Para Petarung Yang Merebut Sabuk Emas Ganda Di ONE Championship
Memang sulit bagi atlet mana pun untuk merebut gelar Juara Dunia ONE, namun jauh lebih menantang lagi untuk merebut sabuk emas kedua – baik dalam divisi atau disiplin lainnya.
Tetapi, serangkaian kompetitor elite ini mampu mencapai prestasi yang langka ini.
Salah satu dari mereka adalah Juara Dunia dua divisi ONE Reinier de Ridder, yang menyandang gelar middleweight dan light heavyweight MMA. Berikutnya, ia akan mempertahankan sabuk Juara Dunia ONE Middleweight melawan mantan penguasa divisi Vitaly Bigdash di laga utama ONE 159, Jumat, 22 Juli.
Malam itu, Janet Todd juga dapat menjadi anggota klub juara ganda (double champ) yang eksklusif ini, karena ratu atomweight kickboxing ini akan berlaga melawan bintang Spanyol Lara Fernandez demi gelar Juara Dunia Interim ONE Atomweight Muay Thai dalam laga pendukung utama.
Sebelum aksi berlangsung di ONE 159, simak tiap petarung yang pernah memegang dua gelar Juara Dunia di ONE Championship pada saat yang sama.
Martin Nguyen
Sosok pertama yang meraih pencapaian historik ini adalah Martin Nguyen.
Pada Agustus 2017, “The Situ-Asian” menantang Juara Dunia ONE Featherweight Marat Gafurov yang nampak tak terkalahkan dalam sebuah laga ulang demi sabuk emas itu.
Walau menghadapi kesulitan besar di awal, ia mengatasi teknik grappling pria Dagestan yang tak terkalahkan itu dan mencetak KO via pukulan overhand kanan pada ronde kedua.
Lalu, dalam laga berikutnya tiga bulan kemudian, Nguyen menantang Juara Dunia ONE Lightweight Eduard Folayang demi sabuk emas itu di hadapan para pendukung tuan rumah di Manila, Filipina.
Saat memasuki ronde kedua, “The Situ-Asian” melihat pergerakan atlet ikonik Filipina itu, dan saat Folayang akan melepaskan tendangan memutar, pemegang gelar featherweight itu menidurkannya dengan pukulan overhand kanan sempurna lainnya ke arah rahang.
Dengan itu, Juara Dunia dua divisi ONE yang pertama pun dinobatkan.
Aung La N Sang
Sahabat Nguyen, Aung La N Sang, akan menjadi pria berikutnya yang meraih status juara ganda, atau champ-champ, di ONE Championship.
Setelah kalah di tangan Juara Dunia ONE Middleweight Vitaly Bigdash pada Januari 2017, “The Burmese Python” menjalani sebuah laga ulang demi sabuk emas di tanah kelahirannya, Yangon, Myanmar, hanya lima bulan kemudian.
Keduanya bertarung dalam sebuah laga lima ronde keras lainnya, namun Aung La N Sang melengserkan pria Rusia kuat itu dan menjadi Juara Dunia pertama dari negaranya dalam olahraga apa pun.
Pada Februari 2018, superstar Myanmar ini kembali membanggakan para kompatriotnya. Kali ini, ia menjatuhkan Alexandre Machado dengan tendangan keras ke arah kepala dan menyarangkan beberapa pukulan lanjutan untuk meraih kemenangan KO dalam waktu 56 detik.
Dengan penyelesaian cepat itu, Aung La N Sang menambahkan gelar Juara Dunia ONE Light Heavyweight yang kosong itu ke dalam koleksinya, serta menjadi penguasa dua divisi.
Stamp Fairtex
Stamp Fairtex menjadi wanita pertama yang memegang dua gelar Juara Dunia ONE, namun tak seperti dua kompetitor sebelumnya dalam daftar ini, hal itu terjadi dalam dua disiplin yang berbeda.
Pada Oktober 2018, superstar Thailand itu mencetak debut promosionalnya melawan Juara Dunia ONE Atomweight Kickboxing Chuang Kai Ting di hadapan penonton tuan rumah di Bangkok.
Sementara Chuang mencoba menggunakan kecepatannya untuk masuk ke dalam jarak serang dan melepaskan teknik tinjunya, perwakilan Fairtex ini mengatasi lawannya dengan tendangan, lutut dan pukulan pendek. Penampilan itu memberi Stamp kemenangan mutlak dan gelar Juara Dunia.
Tetap saja, superstar baru itu tidak puas. Dalam laga berikutnya empat bulan kemudian, Stamp menghadapi striker debutan asal Amerika Serikat Janet Todd demi gelar Juara Dunia ONE Atomweight Muay Thai.
Laga ini berlangsung di bawah disiplin favorit atlet Fairtex itu, dan hal itu jelas terlihat. Ia mampu menggunakan seluruh arsenal Muay Thai miliknya dan membawa pulang keputusan mutlak untuk menjadi ratu dua disiplin.
Sam-A Gaiyanghadao
Setelah kehilangan gelar Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai pada Mei 2019, sang legenda Sam-A Gaiyanghadao turun ke divisi berat badan alaminya dan memulai misinya untuk meraih sabuk emas strawweight.
Ikon Thailand itu mengalahkan Darren Rolland pada bulan Oktober dan beralih disiplin untuk menantang “Golden Boy” Wang Junguang demi gelar Juara Dunia ONE Strawweight Kickboxing perdana dua bulan kemudian.
Wang mempertahankan ritme tinggi yang membuat veteran itu bertahan, namun Sam-A membalas dengan pukulan kiri dan tendangan roundhouse andalannya untuk meraih kemenangan tipis via keputusan mutlak.
Itu mungkin menjadi laga yang sangat tipis, namun saat Sam-A kembali ke peraturan Muay Thai andalannya dan menghadapi Rocky Ogden untuk Kejuaraan Dunia ONE Strawweight Muay Thai perdana pada Februari 2020, ia nampak lebih tegas.
Pertahanan atlet southpaw itu hampir sempurna, tekniknya sangat mulus, dan tekniknya mendarat dengan tegas saat ia meraih sebuah kemenangan mutlak lainnya – dan sabuk emas kedua.
Reinier De Ridder
De Ridder adalah anggota terbaru yang bergabung dalam klub champ-champ eksklusif ini.
“The Dutch Knight” awalnya menantang penguasa dua divisi Aung La N Sang demi gelar Juara Dunia ONE Middleweight pada Oktober 2020, dan secara mengejutkan, ia menyeret ikon Myanmar itu ke bawah di awal laga dan mencetak submission via rear-naked choke pada ronde pertama.
Enam bulan kemudian, pria Eropa tak terkalahkan itu menjawab pemberitahuan singkat enam hari sebelum laga untuk kembali menantang “The Burmese Python” demi sabuk emas light heavyweight.
Laga itu terjadi pada divisi yang berbeda, namun hasil yang sama pun tercapai.
De Ridder menggunakan teknik grappling kelas dunia untuk mendominasi Aung La N Sang sepanjang lima ronde laga ini, dimana dirinya meraih kemenangan mutlak untuk membawa pulang gelar Juara Dunia ONE Light Heavyweight.