Mikey Musumeci vs. Cleber Sousa: 4 Kunci Kemenangan Di ONE Fight Night 2

MikeyMusumeci CleberSousa 1620X1080

Sepasang pemegang sabuk hitam BJJ elite Mikey Musumeci dan Cleber Sousa akan mencetak sejarah pada Sabtu, 1 Oktober ini, saat mereka berlaga dalam Kejuaraan Dunia ONE Flyweight Submission Grappling perdana.

Laga yang akan berlangsung di ONE Fight Night 2 itu menjadi perebutan gelar Juara Dunia Submission Grappling pertama dari organisasi ini dan pertemuan ketiga kedua spesialis BJJ itu setelah berbagi hasil 1-1 pada tahun 2017.

Jika jiu-jitsu adalah “permainan catur manusia,” maka Musumeci dan Sousa adalah sepasang pemain paling tajam di dunia.

Keduanya sangat teknis dalam tingkatan tertinggi, dan laga ketiga mereka ini akan menampilkan teknik luar biasa.

Berikut adalah kunci kemenangan terbesar bagi kedua grappler fenomenal ini di ONE Fight Night 2.

Serangan Punggung Kreatif Musumeci

“Darth Rigatoni” adalah spesialis teknis yang sangat dikenal atas cara inovatif dan uniknya dalam meraih punggung lawan.

Baik saat ia menyerang dari posisi open guard atau top position, Musumeci selalu memiliki cara untuk beralih ke belakang lawannya – posisi paling dominan dalam submission grappling.

Dari guard, pria asal A.S. ini menggunakan salah satu berimbolo terbaik di dunia, sebuah teknik lanjutan dimana pemain guard itu berbalik arah dari atas ke bawah.

Musumeci juga sama berbahayanya dari posisi atas. Dalam debut sensasionalnya di ONE Championship, ia nampak dengan mudah meraih punggung legenda Jepang Masakazu Imanari sementara ia melakukan pass guard.

Dalam laga triloginya bersama Sousa, perhatikan bagaimana warga New Jersey ini menciptakan jebakan dan menggunakan teknik kreatif.

Pass Guard Metodik Dari Sousa

Jika sepasang laga awal mereka menjadi indikasi tertentu, pertemuan ketiga antara “Darth Rigatoni” dan “Clandestino” akan dimulai dengan Musumeci yang menyerang dari posisi guard sementara Sousa akan mencoba melewatinya.

Bagi pria Brasil ini, ia harus masuk dan menembus posisi guard Musumeci yang sangat solid.

Akan bijak jika Sousa mendekati penjagaan lawannya dengan agresif, tetapi juga dengan kesabaran luar biasa, karena sebuah kesalahan dapat saja menjadi akhir dari perjuangannya.

Anda akan dapat melihat dirinya tetap menjaga posisi rendah dan mencoba mengendalikan pinggul Musumeci dari posisi atas sampai ia berhasil melakukan pass guard.

Jika “Clandestino” mampu tetap berada dalam posisi aman di dalam guard atlet Amerika itu dan secara konsisten menekan dari atas, ia mungkin akan dapat membuat lawannya kelelahan sebelum 10 menit waktu mereka berakhir, dan akhirnya mengamankan pass yang bersih.

Permainan Kuncian Kaki ‘Darth Rigatoni’

Musumeci mencatatkan rekor untuk submission tercepat dalam Final Kejuaraan Dunia IBJJF dengan teknik straight ankle lock dalam waktu 12 detik.

Dan, tahun lalu, ia mengungkap sebuah modifikasi unik dari heel hook yang dinamai “Mikey Lock.”

Secara sederhana, “Darth Rigatoni” adalah salah satu pengunci kaki terbaik dunia, dan ia mungkin akan memiliki keunggulan atas Sousa dalam area tersebut.

Salah satu hal yang menjadikan posisi guard Musumeci sangat sulit ditembus adalah kemampuannya untuk mengancam dengan beragam serangan pada saat yang sama, dan kuncian kakinya adalah contoh sempurna dari konsep ini.

Saat Musumeci menyerang bagian atas tubuh lawannya dengan triangle choke atau omoplata, lawannya seringkali berdiri atau berusaha bangkit – yang menjadikan kaki mereka sangat terbuka.

Pria A.S. ini mungkin akan mengincar kaki Sousa di awal, dan berulang kali. Setidaknya, pendekatan ini akan memperlambat laju lawannya asal Brasil itu. Dan, dalam skenario terbaik, Musumeci akan membelit kaki lawannya dan mengakhiri laga melalui kuncian kaki.

Kecerdasan Sousa Mengambil Risiko

Dalam dua laga awalnya bersama Musumeci, Sousa sangat baik menguasai diri dengan menghindari ancaman submission paling serius sementara mempertahankan dasar yang kuat.

Pada pertemuan ketiga ini, “Clandestino” harus lebih berani mengambil lebih banyak risiko – tetapi hanya saat kesempatan itu tiba.

Sousa adalah grappler teknis, dan dirinya memang tak dikenal sebagai petarung gegabah. Namun, oleh karena itu, ia lebih baik menggunakan ledakan aktivitas dan agresi, terutama tepat setelah Musumeci menyerang.

Terlebih lagi, peraturan khusus submission ONE mendorong terjadinya pengambilan risiko.

Sousa seharusnya dapat tetap aman dan dengan sabar bekerja di dalam guard Musumeci, namun jika ia mampu melewatinya, ia harus dengan segera mengincar submission daripada menghabiskan energi untuk mengamankan posisi itu.

Pendekatan ini tak hanya memberi penilaian baik di mata para juri, tetapi itu juga akan tetap menjaga “Darth Rigatoni” ada dalam posisi bertahan.

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9