Penantian Panjang Sam-A Untuk Gelar Juara Dunia Persiapkan Dirinya

Sam A DC 1105

Sam-A Gaiyanghadao sangat mengetahui seberapa besar ketekunan yang dibutuhkan untuk meraih gelar Juara Dunia Muay Thai.

Mantan Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai ini – yang menghadapi Daren Rolland pada laga strawweight perdana dalam rangkaian ONE Super Series di ONE: CENTURY PART I hari Minggu, 13 Oktober nanti – mengalami kemunduran saat ia berjuang mencapai status legendaris dalam “seni delapan tungkai.”

Ia mengakui bahwa ada saat dalam kariernya dimana ia meyakini dirinya tak akan dapat menjadi Juara Dunia karena ia berkali-kali kalah dalam laga-laga terbesar.

Saat ia masih remaja, Sam-A meraih kesempatan pertamanya dalam perebutan gelar Juara Dunia Lumpinee Stadium Muay Thai, tetapi ia kalah sangat tipis dari sesama calon legenda masa depan, “The Boxing Computer” Yodsanklai Fairtex.

Kekalahannya tak membuatnya putus asa, tetapi saat ia kembali kehilangan dua kesempatan berikutnya untuk merebut salah satu penghargaan tertinggi dalam olahraganya itu, Sam-A mengaku bahwa ia mengira kesempatannya untuk mencapai puncak telah berakhir.

“Saya sangat putus asa. Saya hanya berpikir bahwa saya tak akan menjadi juara besar,” jelasnya.

“Saya telah mengalahkan para juara sebelumnya, namun akan selalu kalah dalam perebutan gelar. Itu bukan masalah kemampuan, itu hanya keberuntungan saya saja.”

Walau ia merasa putus asa, Sam-A terus berlatih keras di sasana, dan tak pernah berhenti menang untuk mempertahankan statusnya sebagai salah satu penantang teratas di Thailand.

Kesuksesannya hanya berarti bahwa dirinya akan memasuki perebutan gelar lainnya, dan saat ia mendapatkan panggilan untuk menghadapi Petch Por. Purapa untuk gelar Juara Dunia Lumpinee Stadium Muay Thai 115-pound, ia berdeterminasi untuk memenangkannya.

Sam-A dua kali mengalahkan Petch sebelumnya, tetapi ia juga sempat sekali kalah, maka ia sedikit ragu jelang laga mereka itu.



“Itu adalah perebutan gelar keempat bagi saya, dan saya mengira saya memiliki kesempatan 50-50,” katanya.

Setelah lima ronde keras, Sam-A meraih kemenangan lewat kemampuan luar biasanya, dan sabuk emas yang terkenal itu tersemat di pinggangnya. Itu adalah momen yang mengubah hidup pria Thailand ini.

“Saya sangat senang saat menang, karena saya telah menganggap diri saya sebagai seorang juara,” kenangnya.

“Itu membuat saya menyadari bahwa saya dapat melakukan ini – saya dapat menjadi juara. Sabuk pertama itu yang tersulit, namun setelah itu, semuanya hanya datang pada saya, dan saya terus melaju.”

Sam-A berlanjut meraih tiga gelar nasional, sebuah gelar Juara Dunia Lumpinee Stadium Muay Thai lainnya – yang berkali-kali ia pertahankan – dan gelar Kejuaraan Dunia ONE Super Series perdana. Ia memastikan warisannya sebagai salah satu atlet terhebat dalam disiplinnya ini dengan catatan rekor 366-47-9.

Anehnya, ia mengatakan bahwa tiga kegagalannya dalam memperebutkan gelar Juara Dunia itu adalah benih kesuksesannya. Tiap kali ia kalah, warga Buriram ini tetap berdedikasi pada disiplinnya dan mengembangkan kemampuannya untuk menyamai beberapa atlet terbaik yang pernah berjaya.

“Itu mengajarkan saya ketekunan,” tegasnya. “Anda harus melakukan yang terbaik setiap harinya, dan setiap hari, yang terbaik dari anda harus lebih baik dari sebelumnya. Itu sangat sulit, tetapi anda tak boleh putus asa, karena satu hari nanti itu akan menjadi milik anda.”

“Pelajaran yang saya dapatkan saat itu telah saya bawa sepanjang karier saya. Hari terbaik bagi kita tak akan terjadi setiap hari, maka anda harus bersabar, tetap terfokus, dan menunggu hari terbaik anda.”

Baca juga: Perjalanan Bersejarah Sang Legenda Muay Thai, Sam-A Gaiyanghadao

century_tokyo_logo.png

  • Tonton BAGIAN PERTAMA di Indonesia, tanggal 13 Oktober pukul 7:00 WIB – serta BAGIAN II, tanggal 13 Oktober pukul 15:00 WIB
  • Tonton BAGIAN PERTAMA di Amerika Serikat, tanggal 12 Oktober pukul 20:00 EST – serta BAGIAN II, tanggal 13 Oktober pukul 4:00 EST
  • Tonton BAGIAN PERTAMA di India, tanggal 13 Oktober pukul 5:30 IST – serta BAGIAN II pukul 13:30 IST
  • Tonton BAGIAN PERTAMA di Singapura on 13 October pukul 8:00 SGT – serta BAGIAN II pukul 16:00 SGT
  • Tonton BAGIAN PERTAMA di Filipina on 13 October pukul 8:00 PHT – serta BAGIAN II pukul at 16:00 PHT
  • Tonton BAGIAN PERTAMA di Jepang on 13 October pukul 9:00 JST – serta BAGIAN II pukul 17:00 JST

ONE: CENTURY adalah ajang Kejuaraan Dunia bela diri terbesar dalam sejarah dengan 28 Juara Dunia yang tampil dalam berbagai disiplin bela diri. Belum ada organisasi dalam sejarah yang pernah mempromosikan dua ajang Kejuaraan Dunia di hari yang sama.

“The Home Of Martial Arts” kembali membuka babak baru dengan menyajikan beberapa laga perebutan gelar Juara Dunia, tiga babak final Kejuaraan World Grand Prix, serta serangkaian Juara Dunia yang akan melawan Juara Dunia lainnya di lokasi ikonik Ryugoku Kokugikan, Tokyo, Jepang, tanggal 13 Oktober.

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9