Sejarah Tak Terbantahkan Dari Gelar Juara Dunia ONE Featherweight

Martin Nguyen IMG_6132

Pada hari Jumat, 2 Agustus, pejuang asal Vietnam-Australia Martin “The Situ-Asian” Nguyen akan mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Featherweight miliknya melawan bintang asal Jepang Koyomi “Moushigo” Matsushima di Mall Of Asia Arena, Manila, Filipina.

Kedua atlet ini akan berhadapan dalam pertandingan utama ajang ONE: DAWN OF HEROES, dimana beberapa atlet terbaik dunia juga akan tampil.

Jika Martin berjaya, ia akan menjadi salah satu atlet divisi featherweight yang akan mempertahankan gelar Juara Dunia sebanyak tiga kali. Tetapi sebaliknya, jika Matsushima menang, sabuk ini akan berpindah ke pemiliknya yang baru – dimana hal ini bukan untuk pertama kalinya.

Sebelum pertemuan dua atlet terbaik divisi featherweight dunia ini, mari kita melihat sejarah dari sabuk Juara Dunia ONE Featherweight sejak divisi ini dibuka pada tahun 2013.

Honorio Banario, Juara Dunia ONE Featherweight Pertama

honorio "the rock" banario

Kejuaraan Dunia ONE Featherweight yang pertama berakhir saat Honorio “The Rock” Banario berhadapan dengan Eric “The Natural” Kelly pada bulan Februari 2013 dalam ajang ONE: RETURN OF WARRIORS di Kuala, Lumpur, Malaysia.

Pertarungan antar rekan senegara dari Filipina ini berakhir pada ronde keempat, saat petarung dari Team Lakay ini menghentikan Eric melalui sebuah TKO.

Sayangnya, bagi Honorio, kemenangannya tidak berlangsung lama. Pada bulan Mei, sabuk emas tersebut direbut oleh Koji Oishi setelah ia menjatuhkan ”The Rock” untuk meraih kemenangan KO pada ronde kedua.

Tujuh bulan kemudian, atlet Jepang ini menjadi atlet pertama yang berhasil mempertahankan sabuk emas saat ia sekali lagi berhadapan dengan Honorio dalam ajang ONE: MOMENT OF TRUTH.

Walaupun sebagian penonton yang mendukung Honorio bersorak mendukungnya di Manila, Koji sekali lagi menaklukkannya — kali ini pada ronde ketiga melalui sebuah KO.

Juara Dunia ONE Featherweight Asal Mongolia Pertama

ONE's first ever Mongolian World Champion, Jadambaa!

ONE's first ever Mongolian World Champion, Jadambaa!Macau | 23 June | LIVE and FREE on the ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast

Posted by ONE Championship on Sunday, June 3, 2018

Dalam pertandingan keduanya untuk mempertahankan gelar Juara Dunia, Koji bertemu dengan Narantungalag “Tungaa” Jadambaa pada tanggal 29 Agustus 2014 dalam ajang  ONE: REIGN OF CHAMPIONS di Dubai.

Setelah lima ronde yang penuh aksi, Narantungalag merebut sabuk emas itu dengan keputusan mutlak para juri dan menjadi Juara Dunia ONE Featherweight berikutnya.

Ia juga menjadi seniman bela diri campuran Mongolia pertama yang menjadi Juara Dunia.

Pertaruhan Gelar Juara Dunia Interim ONE Featherweight

Fans were left wanting more; on 18 August, they'll get it.Kuala Lumpur | 18 August | TV: Check local listings for global broadcast | PPV: Official Livestream at oneppv.com | Tickets: http://bit.ly/onegreatness17 | Prelims LIVE on Facebook

Posted by ONE Championship on Wednesday, August 16, 2017

Pada tanggal 27 September 2015, hampir satu tahun setelah merebut mahkota divisi featherweight, Narantungalag seharusnya mempertahankan sabuknya untuk pertama kalinya melawan grappler tak terkalahkan Rusia Marat “Cobra” Gafurov dalam ajang ONE: ODYSSEY OF CHAMPIONS di Jakarta, Indonesia.

Tetapi Narantungalag terkendala isu terkait visanya dan harus mengundurkan diri dari kontes tersebut.

Martin, yang saat itu juga tak terkalahkan, tampil melawan Marat, dimana kedua atlet ini bertanding demi mendapatkan gelar Juara Dunia Interim ONE Featherweight.

Saat itu, Marat dengan cepat mengalahkan “The Situ-Asian” pada detik ke-41 setelah bel ronde pertama berbunyi dan menjadi pemegang gelar interim.

