Kevin Belingon Ingin Memberi Penghormatan Bagi Keluarganya
Kevin “The Silencer” Belingon telah menjadi seorang pahlawan di Filipina setelah kesuksesannya dalam dunia bela diri, terlepas dari tantangan dalam hidupnya.
Pejuang Igorot ini – yang akan menghadapi Bibiano “The Flash” Fernandes demi gelar Juara Dunia ONE Bantamweight dalam ajang ONE: CENTURY PART II – memerangi kondisi yang sulit di masa mudanya, namun kesulitan tersebut membuatnya lebih dekat pada keluarganya.
Mereka memberi Kevin inspirasi terbesar dalam karirnya, melalui dukungan mereka dan keinginannya untuk membanggakan serta mendukung keluarganya.
Walau tidak ada seorangpun dari keluarganya yang berlatih bela diri, mereka memiliki ikatan tersendiri pada hal tersebut.
Tiap kali “The Silencer” berlaga, klan Belingon berkumpul untuk menonton di rumah dan mendukungnya saat ia menghadapi para atlet terbaik dunia bersama ONE Championship.
“Mereka adalah seniman bela diri di dalam hati,” katanya.
“Mereka adalah penggemar sejati olahraga ini. Mereka sangat suka menontonnya.”
Sayangnya, ia kehilangan beberapa penggemar terbesarnya, dan beberapa penonton lainnya, dalam rangkaian kejadian tragis.
Kematian kakek dan pamannya sangat berdampak pada “The Silencer,” sampai ia tidak mampu mendengarkan penjelasan lengkap tentang keadaan saat itu.
Namun, ia tentunya tidak melupakan mereka, dimana mereka berada di dalam pikirannya ketika ia bersiap untuk tiap laga.
“Luka dari kehilangan mereka masih menyakitkan sampai saat ini,” jelasnya.
“Mereka terus menjadi inspirasi saya saat bertanding. Bahkan saat mereka tiada, mereka masih berada di dalam hati dan pikiran saya. Itulah semua penjelasan yang dapat saya bagi tentang mereka.”
- Kevin Belingon Yakin Laga Melawan Bibiano Adalah Yang Terakhir
- Kemenangan Saja Tidak Cukup Bagi Bibiano Fernandes Di ONE: CENTURY
- Rodtang Lengserkan Jonathan Haggerty Dari Tahta ONE Super Series Muay Thai
Kevin mengakui bahwa ia belum beranjak dari semua kejadian tersebut, namun ia memiliki determinasi untuk tidak membiarkan semua itu menghentikannya maju di dalam karirnya.
Ia seringkali tidak dapat berhenti memikirkan tentang saudaranya yang telah meninggal, oleh karena itu ia menggunakan ingatannya untuk mendorong sesi latihan keras untuk menghadapi momen terberat dalam sebuah pertandingan.
“Seni bela diri adalah semangat saya, maka apapun yang terjadi, saya akan terus mengejarnya,” katanya.
“Mereka masih menjadi inspirasi saya, dan saya merasa kapanpun saya berlaga, mereka akan tetap berada di sana bersama semuanya, menonton saya berlaga. Mereka masih memberi saya kekuatan.”
Seseorang hanya harus melihat pencapaian terbaiknya di dalam Circle untuk mengetahui bahwa perwakilan Team Lakay ini memiliki kekuatan luar biasa dalam hal keberanian dan determinasi.
Ia mengalahkan Bibiano – Juara Dunia paling dominan dalam sejarah ONE dan pria yang pernah mengalahkannya sebelumnya – dengan bertahan melewati percobaan submission yang mungkin dapat menghabisi banyak orang lainnya, serta kembali dari ambang kekalahan untuk menjadi Juara Dunia ONE Bantamweight bulan November lalu.
Dirinya berharap bahwa kesuksesannya, terlepas dari hatinya yang hancur, dapat memberikan inspirasi untuk bangkit seperti saat ia melakukannya untuk menghormati mereka yang telah wafat.
“Keadaannya mungkin akan berbeda, tetapi ini akan selalu menjadi sulit, dan tidak ada cara yang mudah untuk menerimanya,” ia menambahkan.
“Sudah bertahun-tahun lamanya, tetapi saya masih berkutat dengan itu. Jika pikiran dan hati anda menyerah, anda tidak akan mencapai apapun dalam hidup.”
“Anda harus terus mendorong dan mencapai tujuan anda. Anda tidak harus melupakan mereka untuk melangkah maju, karena mereka dapat menjadi inspirasi anda saat anda mulai melangkah dalam hidup.”
Tanggal 13 Oktober, Kevin akan menghadapi “The Flash” untuk sebuah laga keempat yang bersejarah demi memperebutkan gelar Juara Dunia ONE Bantamweight di Tokyo, Jepang, dimana ia mengetahui bahwa ia akan harus mendorong lebih keras dari sebelumnya untuk mengalahkan rival utamanya.
Bahkan saat ia menghadapi kekalahan, atlet berusia 31 tahun ini tidak akan berhenti karena ia melakukan semampunya untuk membanggakan mereka yang ia kasihi.
“Saya tidak akan melepaskan kenangan yang mereka tinggalkan pada saya. Apapun yang terjadi, mereka akan tetap berada dalam hati dan pikiran saya,” katanya.
“Saya mendedikasikan tiap laga untuk paman dan kakek saya.”
Baca lagi: Sosok Yang Memberi Kesempatan Besar Bagi Bibiano Fernandes
Tokyo | 13 Oktober | ONE: CENTURY | TV: Periksa daftar tayangan lokal untuk siaran global | Tiket: https://onechampionship.zaiko.io/e/onecentury
ONE: CENTURY adalah ajang Kejuaraan Dunia bela diri terbesar dalam sejarah dengan 28 Juara Dunia yang tampil dalam berbagai disiplin bela diri. Belum ada organisasi dalam sejarah yang pernah mempromosikan dua ajang Kejuaraan Dunia di hari yang sama.
“The Home Of Martial Arts” kembali membuka babak baru dengan menyajikan beberapa laga perebutan gelar Juara Dunia, tiga babak final Kejuaraan World Grand Prix, serta serangkaian Juara Dunia yang akan melawan Juara Dunia lainnya di lokasi ikonik Ryugoku Kokugikan, Tokyo, Jepang, tanggal 13 Oktober.