‘Kickboxing Adalah Penyelamat Saya’ – Cara Tayfun Ozcan Berevolusi Dari Kambing Hitam Menjadi Pahlawan

Marat Grigorian Tayfun Ozcan ONE on Prime Video 2 1920X1280 73

Di usia 31 tahun, kickboxer peringkat #5 divisi featherweight Tayfun Ozcan dianggap sebagai salah satu striker terhebat di muka bumi, namun ia menghabiskan sebagian besar masa kecilnya menjadi paria.

Bintang keturunan Belanda-Turki ini – yang tampil melawan penantang #1 Superbon Singha Mawynn dalam gelaran ONE Fight Night 11: Eersel vs. Menshikov pada 10 Juni – mengatasi situasi sulit saat ia masih muda dan menjauhkan keluarganya sebagai hasilnya.

Sebagai anak kedua dari tujuh bersaudara yang bertumbuh besar dengan asuhan ayah yang berjuang dengan ketergantungan alkohol dan obat-obatan, “Turbine” seringkali harus mengurus dirinya sendiri.

Hal itu menjadikan dirinya bertumbuh tanpa kasih sayang dan bimbingan yang dibutuhkan seorang anak muda, yang meninggalkan ruang yang diisinya dengan perilaku buruk.

Ia menjelaskan:

“Itu sulit, dengan tujuh anak dalam keluarga, terutama saat ayahmu mengalami ketergantungan. Itulah bagian yang tersulit. Karena, semua uang itu beralih ke adiksinya.”

“Saat saya masih kecil, saya memiliki terlalu banyak energi untuk keluarga saya. Saya menggunakan energi itu dengan cara negatif karena saya membutuhkan kasih sayang. Tetapi saya tidak mendapatkan itu.”

“Maka, saya mencari perhatian, dan saya mencari perhatian yang negatif. Itulah mengapa tak ada yang menyukai saya. Dan itulah mengapa saya adalah kambing hitamnya.”

Kelakuan seperti itu mungkin menjadi satu-satunya cara bagi Ozcan untuk diperhatikan, tetapi itu juga memperburuk situasinya.

Ia memang sempat mencoba bermain olahraga berbasis tim untuk menyalurkan intensitas energi yang dimilikinya, namun saat ayahnya tak dapat membayar biaya latihannya lagi, pria muda ini ditinggalkan pada posisi saat ia memulai.

Beruntung, hal itu berubah saat dirinya menemukan kickboxing – dan bertemu pelatih yang menyadari bakatnya untuk disiplin striking ini. Pelatih itu lalu memberi “Turbine” kesempatan untuk membuktikan dirinya dapat membuat perubahan krusial dalam hidupnya.

Ozcan mengenang:

“Saya diterima [di klub kickboxing] dan itu adalah tempat dimana saya dapat menggunakan energi saya. Saya bermain sepak bola, namun ayah saya tidak membayar biayanya, maka mereka menendang saya keluar. Kickboxing adalah penyelamat saya.”

“Saya tak dapat membayar biaya kelas itu, karena ayah saya tidak membayarnya dan saya tak memiliki uang. Pelatih saya saat itu melihat sesuatu dalam diri saya dan membiarkan saya berlatih dengan gratis. Tanpa itu, saya tak tahu apa yang saya akan lakukan.”

“Tentu, [hidup ini] dapat saja menjadi sangat berbeda.”

Menyembuhkan Luka Dan Menemukan Apa Yang Sangat Berarti

Dengan sarana positif untuk melepaskan energinya, berbagai hal mulai berjalan dengan baik bagi Ozcan.

Ia menikmati hubungan yang lebih baik dengan keluarganya, karena dedikasinya pada kickboxing membuat dirinya lebih berkepala dingin dan dewasa. Pada saat yang sama, ia segera menyadari bahwa ia tak menginginkan apa pun yang ditawarkan oleh kesuksesan barunya itu.

Perwakilan Siam Gym ini berkata:

“Saya seperti 15 atau 16 tahun, dan saya sudah mencetak nama besar bagi diri saya di tanah kelahiran saya, dan kini semua orang ingin menjadi teman saya. Saya kira, ‘Ah, maka inilah caranya. Semua orang ingin menjadi teman saya sekarang.”

“Pertama, tak ada yang menyukai saya, namun kini, banyak orang yang mendukung saya, dan saya mencetak nama besar bagi diri saya sendiri. Semua orang ingin menjadi bagian dari itu. Maka, saya berkata, ‘Biarkan **** semua orang itu.’ Saya selalu memilih cara saya.”

Pemikiran tersebut akhirnya membawa Ozcan memasuki kehidupan yang selalu diimpikannya.

Ia pulih dari perseteruan dengan keluarganya, meraih kejayaan dalam dunia kickboxing profesional, lalu memulai keluarganya sendiri, dimana ia dapat memberi kasih sayang yang tidak didapatkannya sebagai seorang anak.

Tetap saja, “Turbine” tak memiliki dendam pada semua orang atas waktu sulit yang dialaminya. Ia hanya senang bahwa ia dapat memberi versi terbaik dari dirinya sendiri kepada orang-orang terkasihnya setelah segala sesuatu yang dilewatinya di masa lalu.

Ozcan menambahkan:

“Kami menjadi keluarga yang sangat dekat sekarang. Kami melewati banyak hal bersama-sama, maka ikatan di antara kami sekarang hanya menjadi lebih kuat.”

“Semua orang memiliki kehidupan mereka masing-masing, maka memang sangat bagus untuk berkumpul bersama dari waktu ke waktu untuk berbicara tentang kehidupan masing-masing dan semua hal itu. Kami memiliki ikatan yang sangat bagus sekarang.”

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9