Kebangkitan Alma Juniku Adalah Urusan Keluarga
Jalur menuju kesuksesan seni bela diri dapat mematahkan banyak atlet, namun Alma Juniku memiliki dua sosok yang selalu berada di sisinya untuk membantu dirinya tetap berada dalam jalur itu.
Remaja Australia berusia 19 tahun ini – yang akan kembali beraksi melawan Anne “Ninja” Line Hogstad di ONE: FIRE & FURY pada Jumat, 31 Januari – memulai latihan Muay Thai bersama saudaranya lebih dari satu dekade lalu, dan ketiganya kini menjadi kompetitor profesional dalam “seni delapan tungkai.”
Alma dan kakak-kakaknya, Andy, 21, dan Amanda, 20, memulai latihan di Modern Warrior Muay Thai, Logan City, hanya selang beberapa hari dari satu sama lain, dimana mereka memberi kekuatan bagi satu sama lain untuk terus berjuang sejak itu.
“Saya kira memiliki kedua saudara di sisi saya itu telah memotivasi saya, dan menjaga kami semua melewati itu semua,” kata Alma jelang laganya di Mall Of Asia Arena, Manila, Filipina.
“Saya kira, karena kami ada di sini bersama-sama, dan karena koneksi dengan sasana dan pelatih itu, ini menjadi terpusat pada keluarga. Ini jelas membantu kami tetap bertahan di situ.”
Andy pergi ke sasana itu terlebih dahulu setelah mendapatkan saran dari teman di lingkungannya. Saat kedua adiknya menjemput setelah sesi latihan, mereka melihat para wanita lain di sasana dan segera ingin menjadi bagian dari aksi itu.
Walau menjadi yang termuda, Alma menjadi yang pertama berkompetisi saat ia mengambil kesempatan memasuki ring di usia 9 tahun, tetapi Andy dan Amanda pun segera mengikuti.
Hal ini berarti ketiganya berbagi perjalanan mereka dan saling membantu melewati berbagai kondisi hidup dalam salah satu disiplin olahraga tarung terkeras di dunia ini.
- Folayang Rencanakan Serangan Striking Demi Kalahkan Mujtaba
- 5 Submission Terbaik Dari Bintang Yang Berlaga Di ONE: FIRE AND FURY
- Joshua Pacio Vs. Alex Silva, Serta Kembalinya Eduard Folayang Di Manila
“Itu jelas membantu, dengan mereka di sekeliling saya,” kata Alma.
“Kami memiliki pengalaman, dan kami semua saling membantu, maka itu sangat bagus dan membuat segalanya lebih mudah. Bagus untuk memiliki dukungan itu. Saat waktu menjadi sulit, saya selalu memiliki mereka yang mendukung saya dan mengingatkan mengapa saya ada di sini.”
Namun, pekerjaan mereka memang tidak selalu untuk memberi ruang lebih bagi anak terkecil ini. Hubungan mereka hanya berarti bahwa mereka tak takut untuk saling mendorong di sasana.
Terutama, Alma melihat pengaruh kakaknya, Andy, sebagai salah satu faktor utama untuk kesuksesannya di usia muda.
“Kakak lelaki saya sedikit keras pada kami, maka saya merasa seperti kami mendapatkan sparing yang bagus dengannya,” tambah remaja berusia 19 tahun ini.
“Itu sulit karena terkadang anda mengambil hati, tetapi tidak seperti itu. Kami semua hanya mencoba membantu satu sama lain, tetapi karena itu kakak saya, saya merasa frustrasi.”
“Namun itu membuat saya sebagai petarung, karena jika saya tak didorong oleh dirinya di usia muda, saya tak mengira saya akan menjadi petarung yang bagus sekarang.”
“Itu sulit saat saya masih sangat muda untuk melakukan sparing keras. Kini, saya menyadari itu sebenarnya membantu saya. Seluruh latihan keras itu terbayar dan membantu saya untuk berada di posisi saya saat ini.”
Walau masih berusia remaja, Alma sudah merebut gelar Kejuaraan Dunia WBC dan IPCC Muay Thai, dan pencapaian itu memberinya tiket untuk memasuki organisasi bela diri terbesar di dunia ini, dimana ia mendapatkan lebih banyak pengakuan dari seluruh dunia.
Mungkin, yang lebih penting dari itu, ia membangun ikatan kuat dengan kedua saudara kandungnya, jauh dari sekadar DNA yang sama, dan ia nampak ingin mendorong keluarganya untuk mencapai tingkatan baru yang lebih tinggi saat mereka berlanjut bertumbuh bersama.
“[Muay] Thai jelas menjadikan kami lebih dekat di luar sasana. Saya dan saudara kandung saya sangat dekat, dan saya merasa itu karena olahraga ini,” tambah Alma.
“Kakak lelaki dan perempuan saya selalu ada bersama saya. Kami konstan berlatih, kami satu tim.”
Baca juga: Joshua Pacio Terpana Lihat Kemampuan Grappling Alex Silva