Makna Dari Julukan ‘The Black Komodo’ Milik Abro Fernandes

Abro Fernandes IMG_7719

Abro “The Black Komodo” Fernandes dikenal memiliki julukan yang unik, yang membuatnya berbeda dari atlet Indonesia lainnya.

Perwakilan Han Academy/IndoGym ini akan kembali memasuki ONE Circle dalam ajang ONE: DAWN OF VALOR, pada hari Jumat, 25 Oktober, di Istora Senayan, Jakarta. Dalam laga kali ini, dirinya akan menghadapi rekan senegaranya Rudy “The Golden Boy” Agustian.

Walau menghadapi lawan yang sarat dengan pengalaman dan jam terbang di dalam Circle, “The Black Komodo” mengaku tidak gentar menghadapi Rudy.

 

“Saya sudah mempersiapkan diri dengan baik, dan saya juga memiliki kepercayaan diri atas kemampuan saya,” kata atlet asal Timor Leste ini.

Pria yang memegang catatan pertandingan 7-2-0 mengaku bahwa persiapannya berjalan dengan lancar menjelang laga di ibukota Indonesia ini, dimana ia juga telah mempertajam gaya khas “Black Komodo” miliknya.

Julukan ini tidak datang secara kebetulan. Nama “Black Komodo,” atau Komodo Hitam, diberikan karena karakternya yang sangat pendiam dan tenang setiap kali ia memasuki Circle dan menghadapi lawan.

Namun saat bel pertandingan berbunyi dan lawannya maju, ia pun akan dengan gesit mengatasi serangan lawan dan menyeret mereka ke atas kanvas tanpa mereka sadari.

Abro Fernandes IMGL9829.jpg

Gaya bertarung yang ia persiapkan untuk melawan rekan senegaranya itu – yang memiliki rekor pertandingan 7-3-0 – adalah langkah gesit dan kemampuan ground yang mumpuni.

“Saya sudah mempersiapkan sebuah teknik untuk menghadapi lawan saya nanti,” kata Abro.

“Saya akan maju menyerang dengan gaya ‘Black Komodo’ milik saya, serta memberinya kejutan ketika saatnya tepat.”

Dalam laga sebelumnya, Abro memang terlihat tenang dan menunggu kesempatan yang tepat untuk menyerang. Kecepatan gerakannya mampu membuatnya mengelak dari serangan lawan, ditambah dengan ketahanan tubuhnya dalam menerima dan menyerap pukulan atau tendangan lawannya.

Abro mengasah gaya bertarungnya ini di dalam sembilan laga sebelumnya, seperti saat ia berlaga melawan Chan Rothana dan Gurdarshan “Saint Lion” Mangat. Namun, kali ini ia mengharapkan hasil yang berbeda dengan sebuah game plan yang dipersiapkannya secara matang.

 

Dirinya pun mengatakan bahwa pada saat ia bertemu dengan Rudy, ia akan menikmati laga tersebut seperti saat menghadapi lawan lainnya.

Dapat dipastikan bahwa para penggemar di Jakarta akan terpana melihat kegesitan, kemampuan dan determinasi kuat yang ia miliki setelah mempertajam kemampuannya melalui rangkaian latihan berat.

Dengan kemampuannya menguasai ritme dan tempo pertandingan dalam beberapa laga sebelumnya, ia pun mampu beradaptasi dengan lawan setelah mempelajari gerakan dan serangan mereka. Hal ini juga akan ditampilkannya saat menjamu “The Golden Boy,” dengan sebuah kejutan khusus.

Jakarta | 25 Oktober | DAWN OF VALOR | TV: Saksikan di SCTV pada hari Sabtu, 26 Oktober, pukul 23:00 WIB | Tiket: http://bit.ly/onedawnofvalor19 | Media Sosial: ONE Championship Indonesia

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9