John Lineker Vs. Fabricio Andrade: 4 Kunci Kemenangan Di Kejuaraan Dunia Bantamweight
Sepasang striker MMA paling mematikan akan beraksi di laga utama ajang ONE Fight Night 3: Lineker vs. Andrade pada Sabtu, 22 Oktober ini.
Bintang veteran John Lineker untuk pertama kalinya akan mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Bantamweight melawan bintang fenomenal Fabricio Andrade, dan para penggemar akan mengharapkan sebuah aksi stand-up yang ganas di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia.
Sepasang petarung asal Brasil ini dikenal sebagai pencetak penyelesaian kuat di atas kaki mereka, dan keduanya berhasil meng-KO tiga lawan mereka masing-masing dengan cara luar biasa.
Namun, walau hasil pertandingan mereka nampak sangat mirip, gaya mereka memang jauh berbeda.
Berikut adalah beberapa kunci kemenangan bagi tiap kompetitor jelang laga Kejuaraan Dunia besar mereka yang disiarkan langsung pada jam tayang utama A.S.
#1 Lineker Tutup Jarak Serang
Semua orang yang menyaksikan John Lineker bertarung mengetahui apa yang mereka harapkan dari pemukul keras asal American Top Team itu.
“Hands of Stone” gemar menekan maju, mendesak rivalnya ke Dinding Circle, dan melepaskan pukulan kerasnya. Namun, ia akan harus beraksi dengan cerdas saat dirinya berusaha menutup jarak dengan Andrade.
Seperti biasanya, Lineker akan menjadi pria yang lebih pendek dalam laga ini, dan dirinya akan lebih mengandalkan dagu yang kuat dan ancaman pukulan kerasnya untuk membuat pesaingnya mundur.
Tetapi, melawan seorang penantang yang juga memukul keras dan akurat, ia wajib lebih banyak menerapkan pergerakan kepala untuk menghindari serangan balik berbahaya.
Sang penguasa masih dapat membungkam “Wonder Boy,” namun terdapat lebih banyak risiko bahwa dirinya akan menerima serangan saat masuk. Lineker harus lebih sering melakukan feint dan membawa kepalanya keluar dari garis tengah saat ia mengincar lawan.
Jika “Hands of Stone” mampu membawa diri dan menutup celah itu, hanya masalah waktu sampai teknik tinju andalannya itu keluar dan mengakhiri pertandingan.
#2 Andrade Pertahankan Jarak
Salah satu hal yang menjadikan laga ini sangat menarik adalah seberapa bagusnya kedua petarung itu saat mereka beroperasi dalam jarak serang pilihan mereka. Dan, sementara Lineker ingin beraksi di jarak dekat, Andrade akan ingin tetap bermain di jarak jauh.
Pria berusia 25 tahun ini akan menggunakan jab tegasnya untuk menjauhkan Lineker. Sebagai tambahan, teknik footwork miliknya hanya berarti dirinya dapat melejit masuk dan keluar dengan cepat, sembari bergerak secara lateral untuk menghindari serangan kompatriotnya.
Dengan lebih banyak jarak di antara keduanya, Andrade dapat lebih memanfaatkan pukulan straight dan tendangannya, termasuk teknik round kick dan teep yang tajam ke tubuh lawan.
Ia akan harus sangat rajin dengan ini, dan tak terseret ke dalam aksi keras panjang dengan lawannya yang membawa pukulan kuat, tetapi itu belum pernah menjadi isu bagi sang penantang.
Sebaliknya, “Wonder Boy” akan menunggu waktu yang tepat untuk mencetak poin dan tak terburu-buru saat beraksi – sebuah faktor krusial saat satu pukulan saja dapat menentukan dinamika laga ini.
#3 Lineker Incar Tubuh, Buka Jalur Ke Kepala
Lineker sangat lihai dalam mengalihkan sasaran demi tetap membuat lawannya menebak.
Sebagai salah satu sosok yang membawa tingkat pukulan tertinggi ke arah tubuh di ONE, ia secara konstan berusaha menghukum bagian tengah tubuh lawan – baik bagi dirinya sendiri dan dalam usahanya membuka jalur serangan ke arah kepala.
Jika pria berusia 32 tahun ini menutup jarak dengan Andrade, akan sangat mungkin bahwa dirinya takkan dapat menjaga lawannya itu di posisi yang sama dalam waktu lama, maka ia harus memanfaatkan seluruh serangan cepat itu untuk membuka kesempatan mencetak penyelesaian.
Dan, jika “Hands of Stone” dapat merobek tubuh lawan dengan rangkaian hook dan memaksa rival muda itu bereaksi, akan ada kesempatan yang sangat bagus bagi dirinya menyarangkan serangan lanjutan ke arah dagu yang terbuka.
Dengan lima ronde untuk beraksi, kerusakan konstan di bagian tengah tubuh Andrade akan melemahkan serangan dan memperlambat ritme lawannya bagi keunggulan Lineker.
#4 Andrade Ambil Keunggulan Dari Pukulan Jarak Jauh
Jika Andrade dapat memaksa “Hands of Stone” untuk mengejar dan memukul angin saat ia menghindari semua serangan lawannya dengan cermat, ia mungkin dapat membuat sang penguasa itu frustrasi dan menemukan lebih banyak celah untuk dimanfaatkan.
Serangan andalan Lineker adalah pukulan berangkai yang keras, serta menciptakan celah pada saat terbaik – namun itu juga dapat terjadi jika dirinya mengayunkan pukulan terlalu jauh.
Inilah dimana penempatan waktu dan akurasi “Wonder Boy” dapat berbuah manis. Pukulan yang terlalu jauh dapat memberi lebih banyak ruang di tengah, dan sang penantang dapat menggunakan ini sebagai jalur bagi serangan lutut keras ke arah tubuh.
Jeremy Pacatiw menjadi korban serangan ini – yang memberi Andrade kemenangan KO terbarunya – dan pria ini akan siap untuk kembali menyarangkannya sekali lagi jika kesempatan itu tiba.
Jika Andrade dapat memancing reaksi Lineker dari serangan ke arah tubuhnya, anda dapat berharap bahwa ia akan menunaikan tugasnya dengan lebih banyak tendangan depan dan pukulan ke arah bagian tengah tubuh demi menghancurkan pertahanan rivalnya.