Menelisik Kembali Divisi ONE Super Series Bantamweight Muay Thai

Nong-O Gaiyanghadao and Saemapetch Fairtex embrace following their Muay Thai fight

Dengan laga krusial antara dua penantang teratas divisi bantamweight Muay Thai esok hari, dunia striking jelas tak sabar melihat apa yang akan terjadi.

Para penggemar di seluruh dunia akan terpaku pada laga utama keras antara penantang teratas Saemapetch Fairtex dan atlet peringkat ketiga  “Left Meteorite” Kulabdam Sor. Jor. Piek Uthai saat keduanya bertemu di ONE: FULL BLAST, Jumat, 28 Mei ini.

Hasil laga ini dapat membawa implikasi luar biasa. Maka itu, mari kita lihat kembali jajaran atlet berbakat yang membentuk divisi ONE Super Series bantamweight Muay Thai, mulai dari yang teratas.

Sang Penguasa Lama

Sejak terakhir kali kita melihat lebih dalam ke divisi bantamweight Muay Thai pada September 2020, sang penguasa divisi Nong-O Gaiyanghadao menyingkirkan beberapa penantang teratas dalam daftarnya.

Penyerang balik yang lihai ini menghadapi “The Steel Locomotive” Rodlek P.K. Saenchai Muaythaigym di ONE: COLLISION COURSE bulan Desember lalu.

Rodlek memenangkan Turnamen ONE Bantamweight Muay Thai bulan Agustus lalu dan meraih hak memperebutkan sabuk emas. Tetapi laga ini hampir tak menjadi tantangan – setidaknya bagi Nong-O.

Walau “The Steel Locomotive” mendapatkan momennya saat melawan kekuatan tak terhentikan dari Sakon Nakhon, sang Juara Dunia menghentikan Rodlek pada ronde ketiga dengan cross kanan yang menjatuhkan seorang atlet heavyweight.

Setelah tujuh laga di dalam Circle, itulah mengapa Nong-O belum terkalahkan. Rangkaian pukulannya sangat kuat dan lihai, dimana semua itu tersaji dengan senyuman bersahabat yang membuat lawannya berpikir mereka lebih baik menyalami tangannya daripada menggoyahkan dirinya.

Dengan itu, sepasang penantang teratas divisi ini sedang mengincar kesempatan berikutnya untuk melawan Nong-O, dan laga mereka di ONE: FULL BLAST mungkin dapat menjadi puncaknya.

Penantang Potensial Bagi Gelar Juara Dunia

Jumat ini, Saemapetch dan Kulabdam akhirnya akan berlaga dalam rangkaian ONE Super Series – dan hasilnya dapat menentukan siapa yang berikutnya menghadapi Nong-O.

Kedua bintang Thailand itu seharusnya bertemu dalam babak final Turnamen ONE Bantamweight Muay Thai di ONE: A NEW BREED, Agustus lalu, setelah Saemapetch mengalahkan Rodlek dan Kulabdam mengalahkan “The Million Dollar Baby” Sangmanee Klong SuanPluResort dalam babak semifinal.

Namun, Saemapetch mundur karena cedera, yang memberi kesempatan kedua bagi Rodlek. “The Steel Locomotive” mengalahkan Kulabdam dan meraih kesempatan melawan Nong-O itu.

Karena Saemapetch mengalahkan Rodlek, yang kemudian mengalahkan Kulabdam, produk Fairtex ini meyakini ia dapat mengalahkan “Left Meteorite” Jumat ini. Namun Kulabdam, yang memiliki rahang besi dan ledakan besar di tangan kirinya, tidak seharusnya diremehkan.

Para penggemar di seluruh dunia telah melihat bahwa atlet dari bagian timur laut Thailand ini mampu membuktikan dirinya saat ia mementalkan Sangmanee dalam laga semifinal mereka. Kini, Kulabdam bersumpah untuk melakukan hal yang sama melawan pria yang diyakininya memiliki “rahang kaca.”

Tetapi Saemapetch dapat menerima serangan sebaik dirinya menyerang, yang nyata dalam laga semifinalnya melawan Rodlek. Terlebih lagi, pria asal Fairtex ini sangat terfokus untuk melawan Nong-O sekali lagi – namun ia bukanlah satu-satunya penantang yang mengincar sabuk emas.