Persaingan Baru Dimulai

Adapt and overcome – that’s the name of the game.

Adapt and overcome – that’s the name of the game.Manila | 20 April | TV: Check local listings for global broadcast | Tickets: http://bit.ly/onehonor18

Posted by ONE Championship on Saturday, April 14, 2018

Pada tanggal 21 November 2015, Juara Dunia ONE Featherweight Narantungalag Jadambaa dan Juara Dunia Interim Marat Gafurov bertemu untuk menentukan siapa pemegang gelar sebenarnya dalam ajang ONE: DYNASTY OF CHAMPIONS (BEIJING).

Marat mengalahkan atlet Mongolia ini melalui submission dengan kuncian rear-naked choke pada ronde keempat untuk menjadi Juara Dunia tak terbantahkan dalam divisi ONE Featherweight.

Kedua atlet sempat bertukar serangan selama empat ronde sampai petarung Rusia itu mengeksekusi kuncian rear-naked choke dan memaksa “Tungaa” menyerah.

Will we see another signature RNC from Marat "Cobra" Gafurov on 3 May?

Will we see another signature RNC from Marat "Cobra" Gafurov on 3 May?Jakarta | 3 May | 6:30PM | Watch on the ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast | Tickets: http://bit.ly/oneforhonor19

Posted by ONE Championship on Thursday, April 18, 2019

“Cobra” lalu mempertahankan gelar tak terbantahkan miliknya untuk pertama kalinya dalam ajang ONE: KINGDOM OF CHAMPIONS, tanggal 27 May 2016 di Bangkok, Thailand melawan Juara Dunia DEEP Kazunori Yokota.

Pertandingan ini hanya berlangsung selama lima menit dan 30 detik, setelah Marat mengaitkan kuncian rear-naked choke pada ronde kedua dan memaksa lawannya menyerah. Saat atlet Rusia ini menikmati hasil kerja kerasnya, Narantungalag juga meraih kemenangan beruntun melawan Kotetsu Boku dan Eric Kelly.

The rear-naked choke specialist, pinning down his 6th consecutive finish.

The rear-naked choke specialist, pinning down his 6th consecutive finish.Manila | 20 April | TV: Check local listings for global broadcast | Tickets: http://bit.ly/onehonor18

Posted by ONE Championship on Wednesday, March 28, 2018

Setelah kedua kemenangan tersebut, Narantungalag mendapatkan kesempatan sekali lagi untuk merebut emas dan menantang Marat demi sabuk Juara Dunia ONE Featherweight itu pada tanggal 11 November 2016 dalam ajang ONE: DEFENDING HONOR di Singapura.

Tetapi, atlet Rusia ini kembali menangani serangan dari lawannya dan mengamankan sebuah kuncian rear-naked choke lainnya terhadap penantangnya ini dengan hanya sembilan detik tersisa pada ronde pembuka.

Marat mencetak rekor enam kemenangan berturut-turut melalui rear-naked choke dan total sembilan kemenangan dalam “The Home Of Martial Arts.”

Martin Membalas Kekalahan, Merebut Sabuk, Mempertahankannya

The undisputed featherweight king, Martin Nguyen, returns to the Circle on 2 August to defend his World Title against Japanese sensation Koyomi Matsushima!

The undisputed featherweight king, Martin "The Situ-Asian" Nguyen, returns to the Circle on 2 August to defend his World Title against Japanese sensation Koyomi Matsushima!🗓: Manila | 2 August | 7PM | ONE: DAWN OF HEROES🎟: Get your tickets at 👉 http://bit.ly/oneheroes19📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp 👨‍💻: Prelims LIVE on Facebook | Prelims + 2 Main-Card bouts LIVE on Twitter

Posted by ONE Championship on Thursday, July 4, 2019

Saat Marat merajai divisi featherweight, Martin mendominasi dengan empat kemenangan beruntun dalam ronde pertama.

“The Situ-Asian” mendapatkan sebuah pertandingan ulang melawan Marat dalam ajang ONE: QUEST FOR GREATNESS tanggal 18 August 2017, di Kuala Lumpur.

Marat mengontrol ronde pertama, tetapi saat mereka memulai kembali, Martin mampu menyesuaikan diri dan menyarangkan sebuah pukulan overhand kanan yang menjatuhkan atlet Rusia ini.

Dengan kemenangan ini, atlet asal Vietnam-Australia ini tidak hanya membalas kekalahannya pada tahun 2015, tetapi juga merebut sabuk Juara Dunia ONE Featherweight.

