Para Superstar Ungkap Buku Favorit Masa Kecil Mereka Di Hari Buku Sedunia
Berbagai kisah yang ada dalam buku cerita memang tak lekang oleh waktu, dimana hal ini juga menciptakan dampak seumur hidup bagi generasi muda.
Baik sadar maupun tidak, karya literatur yang dapat diakses anak-anak tidak hanya membantu memberikan literasi yang lebih baik, namun juga mengajarkan berbagai pelajaran hidup tentang dunia di sekitar mereka dengan cara yang mudah.
Organisasi bernama United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) mempromosikan Hari Buku Sedunia pada tanggal 23 April untuk merayakan keajaiban yang dapat diciptakan dari dunia di atas kertas ini.
Seniman bela diri elit yang tergabung di bawah bendera ONE Championship ini melihat kembali berbagai buku yang bermakna dalam masa kecil mereka, dan mengapa seluruh kisah ini mempengaruhi imajinasi mereka di usia yang sangat muda.
Yushin Okami – The Three Little Pigs
“Saya menyukai [buku] The Three Little Pigs karena saya terkesan dengan babi kecil yang termuda, yang sangat berani, melakukan usaha terbesar, dan akhirnya mengalahkan serigala yang menyeramkan itu.”
“Saat saya berada di taman kanak-kanak, ayah saya membacakan buku itu untuk saya. Itu mengajar saya untuk berusaha, menjadi berani, disiplin dan berbuat baik. Saya kira menjaga keempat poin itu akan membuat saya dapat mengatasi kesulitan sebagai seorang anak dan menjadi landasan untuk siapa saya saat ini.”
“Anak babi termuda ini menyelamatkan anak babi lain yang malas dari serigala, dengan ketulusan dan kepandaian. Saya menyukai anak babi termuda itu karena ia memiliki keberanian dan kebaikan.”
Gianni Subba – The Old Man And The Sea
“Itu adalah cerita pendek, tetapi saya menyukai makna di balik itu. Itu tentang seorang tua yang ingin menangkap ikan besar, dan saat hari itu tiba, ia bergumul dengan ikan itu tanpa henti.”
“Akhirnya, saat ia dapat menangkap ikan itu, seekor hiu memakannya. Pada saat hari itu usai, ia senang dengan pergumulan itu. Saya kira pergumulan itulah yang ia inginkan.”
“Apa yang buku ini ajarkan adalah bahwa walau terdapat tantangan di depan anda, yang anda pelajari dari tantangan itulah yang akan mengubah anda.”
Troy Worthen – Artemis Fowl
“Sejujurnya, saya bukanlah pembaca buku. Saya membenci buku saat saya muda, tetapi saya membaca satu buku sampai habis saat saya kecil. Saya menemukannya di perpustakaan dan mulai membacanya karena saya ditugaskan membaca. Itu akhirnya menjadi satu buku yang saya pilih dan saya cukup beruntung. Itu adalah buku yang bernama Artemis Fowl.”
“Pada dasarnya, ini tentang seorang dalang kriminal berusia 12 tahun. Buku ini memiliki sedikit fantasi dimana ia [sang tokoh] memasuki alam fantasinya. Ia juga memiliki seorang pelayan yang luar biasa, seperti pelayan di kisah Batman. Ia adalah rekan terdekatnya, dan mereka menculik seorang peri dan meminta tebusan. Tetapi ada sebuah ide di balik buku ini dimana sang anak tidak selalu melakukan segalanya dengan cara yang benar. Caranya tidak selalu baik, namun ia memiliki hati yang baik.”
“Pada akhir buku ini, ia melepaskan sang peri dan memulihkan kesehatan ibunya. Ibunya memiliki masalah besar, berada dalam kondisi kesehatan yang buruk, dan ia tidak dapat memulihkannya dengan uang. Jadi, walau akhirnya ia tidak melakukan segala sesuatunya dengan cara yang benar, tetapi ia selalu memiliki hati dan tujuan yang baik.”
“Saya kira itu bermakna bagi saya sebagai seorang anak, karena saya suka mencari masalah, dan terlibat dengan masalah yang saya ciptakan sendiri. Tetapi saya hanya mencari tempat saya di dunia ini dan tidak ingin melukai siapapun. Saya selalu memiliki tujuan yang baik. Saya kira itu sedikit bermakna bagi saya, dan itulah mengapa saya membaca keseluruhan 500 halaman dari buku itu.”
Nyrene Crowley – The Paper Bag Princess
“Salah satu buku yang saya ingat dengan baik adalah The Paper Bag Princess oleh Robert Munsch. Saya teringat membacanya di sekolah dasar, dan itulah buku pertama yang pernah saya baca dimana si tuan putri berada dalam posisi untuk menyelamatkan sang pangeran yang seharusnya ia nikahi saat itu.”
