Panpayak Menemukan Dunia Baru Bersama ONE Championship

Panpayak Jitmuangnon DC 83761

Karir seni bela diri Panpayak “The Angel Warrior” Jitmuangnon telah membuka kesempatan bagi dirinya untuk memperluas cakrawala, lebih luas dari yang dapat ia bayangkan saat ia masih kanak-kanak.

“Seni delapan tungkai” membawanya keluar dari kemiskinan dan membawa provinsi Samut Prakan memasuki kemakmuran dalam berbagai stadion di Bangkok, namun saat ia bergabung dengan ONE Super Series, Panpayak untuk pertama kalinya menembus batas negara.

Kini, Juara Dunia Muay Thai Lumpinee dan Rajadamnern Stadium ini siap menyambut berbagai pengalaman baru, saat ia berlatih untuk bertanding kedua kalinya di negara lain menghadapi Masahide “Crazy Rabbit” Kudo dalam laga kickboxing divisi flyweight di ajang ONE: IMMORTAL TRIUMPH.

Panpayak Jimuangnon defeats Rui Botelho at ONE: DESTINY OF CHAMPIONS

Panpayak mulai mengejar mimpi terpendamnya bulan Desember lalu, saat ia mengunjungi Kuala Lumpur, Malaysia dan berlaga di luar tanah kelahirannya untuk pertama kali – meski ia memiliki rekor lebih dari 280 pertandingan disepanjang karirnya.

Setelah menampilkan performa dominan atas atlet Portugal Rui Botelho dalam ONE: DESTINY OF CHAMPIONS, ia kini berkesempatan untuk kembali berlaga dan menunjukan aksi impresif lainnya bagi para penggemar baru diatas panggung dunia di Ho Chi Minh, Vietnam.

“Bergabung bersama ONE telah mengubah hidup saya. Tak hanya saya dikenal dalam skala internasional, saya juga dapat mengunjungi banyak negara dan melihat dunia,” ujar Panpayak.

“Hal ini merupakan sebuah pengalaman yang membuka mata saya. Setelah bertahun-tahun di Thailand, saya akhirnya mendapat kesempatan untuk mencoba dan melihat sesuatu yang benar-benar baru. Saat anda bepergian, anda akan mempelajari budaya baru. Sangat menarik bagaimana [budaya mereka] berbeda dari Thailand, dan juga memiliki kesamaan.”

Seluruh pengalaman ini sangat bertolak belakang dengan kehidupan masa kecilnya, saat ia dan keluarga harus bertahan melewati kemiskinan – termasuk saat dirinya terpaksa harus tidur di stasiun kereta setelah selesai bertanding.

Ketika itu, ia tak pernah bermimpi untuk dapat pergi sejauh ini – terbang dan tinggal di hotel mewah – maka atlet perwakilan Jitmuangnon ini sangat bersyukur atas segala sesuatu yang telah diberikan oleh seni bela diri Muay Thai.

Panpayak Jimuangnon defeats Rui Botelho at ONE: DESTINY OF CHAMPIONS

“Muay Thai membekali keluarga saya dengan apa yang kami miliki saat ini. Bermula dari keadaan yang sangat miskin, dimana kita tak memiliki apa pun untuk dimakan, sampai pada kesempatan untuk berlaga di luar negeri dan melihat dunia,” tambahnya.

“Sebelumnya, saya sempat berpikir bahwa saya tak memiliki masa depan. Namun sekarang, dengan Muay Thai dan pertandingan di luar negeri, saya percaya saya memiliki masa depan yang nyata. Muay Thai benar-benar telah memberi saya banyak kesempatan.”

Tentu saja, pahlawan Thailand ini tak akan mendapat kesempatan untuk menghasilkan uang dari olah raga ini dan bepergian jauh jika ia tak memiliki talenta dan dedikasi.

Meski atlet berusia 23 tahun ini memiliki karir luar biasa dan mencatatkan rekor 244-40-3, ia selalu terbuka dalam mempelajari hal-hal baru, dan ini adalah sesuatu hal baru yang juga diberikan oleh kontrak yang ia dapatkan bersama “The Home Of Martial Arts.”

Sebelum ONE, pengalaman bertandingnya terbatas pada Thailand dan Bangkok, namun saat ini ia dapat menyerap pengalaman dari pertemuannya dengan para pelatih dan atlet dari berbagai belahan dunia lainnya.

“Saya juga belajar banyak tentang gaya bertarung – apa yang mereka lakukan untuk persiapan, segala teknik yang berbeda, semuanya. Saya sangat tertarik,” tuturnya.

“Anda banyak belajar saat anda bepergian.”

Panpayak Jimuangnon defeats Rui Botelho at ONE: DESTINY OF CHAMPIONS

Deretan atlet elit Thailand – termasuk dalam era modern – telah dihadapi Panpayak selama karirnya, namun kini ia memiliki semangat baru saat menghadapi kompetisi dari berbagai penjuru bumi.

Ini berarti dirinya akan menghadapi gaya serta tantangan baru, dimana ia harus mengasah kemampuannya ke sebuah tingkatan yang baru.

Hal ini menjadi sebuah kenikmatan bagi Panpayak, dimana ini juga menjadi dorongan terbesarnya untuk menerima tantangan berlaga dibawah aturan kickboxing di Vietnam.

“Kesempatan bersama ONE Championship memotivasi saya untuk semakin berkembang sebagai petarung. Sekarang, saya dapat bertanding dalam [cabang olahraga] kickboxing, serta juga melihat sebuah negara baru,” tambahnya.

“Saya sangat bersemangat – sebelumnya kehidupan saya hanya berada di Thailand!”

Selengkapnya di Fitur

Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9
John Lineker Stephen Loman ONE Fight Night 14 44 scaled
Fan Rong Shamil Erdogan ONE Friday Fights 22 39
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 127 scaled
Best Photos
Nabil Anane Felipe Lobo ONE Fight Night 24 65
Kulabdam Sor Jor Piek Uthai Nabil Anane ONE Friday Fights 69 24
Danielle Kelly celebrates after her win against Ayaka Miura at ONE Fight Night 7
Joshua Pacio Jarred Brooks ONE 164 1920X1280 109