Pengorbanan Besar Brice ‘The Truck’ Delval Demi Mengejar Kejayaan

Brice Delval will take on Nong-O Gaiyanghadao in the main event of ONE: IMMORTAL TRIUMPH

Sejak kecil, Brice “The Truck” Delval telah mendedikasikan hidupnya demi menjadi atlet Muay Thai terbaik di dunia.

Dalam ajang ONE: IMMORTAL TRIUMPH, atlet asal Aljazair ini berkesempatan memenuhi impiannya dengan menantang legenda hidup Nong-O Gaiyanghadao di Ho Chi Minh, Vietnam, untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai.

Atlet fenomenal berusia 20 tahun ini mungkin saja masih muda, namun ia mengorbankan segalanya – keluarga, teman dan pendidikan – dalam upayanya mencapai tujuannya.

Sebelum ia menjalani laga debut dalam ONE Super Series pada hari Jumat, 6 September ini, perwakilan Mahmoudi Gym ini mengungkap bagaimana dirinya datang dari sebuah pulau kecil di Samudera Hindia untuk meraih posisi dalam laga utama di panggung bela diri dunia.

Mimpi Besar, Pengorbanan Besar

Brice lahir di Nice, Perancis, namun bertumbuh besar di pulau terpencil Afrika bernama Reunion, di lepas pantai Madagaskar.

Ia adalah anak yang penuh semangat dan menerima dorongan orang tuanya untuk menyalurkan energi yang ia miliki dalam tinju, kickboxing dan Muay Thai.

Brice berangkat ke Thailand untuk melakoni laga Muay Thai perdananya saat ia berusia 12 tahun. Ia segera menyadari bahwa ia ingin menjadi atlet profesional, sehingga dirinya meninggalkan sekolah demi mengejar karir penuh waktu dan terfokus pada latihan.

“Saya tidak tumbuh seperti kebanyakan anak lainnya. Saya meninggalkan Reunion untuk datang ke Perancis demi mengembangkan [kemampuan] tinju saya. Saya hanya memiliki beberapa teman, saya tidak banyak bermain keluar karena saya tahu apa yang saya inginkan,” ujar “The Truck.”

“Ketika teman-teman saya berpesta sepanjang malam, saya tinggal di rumah, bersitirahat untuk mempersiapkan diri demi latihan berikutnya.”

Saat ia berusia 13 tahun, ia membuat sebuah keputusan penting untuk meninggalkan pulau dimana ia dibesarkan dan pindah ke Paris untuk berlatih bersama Mahmoudi Gym, yang sudah ia pantau melalui media sosial.

Tentu saja menyakitkan saat dirinya harus meninggalkan orang tua dan adik-adiknya, namun ia tahu bahwa ia telah mengambil keputusan yang tepat.

Rumah & Keluarga Kedua

Brice menemukan rumah keduanya di Bonneuil-sur-Marne, kawasan penyangga kota Paris, bersama Mahmoudi Gym.

Fasilitas latihan tersebut juga merupakan rumah bagi pesaing ONE Super Series Elias “The Sniper” Mahmoudi, yang juga berperan “seperti seorang kakak” bagi “The Truck,” dimana seluruh bagian dari tim juga lebih dari sekadar pelatih ataupun mitra latihan bagi dirinya.

“Mahmoudi Gym ini seperti keluarga kedua. Kedua pelatih, Mamar dan Nordine, sudah seperti paman bagi saya,” ujarnya.

“Sejak muda, Elias dan saya telah berlaga di berbagai belahan dunia. Kami pernah ke Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Belgia, Belanda. Saya berkeliling dunia bersamanya. Saya juga hampir menghabiskan seluruh waktu latihan saya di Thailand bersamanya.”

Fokus serta dedikasinya – ditambah dukungan dari timnya – terbayarkan tak lama kemudian.

Dalam kurun waktu satu tahun sejak berpindah ke Paris, Brice mengklaim gelar Juara Dunia perdananya dalam ajang amatir di Amerika Serikat, yang memotivasinya untuk semakin melaju menuju puncak permainan profesional.

Saat berusia 17 tahun, Brice dinobatkan menjadi Juara Dunia S-1, dan sejak saat itu terus mencatatkan namanya sebagai nak muay, atau praktisi Muay Thai, terbaik dari dunia Barat dengan rekor 33 kemenangan dan hanya lima kekalahan.

Yang Terutama Adalah Keluarga

Walau ia adalah kompetitor yang keras di dalam ring, namun ketika jauh dari sorotan lampu, “The Truck” ialah seorang yang pemalu, ramah dan loyal terhadap keluarganya.

Motivasi utama Brice untuk berkompetisi adalah untuk membantu keluarganya di rumah, dan inilah salah satu alasan yang membuatnya rela berlatih keras. Tak peduli seberapa jauh ia dari keluarganya saat sedang berlaga, mereka selalu ada dalam pikirannya.

“Saya mewakili negara asal orang tua saya, Perancis dan Aljazair, dan saya bangga untuk mewakili dua negara ini,” tambahnya.

Bagi saya, keluarga adalah yang terpenting. Tanpa mereka, anda tak mungkin sukses. Mereka adalah orang-orang yang saya perjuangkan.”

“Saya bertarung demi ibu saya – untuk membuatnya bangga dan mampu menyediakan masa depan yang stabil dan baik bagi dirinya.”

Atlet berusia 20 tahun ini juga ingin menjadi contoh lewat karirnya – demi menunjukan jalur sukses bagi adik-adik dan anak-anaknya kelak ketika ia membangun sebuah keluarga.

“Bagi saya, saya adalah panutan bagi adik-adik lelaki saya. Saya harus menjadi seseorang yang baik bagi mereka, sehingga mereka dapat mengerti bahwa hidup itu keras dan dibutuhkan kerja keras untuk berhasil,” ujarnya.

“Penting bagi saya untuk memiliki anak,” tambah Brice. “Saya harap saya dapat membesarkan mereka dalam dunia yang damai dan setara, tidak seperti dunia saat ini, dimana setiap orang terfokus pada harta benda dan hal sepele.”

Kesempatan Menciptakan Sejarah

Kesuksesan Brice di berbagai belahan dunia membawanya pada organisasi terbesar di dunia, dimana ia terdorong untuk berlaga demi hadiah terbesar dalam disiplin Muay Thai.

“Saya bangga mengatakan bahwa saya berjuang untuk organisasi Muay Thai terbesar di dunia. Saya harap dapat menjadi yang terbaik dalam divisi saya,” ujarnya.

“Saya harap dalam lima tahun kedepan, saya akan dikenal di ONE Championship. Apa yang membuat saya yakin adalah kepercayaan saya pada pengorbanan yang saya lakukan dan para pelatih di sisi saya.”

Banyak atlet berada di usianya akan merasa terintimidasi oleh seorang atlet terbaik sepanjang masa dengan rekor kemenangan 259 kali, namun “The Truck” tetap tenang menghadapi tantangan besar tersebut.

Ia percaya bahwa usianya yang masih muda akan menjadi keuntungan tersendiri atas Nong-O dan ia juga memiliki catatan dan potensi untuk mengejutkan dunia “seni delapan tungkai” pada hari Jumat ini.

“Untuk laga perdana saya di ONE Championship, untuk bertarung demi sabuk juara adalah tantangan besar, namun saya cukup tenang dan saya bangga bisa berjuang untuk Gelar Juara Dunia ini,” pungkas Brice.

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9