‘Mimpi Menjadi Kenyataan’ – Rade Opacic Jadikan Idolanya Sebagai Rival Di ONE Championship
Rade Opacic bertumbuh besar menyaksikan para kickboxer favoritnya berlaga di berbagai ajang promosi besar di seluruh dunia, dan para striker legendaris itu kini menjadi rivalnya di ONE Championship.
Pria Serbia berusia 24 tahun itu – yang akan kembali melawan Guto Inocente dalam laga heavyweight di ONE 157: Petchmorakot vs. Vienot pada Jumat, 20 Mei – mempelajari banyak hal dari para petarung yang tiba sebelum dirinya dan mengaplikasikan semua itu ke dalam permainannya sendiri.
Salah satu sosok itu adalah Errol “The Bonecrusher” Zimmerman, dan saat ia mendapatkan kesempatan berlatih bersama pemukul keras keturunan Curacao-Belanda itu di Negeri Kincir Angin, Opacic langsung menyambutnya.
Ia berkata pada ONE Championship:
“Saya menonton tiap laga Zimmerman sebelum saya bertemu dengannya dan berlatih bersama.”
“Ia ada di sini [di Beograd] untuk pengobatan saat ia terkena cedera lututnya. Saat itu, ia tak berlatih karena ia berada di sini untuk pemulihan. Kami bertemu dan berbincang, dan pada tahun berikutnya, saya pergi ke sasananya.”
Kunjungan pertama Opacic ke Belanda terjadi pada tahun 2017 saat ia bergabung dengan Zimmerman di sasana terkenal Hemmers Gym, di Breda.
Berbagai sasana di Belanda memang terkenal atas etos keras dalam sparing, maka itu pun dapat menjadi pengalaman menakutkan bagi seseorang yang masih berada di usia remaja.
Namun, pria muda Serbia ini tak gentar dan menyambut kesempatan untuk bertukar pukulan melawan beberapa striker heavyweight terbaik di muka bumi.
Warga Beograd itu berkata:
“Saya ke sana dua kali, dalam dua pemusatan latihan saat saya berusia 19 atau 20 tahun, maka saya merasakan sedikit latihan di sana dan melakukan sparing dengan mereka.”
“Mereka sangat baik pada kami. Sparing jelas sangat sulit bagi saya, dan sangat bagus bahwa saya dapat merasakan itu. Kita juga melakukan sparing seperti itu di Serbia, maka itu tidak terlalu aneh.”
“Satu-satunya hal adalah bahwa anda melakukan sparing dengan pria yang memiliki lebih dari 100 laga, dan anda mengetahui dirinya dari [menonton laga-laganya]. Maka, itu bagus, tetapi juga menjadi latihan yang sulit. Saya siap untuk itu.”
“Jika anda melakukan sparing dengan nama besar, anda tahu di mana anda berada. Anda dapat melihat di mana tingkatan anda berada – jika anda bagus atau tidak, dan apakah pria yang lainnya itu lebih baik. Akan bagus untuk melihat di mana anda berada.”
Karier Rade Opacic Masuki Lingkaran Penuh
Rade Opacic akhirnya tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk berlatih dan melakukan sparing dengan kickboxer veteran Errol Zimmerman. Lajunya di dalam olahraga ini juga membawanya beradu dengan mantan Juara K-1 itu di ONE: BIG BANG II pada Desember 2020 lalu.
Malam itu, warga Beograd ini menunjukkan evolusinya dengan mencetak KO pria berusia 35 tahun itu melalui sebuah tendangan memutar spektakuler pada ronde kedua.
Itu adalah momen besar dalam karier muda Opacic – namun tak ada dendam di antara kedua atlet itu.
Ia berkata:
“[Zimmerman] berada di sini, di Beograd, saat saya pertama kali bertemu, dan saya berada di Belanda untuk berlatih dengannya. Dan, beberapa tahun kemudian, saya melawannya dan mengalahkannya. Maka, itu adalah hal yang hebat, kenangan yang hebat.”
“Kami masih menajdi teman baik, bahkan sebelum dan setelah laga, maka segalanya baik-baik saja.”
Dengan catatan rekor 4-0 dan empat KO sejak bergabung bersama ONE, Opacic telah menjadi salah satu atlet unggulan dalam divisi heavyweight kickboxing organisasi ini.
Berikutnya, ia akan menghadapi ujian terberatnya, Guto Inocente, yaitu seorang veteran lain yang sangat dihormati dalam kickboxing dan yang dulu memotivasi striker Serbia itu untuk memasuki disiplin ini.
Walau ia tak berlatih bersama Inocente, perwakilan KBKS Team ini akan berhadapan dengan pria yang ia kagumi di dalam Circle, dan ia tak sabar untuk beradu dengan pria Brasil berusia 35 tahun itu di ONE 157.
Opacic menambahkan:
“Sangat besar bagi saya untuk melawan seseorang yang dulu saya tonton, yang saya lihat sebagai mentor atau apa pun itu.”
“Seperti [laga ini dengan] Guto, saya menonton pertarungannya sebelum ini. Saya sangat senang dapat melawan semua orang ini. Ini mimpi menjadi kenyataan bagi saya, dan saya menikmatinya.”