Name a more iconic duo than ONE Featherweight World Champion Martin Nguyen and his overhand right 👊! We'll wait…

Name a more iconic duo than ONE Featherweight World Champion Martin "The Situ-Asian" Nguyen and his overhand right 👊! We'll wait…Manila | 12 April | 6:00PM | Watch on the ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast | Tickets: http://bit.ly/onehonor19

Posted by ONE Championship on Wednesday, April 3, 2019

Tiga bulan setelah memenangkan emas dalam divisi featherweight, Martin naik ke divisi lightweight untuk menantang Eduard “Landslide” Folayang demi merebut gelar Juara Dunia ONE Lightweight miliknya dalam ajang ONE: LEGENDS OF THE WORLD di Manila.

Saat itu, Martin menjatuhkan Eduard pada ronde kedua dengan pukulan overhand kanannya untuk menjadi Juara Dunia dua divisi.

Ia lalu turun ke divisi bantamweight, dimana ia menantang Bibiano “The Flash” Fernandes, pemegang gelar Juara Dunia ONE Bantamweight pada ajang ONE: IRON WILL di Bangkok, tanggal 24 Maret 2018.

Pertandingan tersebut berakhir dengan kekalahan Martin melalui split decision yang sangat tipis.

Setelah usahanya meraih gelar Juara Dunia dalam tiga divisi tidak berhasil, atlet Vietnam-Australia ini sekali lagi terfokus mempertahankan sabuk divisi featherweight miliknya.

ONE Featherweight World Champion Martin Nguyen returns on 12 April to main event ONE: ROOTS OF HONOR against ultra-tough Mongolian hero Jadambaa!

ONE Featherweight World Champion Martin "The Situ-Asian" Nguyen returns on 12 April to main event ONE: ROOTS OF HONOR against ultra-tough Mongolian hero Jadambaa!Manila | 12 April | 6:00PM | Watch on the ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast | Tickets: http://bit.ly/onehonor19

Posted by ONE Championship on Saturday, March 23, 2019

Tanggal 18 Mei 2018, Martin menghadapi lawannya, Christian “The Warrior” Lee, dalam ajang ONE: UNSTOPPABLE DREAMS di Singapura.

Kontes tersebut berlangsung selama lima ronde, dan pada akhirnya sang juara mempertahankan sabuknya setelah menerima split decision dari para juri.

Setelah pertandingan ini, Martin kemudian mengambil kesempatan sekali lagi dalam divisi bantamweight di ajang ONE: REIGN OF KINGS yang berlangsung di Manila tanggal 27 Juli 2018.

Tetapi, ia gagal menaklukkan Kevin Belingon, yang berhasil memenangkan pertandingan dengan keputusan mutlak para juri. Segera setelah itu, ia melepaskan sabuk emas divisi lightweight dan bersumpah untuk menjadi kekuatan paling dominan dalam divisi featherweight, yang sesuai dengan berat badan alaminya.

one featherweight world champion martin nguyen

Martin membuktikan janji tersebut pada tanggal 12 April 2019.

Ia mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Featherweight miliknya melawan Narantungalag Jadambaa, yang kembali menantangnya, dalam ajang ONE: ROOTS OF HONOR di Filipina.

“The Situ-Asian” mengejutkan Narantungalag dengan tendangan kearah kaki, sebelum menjatuhkannya dengan teknik flying knee yang spektakuler pada ronde kedua dan mencetak kemenangan KO.

Martin pun menyamai rekor Marat Gafurov, yang tiga kali meraih kemenangan dalam pertandingan puncak divisi featherweight dan mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Featherweight sebanyak dua kali.

Masa Depan Gelar Juara Dunia ONE Featherweight

martin nguyen one featherweight world champion

Tanggal 2 Agustus nanti, Martin sekali lagi akan mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Featherweight miliknya saat ia menghadapi Koyomi Matsushima di Mall Of Asia Arena.

Jika atlet yang berlatih bersama Aung La N Sang ini dapat mengalahkan “Moushigo,” maka ia akan mencetak sejarah bersama ONE sebagai atlet pertama yang dapat mempertahankan gelar teratas divisi featherweight tiga kali berturut-turut.

Apakah pria berusia 30 tahun ini mampu mencetak rekor sebagai atlet yang paling banyak mempertahankan gelar Juara Dunia dalam sejarah divisi featherweight ONE? Atau apakah Koyomi akan melengserkan “The Situ-Asian?”

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9