muda ini pindah ke South Florida dengan ayahnya.
Sejak itu, ayahnya menjadi pendorong kuat di belakang komitmennya dalam olahraga tarung, karena sang kepala keluarga itu memasukkan calon atlet berbakat ini dalam kelas kung fu bersama murid lain yang lebih tua.
‘Kita Melawan Orang Dewasa Sekarang’
Di bawah pengawasan ayahnya itu – yang hadir di tiap kelasnya – Ten Pow berkembang menjadi striker berkemampuan lengkap, dimana ia berlatih wing chun, kung fu gaya belalang sembah, Muay Thai dan tinju.
Lalu, di usianya yang ke-17, ia meraih kesuksesan saat bertarung melawan pria yang lebih tua – dan ia tak lagi melihat ke belakang setelah itu.
“The American Ninja” mengenang momen penentu itu:
“Saya kira pertama kali adalah saat saya menjadi junior di IBF World Classic. Mereka berkata, ‘Tak ada seorang pun di sini untuk melawanmu, kamu harus melawan orang dewasa.'”
“Dan saya seperti, ‘Oke, baiklah. Jadi itu langkah berikutnya. Kita melawan orang dewasa sekarang.'”
Di titik itu, pria muda asal Florida ini mengetahui dirinya akan menjadi petarung untuk selamanya.
Karena, setelah 12 tahun berlatih seni bela diri – hampir setiap hari – hal itu tertanam kuat dalam DNA Ten Pow.
Ia menjelaskan:
“Saya memenangkan kejuaraan, saya melawan dua pria yang lebih tua, lalu itu seperti, sebenarnya saya cukup bagus untuk ini, saya melakukannya sudah cukup lama dan saya bahkan tak tahu bagaimana cara berhenti, sejujurnya. Ini seperti, saya hanya tidak tahu caranya.”
“Saya hanya terus melakukannya karena ini sudah menjadi gaya hidup sepanjang saya bernafas.”
Sesuatu Untuk Dibuktikan
Saat ia berusia 18 tahun, Ten Pow tak lagi berada di bawah asuhan ayahnya, yang selalu membuatnya berlatih dan berkompetisi dalam seni bela diri secara konstan.
Tetapi, ia terus berkompetisi – dan itu sangat sering. “The American Ninja” bertarung hampir dalam tiap peraturan yang ada, dari karate berbasis poin sampai Muay Thai dan tinju.
Menurut Ten Pow, ia mengikuti jalur seni bela diri untuk menunjukkan pada ayahnya bahwa berbagai sesi latihan itu tidak terbuang sia-sia:
“Saat saya harus mengambil kendali, saya kira hal terbesar bagi saya adalah untuk menunjukkan pada ayah saya bahwa saya mampu melakukan itu. Seperti, saya dapat menunjukkan apa yang saya bisa lakukan dengan ini.”
“Saya hanya seperti, saya akan pergi bertarung, saya akan pergi berkompetisi. Saya kira saya adalah salah satu yang terbaik. Mari kita maju ke luar sana dan membuktikan itu.”
‘Saya Akan Jadi Pria A.S. Itu’
Hanya beberapa hari berselang dari laga bantamweight Muay Thai dengan Zatout di ONE Fight Night 3, Ten Pow melihat debutnya bersama ONE Championship sebagai puncak kariernya sejauh ini.
Ia menegaskan:
“Inilah yang saya mau. Saya membangun itu selangkah demi selangkan untuk berada di tingkatan ini.”
“Saya mencoba melakukan semua yang dibutuhkan semampu saya demi menjadi Juara Dunia pada organisasi terbaik, dan saya senang dapat berada di dalamnya sekarang, serta menunjukkan apa yang saya dapat lakukan, apa yang petarung Amerika dapat lakukan.”
Kini, saat ia akan berlaga di hadapan para penonton tuan rumah di jam tayang utama A.S., sosok berjuluk “The American Ninja” ini siap menjadi wajah dari para striker elite Amerika, yang membuka jalan bagi para kompatriotnya.
Ia menambahkan:
“Saya selalu mencoba menjadi sosok terdepan di Muay Thai Amerika sejak tahun 2015. Sejak saya masuk di tim USA. Saya seperti, inilah dia, saya akan menjadi pria itu. Saya akan menjadi pria A.S. itu, dan saat mereka berkata Muay Thai AS, itu akan bersinonim dengan Asa Ten Pow.”