Nilai Penghormatan Yang Menjadikan Edward Kelly Atlet Luar Biasa
Saat Edward “The Ferocious” Kelly kembali berlaga pada hari Jumat, 2 Agustus, ia tak akan membawa amarah atau permusuhan ke dalam Circle.
Atlet veteran Team Lakay ini akan bertemu dengan “The Stalker” Xie Bin pada laga divisi featherweight di ajang ONE: DAWN OF HEROES, dimana ia tidak akan menunjukkan hal lain selain penghormatan atas lawannya asal Tiongkok tersebut di Mall Of Asia Arena, Manila, Filipina.
Respek adalah sebuah nilai dalam dunia bela diri yang telah terpatri sejak 35 tahun yang lalu, dimana ia menganggap hal tersebut menjadi sesuatu yang mendasari kesuksesannya.
“Saya tak akan mempelajari nilai-nilai dari disiplin diri jika tidak memiliki kemampuan untuk menghormati orang lain,” ujar atlet bela diri campuran Filipina itu.
“Jika saya tidak menghargai saudara, guru, teman satu tim dan lawan saya, saya tak mungkin membangun disiplin diri yang saya butuhkan untuk meraih kesuksesan dalam olahraga ini.”
“Dengan menghormati di mana mereka berada dalam kehidupan, saya dapat mendorong diri saya menjadi lebih baik – bukan hanya sebagai petarung, tetapi juga sebagai manusia.”
Edward "The Ferocious" Kelly's sneaky submission skills on full display! Catch him in action on 2 August against red-hot Chinese star Xie Bin!🗓: Manila | 2 August | 5PM | ONE: DAWN OF HEROES🎟: Get your tickets at 👉 http://bit.ly/oneheroes19📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp 👨💻: Prelims LIVE on Facebook | Prelims + 2 Main-Card bouts LIVE on Twitter
Posted by ONE Championship on Tuesday, July 23, 2019
Bertumbuh di negara dimana nilai penghormatan pada yang lebih tua itu telah mendarah daging, Kelly menemukan makna baru saat ia menjadi seniman bela diri campuran profesional di bulan Maret 2003.
Pria asal Baguio, yang mempunyai rekor profesional 12-6 dengan tingkat penyelesaian 75 persen, memahami bahwa ada beberapa bagian dari masyarakat yang beranggapan bahwa atlet bela diri adalah individu yang kasar dan tidak stabil.
Oleh karena itu, Kelly ingin menjembatani hal itu dengan menampilkan para atlet bertalenta ini dalam perspektif yang lebih positif.
“Saat anda menghormati orang lain, dan mereka tahu anda adalah seorang petarung, hal itu mengubah perspektif mereka terhadap kita,” ujarnya.
“Hal ini mengajarkan mereka sisi lain dari seorang petarung, dan kami berharap dapat mendorong orang lain untuk lebih menghormati orang lain dengan menunjukkan sisi ini dalam seorang seniman bela diri. Ini tidak ditujukan khusus bagi para orang tua atau anggota keluarga, tetapi siapa saja yang kami temui.”
“Saya yakin bahwa penghormatan bukan hanya menunjukkan kekaguman akan seseorang, namun juga menyadari bahwa terlepas dari usia atau kedudukan dalam hidup, tiap manusia harus diperlakukan sama.”
Para penggemar seringkali melihat Kelly menunjukkan nilai-nilai kehormatan dan respek di dalam Circle, namun warga Bataan dan bahkan orang-orang Malaysia juga telah melihat perwakilan Team Lakay ini menunjukkan sikap itu saat ia melatih bela diri.
Sebagai seorang pelatih, dia memastikan bahwa dirinya tidak hanya berbagi teknik, namun juga seluruh nilai yang dipelajarinya dari mereka yang ada sebelum dirinya.
“Saya mengajar anak-anak untuk selalu memberi hormat saat mereka datang dan pergi – mungkin terlihat tidak penting, namun hal ini mengajarkan mereka untuk mengakui orang yang menyambut mereka [ke dalam lingkup mereka],” jelasnya.
“Selain itu, saya juga memberi tahu kesalahan mereka dan mengoreksinya, dimana itulah hal yang terbaik tentang pengajaran dalam seni bela diri. Selama bertahun-tahun saya melatih, bahkan [saat mengajar] di Malaysia, semua yang datang [ke sasana] untuk belajar bela diri memiliki pembawaan untuk menghormati guru mereka.”
“Mereka meninggalkan ego mereka di luar ruangan, dan sejauh ini, saya belum pernah melihat siapa pun datang ke sasana dengan sikap arogan. Saya menyadari bahwa siapapun yang ingin berlatih bela diri mungkin telah memiliki nilai-nilai itu dalam diri mereka.”
What are Edward Kelly's keys to victory when he collides with South Korea's Sung Jong Lee in Manila?
What are Edward "The Ferocious" Kelly's keys to victory when he collides with South Korea's Sung Jong Lee in Manila?Manila | 12 April | 6:00PM | Watch on the ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast | Tickets: http://bit.ly/onehonor19
Posted by ONE Championship on Saturday, April 6, 2019
Hal ini menjadikannya sangat tepat berada di ONE Championship, karena filosofi Kelly tentang respek selaras dengan budaya dalam organisasi ini.
Seperti atlet lainnya di dalam “The Home Of Martial Arts,” “The Ferocious” tidak pernah membunuh karakter seseorang ketika mempromosikan laganya. Sebagai gantinya, ia memberi kritik yang jujur terkait kemampuan lawan, bahkan memuji talenta mereka.
Sebagai tambahan, dia juga akan berjabat tangan atau menyentuh sarung tangal lawan sebelum laga dimulai. Saat laga selesai, dia akan memeriksa lawannya, memberi hormat, bahkan memberikan pelukan.
“Saya rasa adalah normal untuk saling menghormati dalam kultur yang ada di Asia ini,” tuturnya.
“Bahkan setelah laga, anda dapat melihat bahwa memberi respek satu sama lain menjadi hal yang otomatis dilakukan. Saya kira itu tidak diajarkan secara langsung pada kami, tetapi itu keluar secara alamiah.”
“Sejauh ini, dalam seluruh laga saya, saya belum pernah mengalami siapa yang berusaha mengejek saya. Tentu, saya melakukan hal yang sama bagi mereka, dan bahkan jika seseorang tidak menghormati saya, saya tak akan membalas dengan perlakuan yang sama. Itu bukan diri saya sebenarnya, dan itu akan menjadi hal yang negatif bagi kepribadian kita.”
Jumat ini, saat atlet Filipina itu akan bertemu dengan Xie di dalam Circle, dia tidak akan menunjukkan hal lain selain penghormatan bagi rivalnya asal Tiongkok itu.
Lalu, saat bel akhir pertandingan berbunyi, ia akan mengucapkan terima kasih kepada “The Stalker” atas kesempatan berbagi Circle bersamanya — terlepas jika ia menang, kalah, atau seri.