ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix – Kisah Epik Yang Berlanjut

Italy's Giorgio Petrosyan connects with a jab on Jo Nattawut in Bangkok

Para penggemar bela diri dunia akan terfokus pada ajang di Ryogoku Kokugikan, Tokyo, Jepang pada tanggal 13 Oktober, saat tiga turnamen yang menjadi terobosan akan berakhir di ajang bela diri terbesar dunia.

Turnamen yang paling prestisius – dalam hal hadiah uang, setidaknya – adalah rangkaian ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix, yang akan memberikan sang pemenang hadiah sebesar satu juta dolar Amerika Serikat. Namun, turnamen ini bukan hanya memiliki hadiah yang besar, namun diikuti oleh para atlet legendaris dunia.

Sebelum Giorgio “The Doctor” Petrosyan dan Samy “AK47” Sana berhadapan di babak final dalam ajang ONE: CENTURY PART II, mari kita melihat kembali rangkaian kontes luar biasa dalam beberapa bulan terakhir ini.

Awalan Yang Besar

Turnamen ini telah meraih antusiasme tinggi bahkan sebelum organisasi bela diri terbesar di dunia ini membawa delapan seniman bela diri stand-up terbaik dalam laga yang belum pernah terjadi beberapa tahun terakhir ini, tetapi kemudian pertaruhannya semakin besar saat hadiah utama tersebut diumumkan – yang menjadikan ajang ini yang terbaik sepanjang masa.

Hal tersebut nampak membakar semangat para kompetitor bahkan sebelum laga mereka di ONE: ENTER THE DRAGON, terutama di salah satu sisi turnamen yang memberikan dua dari laga terbaik tahun ini.

Hal ini dimulai dengan ketegangan selama tiga ronde saat Dzhabar “Genghis Khan” Askerov dan Enriko “The Hurricane” Kehl berlaga untuk ketiga kalinya di dalam Singapore Indoor Stadium.

Seperti dua pertemuan mereka sebelumnya, Dzhabar meraih kemenangan disaat pahlawan kebanggaan Rusia ini berlaga keras dalam tiga ronde dan melepaskan beberapa tendangan luar biasa.

Akan adil jika para penggemar mengharapkan aksi tersebut akan mengungguli laga lainnya, tetapi para penonton saat itu mendapatkan sebuah kejutan saat melihat salah satu kontes terbaik dalam beberapa tahun terakhir.  “The Boxing Computer” Yodsanklai IWE Fairtex adalah salah satu atlet yang difavoritkan untuk berjaya dalam turnamen ini, tetapi ia – dan seluruh dunia – terkejut dengan sebuah penampilan fenomenal.

Pejuang Thailand ini mengalahkan Samy pada tahun 2013, sebagai bagian dari kemenangan beruntunnya selama tujuh tahun, tetapi atlet Perancis ini tidak membiarkan hal tersebut mengganggunya sedikitpun saat ia menekan maju dalam tiga ronde dan melemparkan lebih banyak serangan dari yang dapat ditangani rivalnya sebelum meraih kemenangan mutlak dan maju ke babak semifinal.

Sekali Lagi, Satu Kali Lagi

Sisi lain dari turnamen ini juga mendapatkan sorotan dari para penggemar bela diri di seluruh dunia, dengan tiga pertemuan dalam babak perempat final.

Segala sesuatunya berjalan tanpa kesulitan saat “Smokin” Jo Nattawut mencetak kemenangan dalam laganya melawan Sasha Moisa melalui KO pada ronde ketiga.

Namun, ketegangan terjadi saat Petchmorakot Petchyindee Academy mengalahkan Giorgio dengan tipis melalui keputusan juri setelah tiga ronde pertukaran aksi.

Ini adalah sebuah kemenangan yang mengejutkan, atau nampaknya seperti itu pada awalnya. Sebuah ulasan ulang resmi memastikan bahwa atlet Thailand ini mendapatkan keuntungan yang tidak adil saat melawan “The Doctor,” karena penggunaan teknik clinch-nya, maka sebuah pertandingan ulang segera disiapkan dalam beberapa minggu kemudian di ajang ONE: MASTERS OF DESTINY.

