Pendapat Superstar ONE Tentang Juara Dua Divisi Reinier De Ridder
Reinier “The Dutch Knight” de Ridder menjadi nama yang disebut-sebut oleh banyak orang.
Ketenaran Juara Dunia ONE Middleweight dan Light Heavyweight ini meningkat pesat dengan kemenangan beruntun dalam dua laga perebutan gelar atas Aung La “The Burmese Python” N Sang, maka tak mengejutkan bahwa ia menjadi pusat perhatian saat ini.
Penampilan De Ridder memang sebanding dengan keyakinan dirinya yang sangat tinggi, dimana ia bahkan memiliki misi baru untuk mengejar gelar Kejuaraan Dunia ketiga dalam divisi heavyweight.
Berikut adalah apa yang dikatakan oleh para bintang ONE lainnya tentang atlet Belanda tak terkalahkan ini – saat ia terus mencetak sejarah dan membangun warisannya di atas panggung dunia.
Aung La N Sang
“The Burmese Python” melihat sendiri kemampuan De Ridder, dan setelah kekalahan keduanya di “ONE on TNT IV,” perwakilan Sanford MMA ini berbagi pemikirannya tentang warga Breda, Belanda itu.
Di atas segalanya, Aung La N Sang memuji teknik grappling “The Dutch Knight” yang menyesakkan dan membuat rivalnya itu mendominasi selama lima ronde laga mereka.
“Ia memiliki ‘backpack’ yang bagus, ia memiliki kaitan [hook] yang bagus. [Kendali] punggungnya sangat rapat, terutama saat ia melakukan body-triangle, ia sulit digoyahkan,” kata bintang Myanmar ini.
“Saya terkejut melihat seberapa kuat dirinya dalam tiap posisi. Ia tak memberi ruang sedikit pun. Secara teknis, ia sangat ahli di ranah grappling. Pukulannya tidak keras, bahkan pada divisi yang lebih berat.”
“Ia menendang saya cukup keras, ia mengenai saya dengan beberapa serangan siku yang bagus, dan saat ia mendapatkan [D’Arce choke] ia juga menyerang saya dengan lutut, tetapi saya tak merasa ia memiliki kekuatan sebesar itu.”
Ikon Myanmar ini menambahkan bahwa De Ridder memberinya motivasi untuk berkembang. Dan terkait perdebatan mereka sebelum memasuki Circle, ia tak menyisakan dendam pada pria Belanda itu.
“Sebagai kompetitor, anda selalu membutuhkan seseorang untuk mendorong anda menjadi kompetitor yang lebih baik,” kata Aung La N Sang. “Di luar itu, ia memang banyak berbicara, namun ia hanya mencoba untuk menjual laga dan mencetak nama besar bagi dirinya sendiri.”
Shinya Aoki
Sebagai sesama pemegang sabuk hitam judo dan Brazilian Jiu-Jitsu, Shinya “Tobikan Judan” Aoki sangat terkesan dengan penampilan De Ridder.
Superstar Jepang ini mengetahui apa yang dibutuhkan untuk memenangkan laga dengan kemampuan grappling pada tingkatan tertinggi, dimana ia senang melihat “The Dutch Knight” menemukan kesuksesan dengan elemen permainannya itu.
“Jika De Ridder hanya memiliki satu teknik, maka anda harus mengatasi teknik tersebut,” kata Aoki.
“Namun saya kira De Ridder itu kuat, dan ia tak terkalahkan, dan apa yang menurut saya menarik adalah dirinya memang jenis [atlet] berbakat yang telah ditemukan ONE.”
“Aung La N Sang dan saya berada dalam organisasi lain sebelum ONE menemukan kami. Tetapi Eduard Folayang dan De Ridder, saya kira ini adalah sesuatu yang patut dibanggakan ONE, karena ONE yang menemukan mereka.”
“Terdapat banyak cara untuk menemukan bakat luar biasa, serta banyak cara menjadi seorang juara, maka saya berpikir bahwa kami harus tetap mengingat itu.”
