Kehidupan Bertani Beri Honorio Banario Kekuatan Luar Biasa
Honorio “The Rock” Banario meyakini bahwa kesediaannya untuk mengotori tangannya di masa kecil telah membentuknya menjadi kompetitor seperti saat ini.
Perwakilan unggulan Team Lakay itu – yang akan menghadapi “Crazy Dog” Dae Sung Park Jumat, 2 Agustus nanti di ONE: DAWN OF HEROES – bertumbuh di sebuah lingkungan yang sederhana di kota kecil bernama Mankayan.
Tinggal di provinsi Benguet, Filipina, memiliki kelebihan dan tantangan tersendiri dalam kehidupannya sehari-hari.
Honorio Banario is ready to ROCK Manila on 2 August! 🤘🇵🇭
Honorio 'The Rock' Banario is ready to ROCK Manila on 2 August! 🤘🇵🇭🗓: Manila | 2 August | 5PM | ONE: DAWN OF HEROES🎟: Get your tickets at 👉 http://bit.ly/oneheroes19📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp 👨💻: Prelims LIVE on Facebook | Prelims + 2 Main-Card bouts LIVE on Twitter
Posted by ONE Championship on Wednesday, July 24, 2019
“Sejauh yang saya ingat, masa kecil saya sangat menarik, dalam konteks bahwa tinggal di provinsi itu sangat menyenangkan. Anda dapat melakukan apa pun yang anda inginkan, dan anda dapat bermain dan bersekolah,” katanya.
“Pagi hari, saya berjalan tiga kilometer atau lebih ke sekolah, dan berjalan kembali untuk pulang di sore hari.”
“Kami masih berjalan karena lokasi kami sangat terpencil dan jalanannya belum dikembangkan dengan baik, maka tak ada terlalu banyak mobil yang lewat, tak seperti hari ini dimana lebih muda membeli mobil dan jalanan jauh lebih baik.”
Orang tua atlet berusia 29 tahun itu adalah petani – mata pencaharian utama sebagian besar orang di provinsi mereka – dimana hampir setiap rumah memiliki tanaman sayur di halaman belakang mereka sendiri, juga untuk memberi makan diri mereka sendiri.
Wajar bagi Honorio muda untuk membantu keluarganya dengan berjualan.
Honorio "The Rock" Banario is ready to put on another thriller in Manila on 2 August!
Honorio 'The Rock' Banario is ready to put on another thriller in Manila on 2 August!🗓: Manila | 2 August | 5PM | ONE: DAWN OF HEROES🎟: Get your tickets at 👉 http://bit.ly/oneheroes19📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp 👨💻: Prelims LIVE on Facebook | Prelims + 2 Main-Card bouts LIVE on Twitter
Posted by ONE Championship on Friday, July 19, 2019
“Bagi kami, bekerja di pertanian itu normal, namun bagi [mereka dari latar belakang yang berbeda], sangat sulit bagi mereka untuk membayangkan melakukan itu setiap harinya,” katanya.
“Kami pergi ke sawah setiap hari Sabtu karena kami bersekolah pada hari kerja – dimana Sabtu adalah satu-satunya kesempatan kami untuk membantu orang tua di sana.”
Bahkan sebagai anak-anak, itu adalah sebuah pekerjaan yang cukup sulit bagi mantan Juara Dunia ONE Featherweight itu.
Ia akan mulai bekerja pada pukul 7 pagi dan terus bertahan sampai pukul 6 sore.
Ini mungkin tampak seperti tugas berat, untuk mengorbankan waktu luang anda dan melakukan pekerjaan yang melelahkan, namun “The Rock” tak pernah melihatnya seperti itu – ia senang membantu dan menghabiskan waktu dengan mereka yang dicintainya.
Honorio "The Rock" Banario is ready to rumble with Dae Sung Park on 2 August!
Honorio 'The Rock' Banario is ready to rumble with Dae Sung Park on 2 August! 🗓: Manila | 2 August | 7PM | ONE: DAWN OF HEROES🎟: Get your tickets at 👉 http://bit.ly/oneheroes19📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp 👨💻: Prelims LIVE on Facebook | Prelims + 2 Main-Card bouts LIVE on Twitter
Posted by ONE Championship on Thursday, July 18, 2019
“Saat saya pergi ke sawah atau kebun kami, saya biasanya pergi dengan ibu dan saudara-saudara saya karena ayah saya bekerja sangat jauh saat itu, dan hanya akan pulang sekitar satu atau dua kali sebulan,” jelasnya.
“Ia harus melakukan perjalanan selama 10 jam untuk pulang, itu adalah pengorbanan besar bagi dirinya.”
“Ketika saya masih muda, pergi ke sawah itu tidak wajib. Anda dapat pergi jika anda ingin, pulang jika anda lelah, beristirahat, dan kembali lagi. Rasanya seperti bermain, karena saya masih kecil dan tidak melihatnya sebagai tanggung jawab.”
“Itu sulit, tetapi saya selalu menganggapnya sebagai bermain, maka itulah sebabnya saya tak tertekan untuk pergi ke sawah atau melihatnya sebagai kerja keras, sebaliknya, saya menikmatinya.”
Bakat atlet berusia 29 tahun itu untuk bekerja keras telah menjadi aset luar biasa dalam karier seni bela dirinya. Saat ia mulai berlatih, ia sudah terbiasa dengan aktivitas fisik yang panjang hingga dirinya dapat beradaptasi dengan sesi latihan intens.
Ia juta tak asing dengan penggalian lebih dalam untuk dapat melewati pertarungan yang sangat panjang, seperti kemenangannya atas Adrian “The Hunter” Pang dan Rahul “The Kerala Krusher” Raju, atau TKO ronde keempatnya atas Eric Kelly demi merebut gelar Juara Dunia ONE Featherweight yang pertama.
🗣 BOUT ANNOUNCEMENTFormer ONE World Champion Honorio 'The Rock' Banario will now take on OWS alumnus Dae Sung Park in a high-stakes lightweight thriller on 2 August!🗓: Manila | 2 August | 7PM | ONE: DAWN OF HEROES🎟: Get your tickets at 👉 http://bit.ly/oneheroes19📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp 👨💻: Prelims LIVE on Facebook | Prelims + 2 Main-Card bouts LIVE on Twitter
Posted by ONE Championship on Tuesday, July 16, 2019
Tanggal 2 Agustus ini, “The Rock” mungkin sekali lagi harus berjuang keras selama 15 menit penuh saat ia menghadapi Park di Mall Of Asia Arena, Manila, Filipina, namun ia mengetahui bahwa dirinya dapat mengandalkan ketangguhan khas dirinya yang diasah dalam masa mudanya.
“Saat itu, kami harus menyelesaikan segala sesuatu yang ada di sawah sebelum pulang, maka saat kami berada di sana, kami harus terfokus menyelesaikan tugas kami supaya dapat mengakhiri hari itu, yang juga membantu mengembangkan etos kerja saya,” tambahnya.
“Saya juga mengira bahwa bertani dapat mengembangkan ketangguhan saya, terutama dalam hal membuat tubuh saya lebih kuat secara fisik.”
“Sawah itu sangat jauh dari rumah kami, dimana dibutuhkan satu jam dan pendakian gunung sebelum saya dapat sampai di sana. Itu sangat sulit, namun itu membuat saya lebih kuat hari ini sebagai atlet.”