Laga kedua antara dua pejuang kelas dunia ini terbukti jauh lebih baik, saat keduanya bertukar serangan kuat untuk meraih penyelesaian yang tidak akan memberikan keraguan terkait hasilnya kali itu.

Pada akhirnya, atlet Italia ini berjuang dengan baik untuk meraih keputusan mutlak dan berlanjut ke laga ketiganya.

Sensasi Dalam Babak Semifinal

Pertanyaan terbesar sebelum babak semifinal di ONE: DREAMS OF GOLD adalah apakah Dzhabar dapat masuk ke dalam pertahanan Samy untuk melepaskan kekuatannya.

Jawabannya adalah ‘tidak’, karena “AK47” memanfaatkan jarak serangnya dengan luar biasa. Sebuah pukulan straight kanan menjatuhkan rival Rusia ini pada ronde pertama, dan tidak ada jalan untuk kembali setelah itu. “Genghis Khan” memang mencoba, tetapi ia tak dapat mendaratkan serangan terbaiknya saat lawannya melakukan segala sesuatu dengan tepat demi meraih keputusan mayoritas.

Yang tersisa adalah menentukan siapa lawan Samy dalam babak final di Ryogoku Kokugikan, saat Jo Nattawut dan Giorgio Petrosyan berhadapan di sebuah laga ulang dari laga ONE Super Series mereka sebelumnya bulan April 2018 lalu.

Pada saat itu, “The Doctor” menerapkan penampilan yang luar biasa dengan serangan tepat sasaran dan kemampuan serangan balik yang menakjubkan untuk menang setelah tiga ronde, tetapi kali ini ia memberikan juri sedikit waktu beristirahat.

Juara Dunia kickboxing lima kali ini menempatkan pukulan straight kiri dengan presisi luar biasa di rahang “Smokin Jo” yang juga menyelesaikan laga malam itu.

Dengan ini, sebuah laga antar gaya bertarung yang berbeda akan terselenggara dalam babak penutup di tanggal 13 Oktober, dan setelah drama yang terjadi di dalam World Grand Prix sejauh ini, para penggemar dapat mengharapkan pertukaran serangan epik di dalam Circle.

Baca lagi: 4 Pelajaran Jelang Final ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix

century_tokyo_logo

Tokyo | CENTURY | Gelaran Ke-100 ONE Championship | Tiket: Dapatkan disini

  • Tonton BAGIAN PERTAMA di Indonesia, tanggal 13 Oktober pukul 7:00 WIB – serta BAGIAN II, tanggal 13 Oktober pukul 15:00 WIB
  • Tonton BAGIAN PERTAMA di Amerika Serikat, tanggal 12 Oktober pukul 20:00 EST – serta BAGIAN II, tanggal 13 Oktober pukul 4:00 EST
  • Tonton BAGIAN PERTAMA di India, tanggal 13 Oktober pukul 5:30 IST – serta BAGIAN II pukul 13:30 IST
  • Tonton BAGIAN PERTAMA di Singapura on 13 October pukul 8:00 SGT – serta BAGIAN II pukul 16:00 SGT
  • Tonton BAGIAN PERTAMA di Filipina on 13 October pukul 8:00 PHT – serta BAGIAN II pukul at 16:00 PHT
  • Tonton BAGIAN PERTAMA di Jepang on 13 October pukul 9:00 JST – serta BAGIAN II pukul 17:00 JST

ONE: CENTURY adalah ajang Kejuaraan Dunia bela diri terbesar dalam sejarah dengan 28 Juara Dunia yang tampil dalam berbagai disiplin bela diri. Belum ada organisasi dalam sejarah yang pernah mempromosikan dua ajang Kejuaraan Dunia di hari yang sama.

“The Home Of Martial Arts” kembali membuka babak baru dengan menyajikan beberapa laga perebutan gelar Juara Dunia, tiga babak final Kejuaraan World Grand Prix, serta serangkaian Juara Dunia yang akan melawan Juara Dunia lainnya di lokasi ikonik Ryugoku Kokugikan, Tokyo, Jepang, tanggal 13 Oktober.

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9