‘Kesabaran Adalah Pelajaran Terbesar’ – Jarred Brooks Yang Jadi Ayah Ungkap Bagaimana Itu Ubah Dirinya
Perspektif Jarred “The Monkey God” Brooks tentang kehidupan berubah secara dramatis sejak ia menjadi ayah pada akhir tahun lalu.
Juara Dunia ONE Strawweight MMA ini – yang akan mempertahankan sabuk emasnya dari tantangan rival lama Joshua “The Passion” Pacio di ONE 166: Qatar pada 1 Maret nanti – menyambut kehadiran putrinya, Naomi Mae, pada November lalu dan sangat menyukai peran barunya sebagai ayah.
Walau ia masih mempelajari cara untuk menjalani perubahan terbesar dalam hidupnya ini, “The Monkey God” takkan ingin mengubah apa pun yang terjadi.
Brooks berbagi pada onefc.com/id jelang laga ulang Kejuaraan Dunia melawan Pacio di Lusail Sports Arena:
“Saya selalu menginginkan seorang anak, dan mendapatkan bayi terlucu di dunia ini, itu hal yang sangat besar. Saya akan mengorbankan dunia untuk dirinya.”
“Ini sangat menantang, tapi pada saat yang sama, itu adalah pengalaman terbesar dan terbaik yang diberikan Tuhan bagi saya. Kami diberkati. Kami bersinar.”
Menjadi orang tua adalah tugas yang sangat jauh berbeda. Memiliki seseorang untuk mengandalkannya untuk setiap kebutuhan dan keinginannya adalah tanggung jawan luar biasa, tetapi Brooks berkomitmen menjalani proses tersebut.
Tentu, tak mudah untuk menjalani latihan persiapan untuk laga Kejuaraan Dunia dan merawat bayi yang baru lahir itu, tetapi tetap menjalani kedua elemen ini dan memastikan mereka dapat ada tanpa kesulitan berarti memang mengajarkan berbagai hal baru bagi “The Monkey God” setiap harinya.
Ia menjelaskan:
“Saya akan berkata kesabaran adalah pelajaran terbesar yang saya pelajari. Dan menemukan waktu untuk semua itu, memastikan prioritas itu diutamakan – yaitu keluarga dan bertarung. Saya akan selalu menjadi penyedia.”
“Setiap hari, saya membawanya ke sasana. Ia menyukai itu. Ia akan dapat berjalan dengan sangat, sangat cepat. Ia memiliki kemampuan atletis itu dari ayah dan ibunya. Dan, saya akan segera membawanya berolahraga dengan segera.”
“Memasukkannya dalam gulat dan melihat apa yang ia rasakan setelah itu.”
Jarred Brooks Sebut Putrinya Menjadikan Dia Lebih Berbahaya
Berlatih untuk laga pertahanan gelar Juara Dunia ONE Strawweight MMA itu memang menjadi tugas yang sangat menyita waktu bagi Jarred Brooks, namun ia membutuhkan itu jika ingin sukses menjaga sabuk emasnya melawan sang penantang kuat Joshua Pacio.
“The Monkey God” harus mengorbankan waktu di rumah dengan keluarga kecilnya itu untuk berada di sasana, namun beruntung, tunangannya yang sangat suportif itu ada di sana untuk mengurus segala sesuatunya saat ia berlatih demi kemenangan lainnya.
Perwakilan Mash Fight Team ini bersyukur atas dedikasi pasangannya itu, dan ia meyakini bahwa seluruh pengorbanan ini akan sangat berarti di jangka panjang:
“Saya harus memberi pujian bagi calon istri saya, Francesca. Ia adalah seorang ibu yang hebat. Ini anak pertamanya, dan ia sangat bagus. Saya kira ia dapat membuat acara atau konten TikTok hanya dengan menunjukkan cara membesarkan seorang anak.”
“Saya terfokus pada laga saya. Jangan salah, saya memegang anak saya dan memegangnya, tapi pada saat yang sama, Francesca memprioritaskan itu. Saya memprioritaskan ini. Pertarungan ini akan mengubah kehidupan kami dan memberi saya momentum untuk menjadi versi Jarred Brooks terbaik.”
Dalam beberapa hal, menjadi orang tua memang membuat Brooks sedikit lebih lunak, dimana ia sangat merasakan rasa cinta yang jauh lebih intens daripada yang ia bayangkan sebelumnya.
Namun, paradoksnya adalah pria berusia 31 tahun ini juga merasa jauh lebih berbahaya dalam olahraga tarung saat ini, karena ia sangat termotivasi untuk memberi yang terbaik bagi putrinya itu.
Di atas segalanya, ia melihat para lawan yang akan datang sebagai halangan untuk mengamankan masa depan Naomi Mae – dan ia bersumpah untuk mengatasi mereka semua dengan cara empatik.
Brooks menambahkan:
“Lawan-lawan saya harus berhati-hati, karena, apakah kalian mendengar tangisan bayi ini di belakang? Ia adalah hal terbesar bagi saya. Saya kira seni bela diri campuran itu yang terbesar dan saya kira itu adalah tujuan saya untuk ingin ‘membunuh’.”
“Tetapi, oh man, saya sangat siap untuk mencabut semua kepala kalian dan mendapatkan uang itu untuk makanan bagi putri saya dan memastikan ia memiliki kehidupan terbaik yang dapat terjadi.”
“Saya akan membayar iuran kuliahnya lewat semua kepala kalian itu. Saya menghargai kalian. Saya menyayangi kalian. Tapi, itu harus terjadi.”