Mudik ke Samarinda, Eko Roni Saputra Rindu Kuliner Lokal, Bergulat Bersama Teman
Momen Lebaran memang sangat spesial bagi masyarakat Indonesia, tak terkecuali bintang flyweight bela diri campuran ONE Championship Eko Roni Saputra yang tahun ini mudik ke Samarinda.
Demi mengejar karier gemilang, atlet Indonesia berjuluk “Dynamite” ini rela meninggalkan tanah kelahirannya untuk mengejar mimpi di Singapura bersama istri dan anaknya.
Pasca direkrut oleh CEO dan Chairman ONE Chatri Sityodtong, Eko Roni menapaki mimpinya dengan berlaga di divisi flyweight, serta mengemban tugas sebagai pelatih gulat di sasana yang menaunginya, Evolve MMA.
Namun, kesibukan itu juga lah yang membuatnya rindu dengan tanah air dan segala suasananya. Akibat pandemi COVID-19 yang tak kunjung usai, mantan Juara Gulat Nasional itu harus menabung rindu di negeri orang.
Kini setelah dua tahun lamanya, pandemi COVID-19 mulai menemui titik terang. Seiring dengan diperbolehkannya kembali mudik oleh Pemerintah Indonesia, Eko Roni juga pulang ke Samarinda bersama istri dan anaknya.
Ketika dihubungi onefc.com/id, “Dynamite” pun bercerita seputar kerinduannya pada kampung halaman dan tradisi yang biasa ia lakukan di momen spesial seperti Hari Raya Lebaran.
“Tiba di Samarinda tanggal 14 atau 13 [April]. Habis [bertanding pada Desember] kemarin, saya berencana mengambil cuti Lebaran, karena momen ini sangat penting bagi kita, apalagi di Indonesia.”
“Momen Lebaran ini tentunya tidak sama dengan di Singapura dua tahun lalu, berbeda dengan di Indonesia. [Di sini, saya] bisa kumpul keluarga, bisa berkumpul bersama teman, juga bersilaturahmi.”
Eko Roni Saputra tentang mudik ke kampung halaman
Selain melepas rindu bersama teman dan keluarga tercinta, Eko Roni juga melakukan kegiatan yang dahulu ia lakukan bersama istri saat mereka masih berpacaran.
“Balik ke Samarinda, bertemu teman-teman dan keluarga, dan paling tidak pergi menikmati kuliner bersama istri saya. Kan, sudah lama tidak menikmati berbagai makanan yang dulu kita sama-sama jalan. Apa yang kita suka ternyata masih ada sampai sekarang,” jelas atlet berusia 30 tahun ini.
“Makanan-makanan itu yang kita coba kembali. Kalau favorit saya itu nasi kuning, martabak banjar, satenya juga berbeda. Kalau di Singapura, sausnya itu lain, [dan yang lain lagi itu] gule kambing, itu saya rindu. Kebetulan, orang [yang menjualnya] itu-itu saja, beberapa tahun masih sama.”
Rindu Bergulat Dengan Teman Sepermainan
Selain kerinduan akan rumah dan orang tua yang sudah terobati, Eko Roni masih menyimpan satu kerinduan lain.
Itu adalah momen berlatih gulat dengan teman-teman dan pelatih lamanya di Samarinda, seperti yang diungkapnya di bawah ini:
“Sebenarnya, saya sangat merindukan berlatih gulat, tetapi, karena sedang puasa, tidak ada persiapan juga. Jadi, teman-teman tidak ada yang berlatih. Pasti tidak sama, kalau di sana [Singapura] itu gulat MMA.”
Gulat jelas menjadi seni bela diri yang membentuk Eko Roni menjadi sosok seperti saat ini, dimana ia memulai dari nol, meraih prestasi di pentas nasional, serta akhirnya menjadi cinta sejati sang petarung ini, bahkan setelah ia beralih ke MMA.
Kecintaan itu juga yang membuat Eko Roni berkeinginan meningkatkan tingkatan olahraga gulat di Samarinda dan Indonesia, terlebih saat ia kini makin terasah di panggung dunia.
Ia berkata:
“Saya pastinya juga ingin [membawa tingkatan baru untuk gulat di Samarinda], karena dulu cita-cita saya adalah menjadi Juara Dunia. Tetapi, jika di Indonesia, itu sedikit sulit.”
“Saya ini memang dari dulu hanya [terus berlatih] di matras saja. Biar hujan atau apa pun, saya tetap turun berlatih. Maka itu saya sangat jarang di rumah.”
Nah, setelah berlebaran bersama keluarga dan teman-teman terdekatnya di Samarinda, Eko Roni pun akan kembali terbang ke Singapura untuk berlatih dan mempersiapkan laga berikutnya.
Jangan lewatkan kabar terbaru terkait petarung unggulan Indonesia ini di onefc.com/id.