Para Penantang Teratas

Muay Thai legend Nong-O Gaiyanghadao fights Rodlek PK.Saenchai Muaythaigym at ONE: COLLISION COURSE

Sebagai penghargaan untuk mengalahkan Kulabdam dalam babak final turnamen ini, Rodlek yang kuat ini mengamankan tiket untuk menghadapi Nong-O di bulan Desember. “The Steel Locomotive” pun mengalami kekalahan KO ronde ketiga, namun itu tak berarti pemukul keras ini sudah keluar dari perebutan gelar Juara Dunia.

Jika ia sekali lagi bertemu dengan Kulabdam atau Saemapetch dan meraih kemenangan, Rodlek yang saat ini berada di peringkat kedua dapat kembali meraih kesempatan melawan Nong-O. Dan bahkan jika ia tak mendapatkan sebuah kesempatan lainnya, ia akan menjadi ujian berat bagi atlet peringkat keempat Alaverdi “Babyface Killer” Ramazanov atau peringkat kelima, Bobo Sacko.

Ramazanov mungkin kehilangan gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing di tangan Capitan Petchyindee Academy di awal tahun ini, namun kita tak boleh melupakan kemampuan atlet Rusia ini dalam Muay Thai.

Dalam debut promosionalnya di tahun 2018, pria Rusia ini meraih kemenangan mutlak atas seseorang yang akan menjadi Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai, Petchmorakot Petchyindee Academy. Sebelum menantang gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing perdana di bulan Desember 2019, Ramazanov juga mengalahkan veteran Muay Thai Ognjen Topic via KO ronde pertama.

Dengan kesuksesan itu, “Babyface Killer” masih menjadi ancaman besar dalam rangkaian ONE Super Series Muay Thai, dan kini setelah ia tak memiliki sabuk emas kickboxing untuk dipertahankan, kita mungkin akan sekali lagi melihat dirinya beraksi dalam “seni delapan tungkai.”

Sementara itu, Sacko mungkin juga memiliki ancaman tersendiri bagi semua pria yang berada jajaran lima besar. Ia memiliki bagian tubuh yang panjang, cepat dan kuat.

Pendobrak Peringkat Lima Besar

Scenes from the Muay Thai bout between Tawanchai PK.Saenchai Muaythaigym and Sean Clancy at ONE: DANGAL on 15 May

Bersama para penantang resmi dalam divisi ini, berbagai penantang berbakat mulai muncul untuk mendapatkan kesempatan mendobrak jajaran lima besar peringkat bantamweight Muay Thai.

Dalam debutnya awal bulan ini, Tawanchai PK.Saenchai Muaythaigym menggoncangkan divisi bantamweight dengan menghentikan Juara Dunia WBC Muay Thai Sean “Clubber” Clancy via TKO ronde ketiga di ONE: DANGAL.

Mungkin sebuah ujian berikutnya bagi striker luar biasa ini adalah Ramazanov yang sangat energetik dan berkaki ringan, karena ia tak akan hanya berdiri di hadapan Tawanchai, tetapi akan menarik rivalnya itu untuk bergerak maju. Apa pun itu, kita dapat berharap para penata tanding dapat menaruh salah satu dari penantang lima besar di hadapan bintang baru berusia 22 tahun ini dalam waktu dekat.

Walau terlempar keluar dari lima besar, mantan penantang teratas Sangmanee masih menjadi ancaman serius bagi semua atlet dalam divisi ini, dan mungkin hanya dibutuhkan sebuah laga melawan salah satu dari kelima pria itu untuk kembali ke posisi menguntungkan.

Terlebih lagi, Pongsiri PK.Saenchai Muaythaigym juga nampak fenomenal sejak turun ke divisi bantamweight. Seperti rekan satu timnya Tawanchai, ia mencetak kemenangan besar atas Clancy – salah satu yang masuk ke dalam daftar 5 Laga ONE Super Series Terbaik Tahun 2020.

Baca juga: Saemapetch Vs. Kulabdam: 4 Kunci Kemenangan Di ONE: FULL BLAST

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9