“Saya tidak merasa saya menyadari apa yang terjadi, tetapi saya benar-benar menyukai anak perempuan yang ditempatkan pada posisi menyelamatkan seorang pria. Anda selalu melihat buku-buku tradisional dimana sang pangeran-lah yang selalu menyelamatkan tuan putri.”
“Sedikit lebih jauh ke dalam buku ini, sang putri menyelamatkan pangeran, dan ia pada dasarnya mengatakan bahwa putri ini [tidak cantik], dan mengirimnya kembali untuk menyelamatkan dirinya saat ia sudah jauh lebih cantik. Maka, sang putri mengatakan, ‘Sudah selesai, saya tidak ingin menikahi dirimu!’
“Saya kira itulah mengapa saya menyukainya. Ia adalah putri sebenarnya. Ia berkelana ke seluruh dunia demi menyelamatkan pria di tas kertas ini karena sang naga membakar istananya dan itulah satu-satunya yang dapat ia kenakan. Melihat ini kembali, bahkan hanya melihat sampul bukunya, membawa kembali banyak kenangan.”
Aleksi Toivonen – My Brother, Lionheart
“Satu buku yang ada dalam pikiran saya mungkin berjudul My Brother, Lionheart. Ini adalah buku dari Swedia yang ada pada saat saya masih kecil. Itu mungkin sesuatu yang hanya saya ingat sebagian, karena kisah ini sebenarnya cukup tragis.”
“Itu dimulai dengan dua kakak beradik yang masih anak-anak, dimana salah satunya sakit dan keduanya meninggal dunia – seorang meninggal di kebakaran dan yang lain karena penyakit itu. Lalu, di dunia lain, mereka mengalami petualangan yang luar biasa, mirip dengan The Lord Of The Rings, tetapi lebih diperuntukkan bagi anak-anak.”
“Ini sebenarnya sangat tragis, tetapi kemudian mereka mengalami petualangan yang menyenangkan, maka itu ada di pikiran saya karena sesuatu dan lain hal..”
Hiroaki Suzuki – The Spider’s Thread
“The Spider’s Thread oleh Ryūnosuke Akutagawa. Saya ingat kisahnya. Karakter utamanya dapat pergi ke surga atau neraka, tergantung pada sikapnya.”
“Saya selalu mengingatkan diri saya bahwa jika saya terpilih [untuk diselamatkan], saya tidak akan menyia-nyiakannya dan tidak akan egois. Berkaca pada jalan hidup [yang saya pelajari dari] The Spider’s Thread, saya berusaha untuk tidak keluar dari jalur kemanusiaan.”
Iman Barlow – Hairy Maclary From Donaldson’s Dairy
“Buku favorit saya adalah Hairy Maclary From Donaldson’s Dairy.
“Ibu saya dan saya terbiasa membacanya bersama-sama, dan saya menyukai bagaimana itu berima dan berbicara tentang berbagai macam anjing. Ini adalah satu-satunya yang saya selalu baca berulang-ulang, walau saya mengetahui akhirnya.”
“Itu adalah saat yang spesial bersama ibu saya membacakan cerita ini, karena kita selalu sangat sibuk – ia mengajar [Muay Thai] dan berlatih untuk pertandingan, dan saya juga akan berlatih. Maka, ini menjadi waktu dimana saya tidak memiliki kekhawatiran. [Saya hanya] akan ada di tempat tidur dan menjadi seorang anak.”
Radeem Rahman – Puss In Boots
“Semasa kecil, saya membaca banyak buku fantasi. Saya sering membaca Puss In Boots. Saya dapat tetap mengulang cerita ini kapanpun, seperti saat itu.”
“Saya dulu memiliki kucing di rumah, jadi saat saya kecil, saya sangat penasaran, seperti bertanya, ‘Dapatkan manusia berbicara pada hewan?’ Saat saya kecil, saya selalu berusaha berbicara dengan kucing saya. Lalu saya membaca buku Puss In Boots ini.
“Itu tentang kucing, dan mereka dapat bernyanyi dan berbicara, maka saya membacanya karena sangatlah luar biasa membayangkan kucing saya melakukan itu, dan [saya berpikir] apakah mudah mengajar mereka [melakukan itu].”
“Saat film itu akhirnya diluncurkan, cukup menyenangkan untuk melihat film kartun itu.”
Yoshitaka Naito – My Father’s Dragon
“My Father’s Dragon oleh Ruth Stiles Gannett. Saya rasa saya membacanya saat saya berada di sekolah dasar. Saya kira orang tua saya merekomendasikannya pada saya.”
“Itu membuat saya merasa seperti berkelana ke berbagai tempat, dan emosi itu masih mempengaruhi saya sampai saat ini. Saya rasa saya bermimpi tentang menunggang seekor naga.”
Baca juga: Sumber Inspirasi Terbesar Bagi Edward Kelly