Membedah Para Semifinalis ONE Heavyweight Kickboxing World Grand Prix
Empat striker heavyweight terbaik di muka bumi bersiap untuk mempertaruhkan segalanya dalam turnamen ONE Heavyweight Kickboxing World Grand Prix perdana ini.
Seluruh pencetak KO kolosal itu akan berhadapan dalam laga semifinal di kartu utama ONE 161: Petchmorakot vs. Tawanchai pada Kamis, 29 September – dimana aksi keras jelas akan terjadi.
Turnamen ini menampilkan tiga kompetitor yang sudah mencetak prestasi luar biasa dengan berbagai kemenangan besar di ONE Championship, serta seorang pendatang baru yang ingin membuktikan bahwa dirinya siap menghadapi para petarung elite.
Berikut adalah keempat petarung yang akan mengejar sabuk perak Grand Prix itu di Singapore Indoor Stadium pada akhir bulan ini.
Roman Kryklia
Roman Kryklia sudah menjadi salah satu striker bintang terbesar dalam organisasi ini, dimana ia juga menjadi Juara Dunia ONE Light Heavyweight Kickboxing yang sangat dominan.
Raksasa Ukraina itu memiliki catatan rekor 47-7, membawa 11 kemenangan beruntun, serta mengatasi tiga lawan berturut-turut di dalam Circle ONE Championship.
Ia dikenal memiliki gaya cerdas dan tingkat serangan tanpa henti, yang termasuk volume serangan tertinggi per menit dalam berbagai laga khusus striking di ONE ini.
Memadukan postur tubuhnya yang panjang dan teknik luar biasa, bintang dengan tinggi badan 2 meter itu nampak tak tersentuh sejauh ini, dimana ia menghentikan petarung kuat Murat Aygun dan Tarik Khbabez, sementara dirinya tak terlalu banyak menerima serangan balasan.
Semua itu membuat Kryklia diunggulkan meraih kesuksesan saat turnamen dimulai. Tapi, ia akan menghadapi ujian yang sangat sulit di babak semifinal melawan pria berikutnya di bawah ini.
Guto Inocente
Dengan dua kemenangan dan dua KO sejak bergabung bersama ONE, Guto Inocente membuktikan seluruh perkataannya. backed up all of his talk.
Legenda Brasil ini – yang juga memiliki permainan MMA luar biasa – nampak sensasional saat dirinya menghentikan Rade Opacic pada Juni lalu, yang mengikuti aksi keras satu arah atas Bruno Susano.
Seperti Kryklia, Inocente bukanlah pemukul keras biasa dalam divisi heavyweight. Ia menerapkan berbagai teknik non-ortodoks dan berbagai pergerakan dengan pukulan kuatnya.
Pria yang memiliki catatan rekor kickboxing 40-10 ini menggunakan seluruh dasar-dasar yang ada, tendangan memutar, peralihan kuda-kuda, serta kecepatan mengagumkan.
Gaya unik Inocente akan menjadikan laga ini sangat menarik saat ia menghadapi superstar Ukraina itu di babak semifinal.
Iraj Azizpour
Iraj Azizpour juga memiliki catatan rekor 2-0 bersama ONE, dengan mengalahkan Anderson “Braddock” Silva via keputusan juri dan menghentikan Ismael Londt pada penampilan keduanya.
Dengan catatan rekor keseluruhan 67-4, pria Iran ini memiliki postur seperti tank – dan ia juga bertarung seperti itu.
Ia mengayun maju dengan hook dan overhand keras yang dapat menjatuhkan tiap lawan ke atas kanvas, dan dagu kuatnya memberi jaminan bahwa dirinya dapat menyerang tanpa takut.
Namun, Azizpour bukanlah seorang petarung yang hanya dapat beradu pukulan. Ia memiliki tendangan tinggi cepat yang dapat mengenai kepala lawan dalam sekejap, walau ia biasanya kalah tinggi dengan banyak rivalnya itu.
Ia juga menjadi pria terakhir yang mengalahkan Kryklia – dalam sebuah turnamen pada tahun 2018 – dan walau bintang Ukraina itu membalas kekalahan tersebut, kedua pemukul keras ini masih ingin menyelesaikan persaingan mereka.
Namun, Azizpour harus terlebih dahulu melewati pendatang baru yang sangat berbahaya.
Bruno Chavez
Bruno Chavez memasuki ONE dengan catatan rekor impresif 24-1.
Sebagai petarung bela diri seumur hidup, ayah dari pria Brasil ini bertarung dalam seni bela diri campuran, dan Chavez mengikuti jejak langkahnya – pertama dengan BJJ, lalu dengan kickboxing dan MMA.
Veteran yang memiliki serangan keras ini juga berkompetisi dalam Muay Thai dan tinju, dengan catatan rekor masing-masing 18-1 dan 8-0, maka ia akan membawa arsenal lengkap ke dalam Circle.
Pria berusia 30 tahun ini memiliki senjata utama hook dan uppercut keras, yang dilontarkannya dalam kombinasi kuat. Ia juga menyarangkan serangan lutut keras yang dipadukannya dengan kombinasi itu dengan akurasi luar biasa.
Dengan tinggi badan 198 sentimeter, Chavez adalah pria tertinggi kedua dalam turnamen ini, dan itu dapat saja memberi permasalahan besar bagi Azizpour yang memiliki tinggi badan 188 sentimeter di laga semifinal mereka.
Laga Semifinal ONE Heavyweight Kickboxing World Grand Prix
Roman Kryklia (47-7) vs. Guto Inocente (40-10)
Iraj Azizpout (67-4) vs. Bruno Chavez (24-1)