Submission Terbaik Dari Garry Tonon Dan Para Bintang Lain Di ONE: BIG BANG

Sekelompok atlet yang memiliki serangan keras akan berlaga dibawah sorotan ajang ONE Championship terbaru, namun kartu pertandingan ini juga sarat dengan ‘submission wizard’ yang siap mencetak pernyataan tegas.

Para seniman bela diri campuran itu akan memasuki Circle dalam ajang ONE: BIG BANG pada Jumat, 4 Desember mendatang, dimana mereka akan menggunakan kemampuan grappling fenomenal untuk memaksa tiap lawannya tap-out.

Sebelum para bintang ini berkumpul di Singapore Indoor Stadium untuk sebuah malam tak terlupakan lainnya, simak ulasan kami mengenai tiga kemenangan submission terbaik di atas panggung dunia.

Kuncian 55-Detik Garry Tonon

Pada Mei 2019 silam, penantang peringkat kelima divisi featherweight Garry “The Lion Killer” Tonon membuktikan bahwa dirinya adalah salah satu grappler terbaik dunia.

Juara Dunia BJJ No-Gi berkali-kali ini awalnya melakukan jual beli serangan dengan atlet veteran Jepang Yoshiki Nakahara dalam ajang ONE: ENTER THE DRAGON, dan meskipun banyak penggemar mengharapkan pertarungan ini berjalan secara kompetitif, atlet Amerika Serikat yang tak terkalahkan itu memendam ekspetasi ini hanya dalam 55 detik.

Di awal laga, Tonon memulai dengan sangat energik dan secara konstan bergerak mengitari ring, menghindari pukulan lawan dan membalas dengan tendangan. Tidak lama setelah itu, pria asal Amerika Serikat ini mengancam dengan rentetan pukulan sembari melangkah maju dan menangkap kaki kanan bintang Jepang itu, seperti ingin menggencarkan takedown.

Namun, ternyata “The Lion Killer” hanya menggenggam kaki, menjatuhkan punggungnya ke atas kanvas dan menarik rivalnya ke dalam belitan kaki ‘ashi garami’. Dengan kaki kanan Nakahara yang terperangkap, Tonon segera menyesuaikan cengkramannya dan mengamankan kuncian heel hook yang memaksa atlet Jepang tersebut menyerah.

Tentunya para penggemar akan berharap melihat lebih banyak lagi kemampuan BJJ Tonon saat menghadapi penantang peringkat ketiga divisi featherweight Koyomi “Moushigo” Matsushima dalam laga pendukung utama (co-main event) ajang ONE: BIG BANG.

• Murat Aygun Tak Gentar, Ingin Tekan Kryklia Dalam Laga Perebutan Gelar
• Usai Debut Impresif, Roman Kryklia Siap Kokohkan Status Juara Dunia
• Marat Gafurov, Lowen Tynanes, Yusup Saadulaev Untuk Ajang ONE: COLLISION COURSE

Danny Kingad Taklukkan Rekan Senegara

Danny “The King” Kingad mungkin dikenal atas teknik striking wushu-nya, namun penantang peringkat kedua divisi flyweight ini juga telah mengembangkan kemampuan grappling selama beberapa tahun terakhir. Para penggemar mendapatkan kesempatan melihat kemajuan tersebut dalam ajang ONE: AGE OF DOMINATION, Desember 2016 silam.

Hanya 30 detik memasuki laga melawan rekan senegaranya yang juga merupakan pencetak KO asal Filipina Eugene Toquero, Kingad segera melemparkan tendangan ke arah tubuh. Toquero menyergap tendangan itu sembari menerima beberapa pukulan saat mencoba mencetak takedown. Namun, “The King” menggunakan momentum lawan untuk membalikkan posisi di kanvas dan meraih top position.

Akhirnya, Toquero tidak dapat kembali lagi ke posisi stand-up. Kingad mencoba mengulik di ranah ground, mencari posisi yang tepat, menggencarkan teknik kuncian, bahkan melemparkan serangan metodikal sampai muncul kesempatan mengunci.

Pada menit terakhir stanza awal itu, “The King” memutuskan beraksi dari posisi side control. Ia menjerat tubuh Toquero dan mengunci lengan kanannya. Toquero merasakan sebuah kuncian armbar akan dilancarkan, maka ia mencegahnya dengan merapatkan kedua tangan. Tetapi, itu tak membantu karena Kingad membuyarkan konsentrasinya melalui serangan siku pendek ke arah wajah.

Setelah setelah Toquero melepaskan tangan, perwakilan Team Lakay itu berpindah ke sisi kanan lawan dan berputar demi menggencarkan kuncian armbar, serta menekan keras untuk meraih tap-out.

“The King” sangat ingin mencetak submission atas penantang peringkat ketiga Kairat “The Kazakh” Akhmetov di ONE: BIG BANG nanti. Jika ia berhasil, Kingad akan menjadi atlet pertama yang mampu menghentikan perlawanan Akhmetov.

Jomary Torres Paksa ‘Tiny Doll’ Menyerah

Pionir seni bela diri campuran asal Thailand Rika “Tiny Doll” Ishige menikmati permulaan yang mulus semenjak berlaga bersama “The Home Of Martial Arts,” namun Jomary “The Zamboanginian Fighter” Torres menghentikan momentum itu dalam ajang ONE: KINGS & CONQUERORS, Agustus 2017 silam.

Meskipun kala itu, Ishige adalah atlet tak terkalahkan dan mendominasi di stanza awal, namun Torres mampu membalikan keadaan saat laga memasuki ronde kedua.

Awalnya, atlet Filipina tersebut menggunakan teknik striking untuk meredam Ishige. “The Zamboanginian Fighter” mengejutkan lawan melalui tendangan ke arah tubuh dan pukulan kirinya, lalu disusul dengan pukulan kanan dan tendangan rendah, sebelum mencetak takedown.

Dan saat atlet Thailand tersebut kembali ke posisi stand-up, perwakilan Catalan Fighting System ini memilih serangan dan menggoyahkan “Tiny Doll” lewat pukulan overhand kanan yang eksplosif.

Setelah rentetan serangan cepat itu, Torres kembali melontarkan tendangan ke arah tubuh dan menjatuhkan Ishige ke atas kanvas melalui pukulan overhand kanan yang kolosal.

Atlet Filipina ini mengikuti lawannya, menjebaknya dengan lutut di atas kakinya, serta menyarangkan rangkaian serangan ground-and-pound. Saat Ishige memalingkan wajah ke posisi berlawanan, Torres meyelipkan lengan kiri di bawah dagu dan mengencangkan kuncian rear-naked choke dari posisi dominan.

Tekanan dari kuncian tersebut pun memaksa atlet bintang asal Thailand menyerah.

Kini, Torres berharap untuk mengalahkan atlet ikonik lainnya, Ritu “The Indian Tigress” Phogat, tanggal 4 Desember mendatang di Singapura.

Baca juga: KO Terbaik Dari Roman Kryklia, Garry Tonon, Dan Bintang Lain Di ONE: BIG BANG