Kecintaan Nora Chompunich Akan Musik Bawa Dirinya Masuk Ke ONE Championship

Nora_Chompunich_1

Nora Chompunich memang memiliki energi luar biasa, dan ia menemukan panggung yang tepat untuk mengeluarkan dinamika itu: ONE Championship.

Sang pembawa acara, yang mengambil nama panggung NARA, adalah instrumen kunci yang menjadi bagian dari pengalaman ala konser rock di seluruh ajang ONE Championship. Suaranya yang khas itu membawa para atlet dari atas panggung ke Circle dengan ketukan drum hipnotik dan permainan lampu yang menyorot.

Namun, energinya yang menular itu dan kepribadiannya yang sangat periang bukanlah sesuatu yang baru. Itu adalah hasil dari seumur hidupnya berkecimpung di bawah pengaruh berbagai genre musik.

Terlahir dan dibesarkan di Missouri City, Texas, AS, Chompunich sangat menyukai musik dari usia yang sangat muda. Ia condong ke arah menyanyi, yang menjadi sarana untuk mengeluarkan seluruh ekspresi kreatif saat ia beranjak dewasa.

“Musikalitas saya tiba dari saat saya masih muda. Saya [ada di] paduan suara dari kelas tiga sampai kelas 12 [atau kelas 3 SMA],” katanya. “Bertumbuh dewasa di Amerika, saya menyanyi di sekolah menengah atas.”

Vokalis yang cukup ambisius ini memiliki bakat alami. Ia bahkan mengikuti audisi American Idol dan masuk ke jajaran Top 60 dalam acara realitas televisi itu.

Terdorong oleh perjalanannya di dunia pop modern itu, vokalis ini pun memasuki industri musik di tanah kelahiran orang tuanya, Thailand, saat ia berusia 24 tahun. Satu tahun kemudian, GMM Grammy – label rekaman terbesar di negara tersebut – memberinya kontrak lima tahun.

Di Thailand, ia menyalurkan seluruh energinya ke dalam musik.

Chompunich meluncurkan delapan album dan tampil di berbagai festival musik terpanas di Asia. Ia juga melahirkan julukan MC NARA di berbagai klub, bersama para DJ terkenal.



Pada akhirnya, itu membuka jalur bagi dirinya untuk bergabung bersama “The Home Of Martial Arts.”

Dalam salah satu gig yang dijalaninya di klub malam Singapura pada tahun 2017, Chompunich didekati oleh salah satu eksekutif ONE Championship tentang potensi untuk menjadi pembawa acara bagi organisasi bela diri terbesar di dunia itu.

“Itu muncul secara mendadak,” kenangnya.

“Saya menjadi MC di klub pada satu malam, dan seseorang mendekati saya dan bertanya, ‘Hei, maukah kamu menjadi suara dari ONE Championship?’”

“Sebelum undangan itu, saya sempat pergi ke beberapa ajang ONE Championship, maka saya tahu itu adalah sebuah kesempatan besar. Saya seperti, ‘Tentu saja, saya akan ingin melakukan itu!’”

Bagi seseorang yang memiliki bakat musik seperti Chompunich, sang MC ini berhasil mengenai nada yang tepat dalam setiap apa yang ia lakukan. Dalam audisinya untuk peran tersebut, ia mempersiapkan rekaman studio dari suaranya – usaha yang membuat tim kepemimpinan organisasi ini sangat terkesan, dan segera menawarkannya posisi tersebut.

Chompunich, yang kini menjadi bagian utama dalam tiap ajang ONE Championship, mengetahui bahwa transisi ini akan sangat menantang. Namun, skala dari pekerjaan barunya itu tak terlihat sampai ajang langsung perdananya.

“Melakukan itu secara langsung dan melakukannya di studio, itu sangat jauh berbeda,” jelasnya. “Saat anda ada di ajang sebenarnya, anda dapat merasakan suasana dari banyak orang. Anda tahu kapan untuk menjadi lebih keras atau menahan diri berdasarkan reaksi penonton. Itu adalah permainan yang jauh berbeda.”

Kini, sangat nyaman dalam perannya itu, MC yang sangat energetik ini dikenal sebagai ‘Suara Dari ONE Championship.’ Walau beberapa orang mungkin tak dapat menghubungkan suara dan wajahnya, Chompunich sama sekali tak berkeberatan.

“Bagi saya, itu semua tentang musik dan suara,” kata wanita berusia 40 tahun ini. “Saya tak termotivasi dengan ketenaran, dan saya tak pernah suka privasi saya diambil. Saya hanya menikmati pekerjaan saya di sini dan kesempatan untuk menjadi sesuatu yang lebih besar dari diri saya sendiri.”

Citarasa musik dan latar belakang Chompunich jelas menjadi bagian dari pekerjaanya sebagai MC. Ia menerapkan gaya hip-hop yang sangat tegas dalam perkenalan atlet ke dalam ring itu, gaya yang memisahkan dirinya dari para MC lainnya.

Terlepas dari bakat vokalnya yang unik, ringmaster ini selalu mempersiapkan diri secara menyeluruh jelang tiap ajang. Bagi dirinya, detail terkecil itu berpengaruh. Penempatan waktu, nada dan bunyi yang tepat menjadi sangat instrumental untuk menyajikan sesuatu yang dapat menghipnotis penggemar.

“Saya memiliki buku catatan dimana saya mencatat setiap nama petarung, musik [walkout] mereka, dan cara pengucapan [nama] mereka,” ungkapnya.

“Saya membaca jeda musik itu dalam hitungan detik, dan saya mencatat waktunya. Lalu, saya menulis kapan saya menyebut negara, nama dan segala sesuatu tentang petarung itu. Maka, saat ajang dimulai, saya sebenarnya membaca skrip dalam tulisan tangan saya sendiri.”

Para penggemar dapat mendengar Chompunich memberi perkenalan luar biasa sekali lagi pada Minggu, 13 Oktober nanti. Ia akan menjadi pembawa acara di ajang bersejarah ke-100 dari organisasi ini, ONE: CENTURY, di Tokyo, Jepang, yang membuatnya sangat bersemangat dan sedikit gugup.

Bagi dirinya, tantangan untuk menjalani ajang ganda, atau doubleheader, bukanlah sesuatu yang dianggapnya remeh. Namun, itu juga menjadi sesuatu yang tak boleh dianggap terlalu serius.

“Kali ini di Tokyo, itu dua ajang dalam satu hari,” katanya. “Itu jelas akan sangat menyenangkan.”

ONE: CENTURY adalah ajang Kejuaraan Dunia bela diri terbesar dalam sejarah dengan 28 Juara Dunia yang ditampilkan dalam berbagai seni bela diri. Belum ada organisasi yang pernah menyelenggarakan dua ajang Kejuaraan Dunia lengkap pada hari yang sama.

“The Home Of Martial Arts” akan mencetak rekor baru saat membawa berbagai laga Kejuaraan Dunia, tiga Final Kejuaraan World Grand Prix, dan beberapa laga Juara Dunia versus Juara Dunia ke arena terkenal Ryogoku Kokugikan di Tokyo, Jepang, pada 13 Oktober.

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9