Pembawa Acara ONE Dominic Lau Ingin Melakukan Hal Bermakna
Dominic Lau selalu ingin melakukan hal bermakna dalam hidupnya, dan sebagai seorang remaja, hal itu berarti menjadi seorang pemadam kebakaran atau pilot.
“Saya ingin menjadi seorang pemadam kebakaran karena saya benar-benar menyukai momen dimana saat semua orang melarikan diri dari gedung yang terbakat, para [pemadam ini] berlari masuk. Mereka adalah pahlawan di dunia modern ini,” kata pria asal Hong Kong ini.
“Dan para pilot, mereka memiliki pekerjaan terkeren di dunia. Mereka dapat menerbangkan pesawat seharga jutaan dolar pada kecepatan 500 mil per jam [805 kilometer per jam]. Saat anda menjadi seorang pilot, cara anda menerbangkan [pesawat], pendaratan yang mulus, memastikan pesawat stabil, ini bermakna bagi seseorang itu untuk melakukan pekerjaannya sebaik yang ia dapat lakukan.”
Bertahun-tahun kemudian, Dominic tidak menemukan dirinya berada di dalam gedung yang terbakar atau kokpit pesawat, tetapi ia berdiri di tengah ONE Circle dengan sebuah mikrofon sebagai pembawa acara bagi ONE Championship.
Walaupun menjadi pembawa acara di dalam ring tidak terlihat lebih berbahaya daripada bertarung melawan api, hal ini tentunya memiliki tantangan tersendiri.
“Saat kamera menyala, kami menyiarkan langsung ke seluruh dunia. Anda memiliki para fans yang berteriak di dalam arena. Anda memiliki dua pejuang di sisi anda, dan hal ini menegangkan,” kata pria berusia 38 tahun ini.
“Saya harus memastikan saya mengucapkan nama para atlet ini dengan benar — jika bukan demi pekerjaan saya, maka ini demi para penggemar yang berasal dari negara yang diwakili para atlet ini.”
Namun, Dominic memang tidak asing dengan keahliannya menggunakan suara untuk menarik perhatian para fans. Ia memulai karirnya sebagai video jockey [VJ], dan tampil secara rutin di E! News Asia dan Channel [V] Asia. Yang terbaru adalah kiprahnya membawakan acara Asian Pop 40 selama enam tahun ke belakang.
Warga Hong Kong ini memiliki karir yang bersinar di dunia televisi dan radio, tetapi ia tidak pernah menyangka akan menjadi pembawa acara bersama “The Home Of Martial Arts.”
“Tidak pernah terpikirkan bagi saya untuk mengenakan setelan jas dan mengumumkan nama-nama dari beberapa atlet terkuat dan terkeras di muka bumi ini,” akunya.
Namun, hal inilah yang membuat namanya dikenal. Ini adalah sebuah karir yang dipersembahkannya pada seorang pembawa acara gulat legendaris, Howard Finkel.
Sebagai anak berusia 9 tahun, Dominic terbiasa melihat pria pendek berkumis tebal yang mulai kehilangan rambutnya itu mengenakan jas hitam dan dasi kupu-kupu mengumumkan nama-nama pegulat favoritnya, seperti Hulk Hogan dan Andre the Giant.
“Saya hanya menyukai suaranya,” kata pembawa acara ONE ini. “Segera setelah ia masuk ke dalam ring, suara bariton miliknya bergema di arena. Suara keras tersebut mendapatkan perhatian semua orang.”
Howard tidak mengubah apapun, tetapi ia menjadi sangat terkenal dengan menekankan pengucapan kata “new” [baru] saat menyebutkan nama pegulat yang memenangkan gelar Juara Dunia.
Kemiripan Dominic dengan Howard terletak di kalimat andalannya, yaitu “Here we go!,” saat ia membuka laga ONE beberapa tahun yang lalu. Hal ini melekat dengannya sampai saat ini.
Dengan kalimat itu, ia menarik para fans ke sesuatu yang ia gambarkan sebagai “dunia legendaris milik para pahlawan.”
“Para fans adalah prioritas utama saya. Saya berusaha membuat kegembiraan ini nyata, tetapi saya juga selalu ingin memastikan bahwa terdapat ikatan tersendiri [dengan mereka] saat saya membawakan acara,” katanya.
“Dari perspektif para fans, anda melihat dua atlet yang akan berlaga, dan hal ini hampir seperti mitos. Saat saya masuk, saya membawa elemen manusia-nya kembali.”
Walaupun Dominic tidak pernah mewujudkan mimpi masa kecilnya untuk menjadi pemadam kebakaran atau pilot. ia tetap merasa bahwa membawakan acara di dalam ring juga merupakan pekerjaan yang bermakna.
“Apa yang anda lakukan berarti bagi seseorang,” katanya. “Bahkan ketika hanya satu dari seribu orang memperhatikan anda, anda harus menjalankan pekerjaan anda seakan semua orang mendengarkan.”
Sepertinya para penggemar memang mendengarkan, dan jumlahnya lebih dari yang ia bayangkan.
Suatu waktu di Manilla, Filipina, setelah lampu diatas ONE Circle dimatikan, musik berhenti dan takdir para atlet telah ditentukan, Dominic berdiri di luar Mall Of Asia Arena.
Ia sedang menaiki sebuah bis, dan segera setelah ia menjejakkan kaki di dalam kendaraan tersebut, ia mendengar beberapa fans berteriak dari jauh, “Here we go!”
Hal itu sontak membuatnya tersenyum.
“Momen seperti itu sangat berkesan,” sebut Dominic. “Hal ini membuat saya semakin rendah hati. Ini memastikan perasaan bahwa apa yang saya lakukan bermakna.”
Para penggemar dapat menyimak Dominic menyebutkan kalimat tersebut sekali lagi saat ONE Championship berkunjung ke Ho Chi Minh untuk gelaran perdananya di Vietnam, yang bertajuk ONE: IMMORTAL TRIUMPH, pada hari Jumat, 6 September.