- 10 Bintang MMA Yang Dapat Berlaga Di Muay Thai Atau Kickboxing
- Angela Lee Hindari ‘Drama’, Victoria Prediksi Atomweight World Grand Prix
- Anthony Ingin Kembali Lawan Pucci: ‘Saya Harus Buktikan Diri’
Leandro Ataides
Leandro “Wolf” Ataides adalah pria yang mampu mendesak sang Juara Dunia tak terkalahkan ini dalam karier bela diri campurannya, dimana ia berjuang sampai akhir melawan De Ridder sebelum kalah melalui keputusan terbelah di ajang ONE: WARRIOR’S CODE, bulan Februari 2020 lalu.
Itu adalah laga yang sangat ketat, dan Ataides akan ingin mengulanginya dengan pertaruhan gelar Kejuaraan Dunia.
“Saya siap untuk perebutan gelar. Secara pribadi, saya kira saya tidak kalah dalam laga melawan Reinier, namun saya kira kami akan bertarung kembali,” kata pria Brasil ini.
“Saya hanya terkejut melihat [laga pertama antara] Reinier dan Aung La. Saya kira laga itu akan berlangsung sampai akhir, tidak seperti itu, namun inilah pertarungan dan apa pun dapat terjadi.”
Anthony Engelen
Sebagai salah satu kompatriot De Ridder, bintang keturunan Belanda-Indonesia Anthony “The Archangel” Engelen bersemangat melihat kesuksesan bersejarah ini di atas panggung dunia.
Anthony menyiratkan kekagumannya akan pencapaian “The Dutch Knight” bersama ONE sejauh ini, dan ia tak sabar melihat lebih banyak momen epik dari perwakilan Combat Brothers itu.
“Kata impresif itu tidak cukup. Sebagai sesama atlet [keturunan] Belanda, saya jelas bangga kepada Reinier,” tegasnya.
“Ia datang ke ONE Championship, mendapatkan beberapa kemenangan bagus, lalu mendapatkan perebutan gelar untuk sabuk middleweight melawan Aung La. Ia membawanya pulang dengan cara spektakuler dan menerima kesempatan pada saat terakhir untuk memasuki Kejuaraan [Dunia] Light Heavyweight dan melakukannya lagi. Sangat luar biasa.”
“Apa yang berikutnya bagi dirinya? Siapa yang tahu. Ia bahkan telah berbicara tentang masuk ke heavyweight dan menantang Bhullar demi gelar divisi heavyweight. Saya kira semua orang akan ingin menyaksikan itu, untuk melihat seorang juara tiga divisi.”
“Itu sesuatu yang belum pernah terdengar, namun saya juga akan ingin melihatnya mempertahankan salah satu gelar miliknya. Tetapi, wow! Apa pun yang ia lakukan, itu akan menjadi luar biasa, 100 persen!”
Arjan Bhullar
Tak seperti para superstar lainnya, Juara Dunia ONE Heavyweight Arjan “Singh” Bhullar – pria yang ingin ditantang De Ridder untuk sabuk emas lainnya – tak memberi pujian bagi pria asal Breda itu.
Juara Dunia Bela Diri Campuran India yang pertama itu meyakini bahwa ia akan ada satu tingkat di atas “The Dutch Knight” jika mereka beradu di dalam Circle, serta menambahkan bahwa ialah yang akan turun satu divisi dan menantang gelar light heavyweight.
“Saya bukan Aung La N Sang. Mari kita luruskan itu saat ini,” kata Bhullar baru-baru ini tentang tantangan dari pria Belanda itu.
“Anda tak akan berlari di dalam arena dan menyerang dengan takedown sampah itu ke arah saya, menjaga saya di bawah dengan grappling sampah itu, atau menutup jarak dengan striking sampah itu.”
“Tak ada [kemampuannya yang] impresif bagi saya, dan ia tak dapat menggunakan nama saya untuk mencetak nama besar bagi dirinya. Sebaliknya, saya yang akan turun dan merebut sabuknya.”