Michael Schiavello, Mitch Chilson Amati Laga Utama ONE: NO SURRENDER

Dalam hitungan hari, ONE Championship akan kembali beraksi lewat ajang ONE: NO SURRENDER, yang akan berlangsung di Bangkok, Thailand pada hari Jumat, 31 Juli mendatang.

Puncak gelaran tersebut akan mempertemukan sang Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai Rodtang “The Iron Man” Jitmuangnon, yang akan mempertahankan gelarnya, dengan mantan Juara Dunia ONE Flyweight Kickboxing Petchdam “The Baby Shark” Petchyindee Academy.

Antusiasme tinggi dalam ajang ini tak hanya datang dari para penggemar serta bintang ONE lainnya, namun juga dari dua komentator pertandingan ONE Championship, Michael Schiavello dan Mitch Chilson.

Dalam artikel ini, simak bagaimana analisis dan prediksi dari kedua bintang di sisi ring ini, yang juga ditampilkan dalam video yang ada di atas.

Rodtang Wajib Jaga Tekanan Konstan

Dalam laga Kejuaraan Dunia ONE Flyweight Muay Thai ini, Schiavello dan Chilson memiliki pendapat yang sama, bahwa Rodtang wajib memanfaatkan kekuatan pukulan serta agresinya demi menghentikan footwork lincah milik Petchdam.

Jika perwakilan Petchyindee Academy tersebut tidak bergerak selincah biasanya, Rodtang akan memiliki banyak kesempatan untuk mendaratkan serangan keras bertubi-tubi dalam jarak dekat.

Serangan jarak dekat Rodtang memang tak perlu diragukan, seperti yang ditampilkannya dalam sebuah laga ulang melawan mantan Juara Dunia ONE Flyweight Kickboxing Jonathan “The General” Haggerty, dimana perwakilan Jitmuangnon ini menghentikan perlawanan Haggerty dengan serangan keras pada ronde ketiga.

Selain menghujani lawan dengan pukulan keras, Chilson juga melihat bahwa Rodtang sebaiknya melemparkan tendangan ke arah kaki demi menghentikan mobilisasi Petchdam.

Tentunya, tendangan dari atlet asal Negeri Gajah Putih itu sangat berbahaya, yang terbukti saat ia menghentikan perlawanan atlet Kamboja, Sok Thy, dengan tendangan ke arah kaki pada ronde kedua laga mereka sebelumnya.

Serangan Jarak Jauh Tajam Dari Petchdam

http://www.instagram.com/p/CDMLZtzhnYw/

Sebaliknya, Chilson mengatakan bahwa Petchdam sebaiknya berlaga dalam jarak jauh – dengan memanfaatkan pukulan jab sebelum melanjutkan dengan pukulan straight keras atau tendangan roundhouse khasnya.

Strategi itu ternyata sudah diterapkan oleh perwakilan Petchyindee Academy ini saat berhadapan dengan Rodtang dalam laga pertama mereka. Alhasil, atlet berkuda-kuda southpaw ini berhasil melenggang dengan kemenangan mutlak melalui keputusan juri.

Selain itu, tendangan roundhouse yang dikatakan Chilson memang seringkali menjadi andalan Petchdam. Dapat dilihat bahwa teknik ini berhasil membawa dirinya meraih kemenangan KO saat ia menghadapi rival asal Australia, Josh Tonna, pada ronde kedua laga di bulan Juli 2018 lalu.

Kekuatan Besar Vs. Permainan Jarak

Seperti ungkapan terakhir dari Schiavello dalam video yang berjudul ‘Rodtang vs Petchdam III | The Buildup’ itu, sang komentator ini memberi persepsi bahwa laga trilogi epik ini akan menjadi sebuah pertarungan antara kekuatan melawan permainan jarak, dimana Rodtang akan menyajikan kekuatan eksplosif miliknya dan Petchdam yang akan sangat dinamis dalam bermain jarak.

Jangan lupa saksikan seluruh rangkaian laga dalam gelaran ONE: NO SURRENDER ini, dengan laga pendukung utama yang menampilkan perebutan gelar Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai antara Petchmorakot Petchyindee Academy melawan Yodsanklai IWE Fairtex.

Baca juga: Atlet ONE Championship Jabarkan Laga Rodtang Vs. Petchdam