Pemburu Submission: Saat Ruotolo Bersaudara Tampil Bersama Dalam Dua Kartu ONE
Pada 5 April di jam tayang utama A.S., atau 6 April pagi di Asia, Juara Dunia ONE Welterweight Submission Grappling Tye Ruotolo akan mempertahankan sabuk emasnya melawan petarung unggulan Australia Izaak Michell.
Sekitar satu jam sebelum itu, saudara kembar Ruotolo – yang juga adalah Juara Dunia ONE Lightweight Submission Grappling Kade Ruotolo – akan memasuki ring yang sama demi melawan pemegang sabuk hitam BJJ berbahaya Francisco Lo dalam aksi catchweight 180 pound non-perebutan gelar.
Sebagai kompetitor sepanjang hidup mereka dan dua di antara para grappler pound-for-pound terbaik di muka bumi, Ruotolo bersaudara telah dua kali tampil di kartu ONE Championship yang sama.
Dikenal sebagai pencetak penyelesaian dan masih tak terkalahkan di ONE, dua bersaudara ini tak dapat meraih dua penyelesaian dalam dua laga saat tampil bersama di kartu sebelumnya, dan mereka jelas berharap yang ketiga ini akan berbuah manis, di ONE Fight Night 21.
Sebelum kedua petarung fenomenal berusia 21 tahun ini kembali beraksi di Bangkok, Thailand, mari kita lihat kembali saat mereka berbagi arena dalam dua gelaran besar di ONE Championship.
Debut Dominan Di ONE 157
Pada Mei 2022, di ONE 157, hanya lima bulan setelah menerima sabuk hitam BJJ mereka, Ruotolo muda ini mencetak debut yang sangat dinantikan bersama organisasi seni bela diri terbesar di dunia ini.
Mereka sama sekali tidak mengecewakan.
Pertama, Kade beradu dengan mantan Juara Dunia ONE Lightweight MMA dan grappler ikonik Shinya Aoki.
Selama 10 menit penuh, pria California itu melontarkan serangan keras ke arah veteran Jepang lawannya, yang menunjukkan keragaman dan agresi kreatifnya, dimana ia bahkan mementalkan diri dari Dinding Circle demi meraih punggung Aoki.
Sementara ia mencetak aksi sensasional, Ruotolo tak dapat mengamankan submission dan menerima kemenangan mutlak.
Tepat di laga berikutnya, Tye hampir tak mengeluarkan keringat saat mematahkan pemegang sabuk hitam BJJ berprestasi dan penantang teratas featherweight MMA Garry “The Lion Killer” Tonon.
Ruotolo hanya membutuhkan kira-kira 90 detik demi mengamankan D’Arce choke andalannya dan mengumumkan diri sebagai kekuatan yang patut diperhitungkan di atas panggung dunia.
Laga Keras Di ONE Fight Night 5
Setelah kemenangan atas Aoki ini, Kade menjadi Juara Dunia ADCC termuda dan merebut gelar Juara Dunia ONE Lightweight Submission Grappling perdana dengan submission via heel hook untuk memastikan dirinya sebagai petarung pound-for-pound terhebat di usia 19 tahun.
Di ONE Fight Night 5 pada Desember 2022, ia kembali dalam laga pertahanan gelar perdana dengan beradu melawan Juara Dunia IBJJF berkali-kali, Matheus Gabriel.
Seperti laga perdananya di ONE, grappler Amerika ini menempatkan aksi menarik dan tak berhenti menyerang untuk mendesak lawannya mencapai batasan selama 10 menit penuh. Tetapi, sekali lagi, ia tak dapat mengamankan submission.
Sebelumnya, Tye mencetak penampilan keduanya bersama organisasi ini saat ia melawan mantan Juara Dunia ONE Featherweight MMA Marat “Cobra” Gafurov.
Sementara ia memang teruji dengan permainan atas penuh tekanan dari veteran Rusia itu, Ruotolo dapat menemukan celah untuk menyelipkan triangle choke dan sebuah penyelesaian armbar di pertengahan laga.
Kini, dengan dua bersaudara ini membawa kejayaan sebagai pemegang gelar Juara Dunia ONE, mereka jelas akan ingin mengunci tingkat submission 100 persen dalam gelaran pada 6 April itu.