Mahmoudi vs. Mongkolpetch: 4 Kunci Kemenangan ONE: FULL BLAST II

Elias Mahmoudi and Mongkolpetch Petchyindee Academy will meet at ONE: FULL BLAST II

Gaya pertarungan keras antara dua atlet Muay Thai Elias “The Sniper” Mahmoudi dan Mongkolpetch Petchyindee Academy akan beradu dalam ajang ONE: FULL BLAST II.

Aksi keras dalam laga utama ini — yang akan tayang pada Jumat, 11 Juni — dapat membawa salah satu striker elite ini ke laga perebutan gelar Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai.

Mahmoudi, penantang peringkat keempat divisinya, dan Mongkolpetch, yang memiliki tiga kemenangan beruntun bersama ONE Championship, berbagi beberapa gaya yang sama, namun tiap atlet bintang ini akan juga membawa kemampuan unik mereka ke dalam Circle.

Di sini, kami melihat empat kunci kemenangan dalam laga catchweight krusial Jumat malam nanti, dari Singapore Indoor Stadium.

#1 Volume Dan Tekanan Mahmoudi

Elias Mahmoudi defeats Lerdsila Phuket Top Team at ONE MARK OF GREATNESS DW 1170.jpg

Satu hal yang menyulitkan para lawan saat menghadapi “The Sniper” adalah tekanan yang tak terbendung, dimana volume serangan Mahmoudi hanya memberi mereka sedikit waktu untuk berpikir.

Walau atlet keturunan Perancis-Aljazair ini adalah kompetitor yang berpengalaman kurang dibanding rivalnya saat ini — dengan 36 laga profesional dibandingkan 156 laga milik Mongkolpetch — dimana ia dapat mencegah atlet Thailand itu memasuki ritme serangannya dengan membuatnya bertahan.

Mahmoudi tak melontarkan pukulan tunggal, dimana ia juga tak membatasi diri pada satu sasaran saja. Sebaliknya, ia menggunakan jangkauannya untuk melangkah di belakang tendangan depan atau pukulan straight, lalu ia dengan mulus memotong jarak lewat kombinasi yang mengincar kaki, tubuh dan kepala.

Hal ini membuatnya sangat sulit dibaca, yang akan menyeimbangkan keadaan. Mongkolpetch mungkin memiliki pengalaman jauh lebih banyak, namun ia belum pernah menghadapi lawan dengan volume serangan sekeras ini.

#2 Arsenal Linear Mongkolpetch

Mongkolpetch Petchyindee Academy Sok Thy NS3 1920X1280 25.jpg

Mongkolpetch akan ingin tetap tajam dan menggunakan serangan linear cepat untuk mencegah Mahmoudi melancarkan serangan beruntunnya.

Beruntung bahwa ini adalah spesialisasi dari Juara Dunia Lumpinee Stadium Muay Thai itu. Jab dan straight kanan cepatnya akan membantu menjauhkan “The Sniper,” dan tendangan dorongnya akan memastikan bahwa rivalnya itu harus berpikir dua kali sebelum menyerang maju.

Warga Bangkok ini juga mampu melontarkan teep kuat dari kedua kakinya. Ia menggunakan kaki depannya untuk mengganggu serangan rivalnya dan membuat mereka kehilangan keseimbangan, sementara tendangan kaki belakang yang kuat akan menghantam pertahanan lawan saat ia mengarahkannya ke kepala lawan.

Jika Mongkolpetch dapat menangkap lawannya dengan pukulan straight atau tendangannya, momentum tambahan itu akan membawanya mencetak serangan keras ke arah atlet Mahmoudi Gym itu.



#3 Serangan Memutar Non-Ortodoks Milik Mahmoudi

Elias Mahmoudi ASH_6314.jpg

Atlet asal Paris itu mungkin akan harus berjuang melawan artileri milik Mongkolpetch di bagian tengah, tetapi ia akan dapat melontarkan serangan memutarnya untuk mendarat dalam sudut-sudut tertentu.

Bertumbuh dewasa dalam keluarga seniman bela diri dan belajar dari ayahnya, seorang spesialis karate, Mahmoudi yang masih berusia 23 tahun ini mengadaptasi berbagai teknik dalam arsenalnya.

Ia seringkali melontarkan teknik spinning backfists dan tendangan hook, dimana ia juga dikenal dapat melepaskan tendangan tornado ala taekwondo yang sulit diprediksi.

Terlebih lagi, Mahmoudi akan melontarkannya dalam rangkaian tertentu. Jika ia meleset dengan spinning backfist-nya, ia akan berusaha menghilangkan serangan balasan dengan tendangan atau pukulan lanjutan.

Sebagai bonus tambahan, “The Sniper” mengetahui bahwa laga-laga Mongkolpetch seringkali terjadi di Thailand, dimana serangan non-ortodoks ini lebih jarang terjadi. Itu berarti lawannya ini memiliki lebih sedikit pengalaman untuk mempertahankan serangan yang akan dilontarkan Mahmoudi.

#4 Kekuatan Clinch Mongkolpetch

Mongkolpetch Petchyindee Academy defeats Alex Serepisos by unanimous decision at ONE: ETERNAL GLORY

Jika segala sesuatunya menjadi terlalu keras dengan tekanan Mahmoudi dan berbagai variasi serangannya, kekuatan clinch Mongkolpetch akan menjadi andalannya.

Pria berusia 25 tahun asal Petchyindee Academy ini akan dapat berdiri dan merenggut “The Sniper” saat ia mendekat, atau ia dapat menggunakan serangannya untuk menekan maju dan merenggut atlet Perancis ini.

Mongkolpetch seringkali bekerja setelah serangan sikunya, dan saat ia merangkul lawannya, ia dapat memperlambat pergerakan mereka dengan serangan lutut keras ke arah tubuh.

Jika Mahmoudi tak sepenuhnya terfokus, ia harus membayar mahal, karena atlet Thailand ini gemar menciptakan jarak untuk serangan siku kanan saat ia melepaskan diri dari clinch.

Posisi clinch itu juga akan membuat Mahmoudi kelelahan dan membantu Mongkolpetch mengatasi volume serangan keras dan bervariasi di posisi terbuka.

Baca juga: 5 KO Terbaik Flyweight ONE Super Series Jelang ONE: FULL BLAST II

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9