Pengorbanan Besar Reece McLaren Demi Meraih Kejayaan

Reece McLaren IMGL7135

Kesuksesan seringkali membutuhkan pengorbanan, dan kebangkitan Reece “Lightning” McLaren di dalam daftar peringkat ONE Championship bukanlah sebuah pengecualian.

Grappler Australia itu menjalani berbagai kenikmatan hidup dalam jalurnya menuju kejayaan bela diri, namun bayarannya mungkin akan segera terlihat.

Ia akan bertemu mantan pemegang gelar Kairat “The Kazakh” Akhmetov dalam laga perempat final Turnamen ONE Flyweight World Grand Prix di ajang ONE: A NEW ERA pada hari Minggu, 31 Maret, dan pemenang dari turnamen itu akan mendapatkan kesempatan merebut gelar Kejuaraan Dunia ONE Flyweight.

“Saya selalu berada di sini untuk mencetak nama bagi diri saya sendiri dan menciptakan sebuah warisan besar,” kata pria berusia 27 tahun ini sebelum laga penting di Tokyo, Jepang itu.

“Saya selalu menginginkannya lebih daripada saya menginginkan yang lainnya, maka saya tidak keberatan untuk berkorban.”

https://www.facebook.com/ONEChampionship/videos/2306463266293250/

McLaren menemukan gairahnya dalam seni bela diri saat remaja, namun sementara ia tinggal di daerah pedesaan bernama Gatton di Queensland, tak ada tempat dimana ia dapat menjalani komitmen penuh pada jalurnya ini.

Melainkan, ia mencari jalur karier yang lebih aman. Ia mendapatkan kualifikasi sebagai mekanik lemari es dan AC, yang “memberi bayaran cukup baik.” Tetapi, itu tak dapat menggantikan kekosongan dalam hidupnya.

Pria Australia ini tidak sedang mengejar mimpinya, dimana itu tetap ‘memakan’ jiwanya. Ia berdeterminasi untuk mengubah hal tersebut, bahkan jika itu berarti ia harus berkorban dengan luar biasa.

“Lightning” menghabiskan waktu lima jam tiap Sabtu untuk pergi dan berlatih di Potential Unlimited Mixed Martial Arts (PUMMA), Gold Coast, setelah minggu kerja yang panjang.

Saat ia melihat ukuran dan kekuatan dari akademi tersebut, atlet flyweight ini mengetahui ia harus berada di sana setiap hari jika ingin memberi kesempatan terbaik bagi dirinya untuk menjadi atlet profesional.

Dengan mata yang tertuju sepenuhnya pada tujuan utamanya, McLaren mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk pindah ke kota pantai itu dan mengejar mimpinya.

“Setelah saya menyelesaikan kerja magang saya, saya tetap bersama bos saya dan mencoba melakukan hal yang benar. Namun, saya menyadari bahwa itu adalah situasi ‘lakukan atau mati’. Itu adalah waktunya untuk berkomitmen [pada bela diri campuran],” ungkapnya.

“Rencananya adalah untuk tetap mengetatkan diri. Saya tinggal di rumah, menyimpan seluruh uang saya, serta berkorban. Saya tidak keluar bersama teman-teman saya, saya melewatkan ulang tahun dan acara spesial, serta hanya memastikan bahwa saya mengatur uang dengan baik supaya dapat pindah.”

https://www.facebook.com/ONEChampionship/videos/404212473645754/

McLaren memiliki beberapa teman baik di PUMMA saat ia berlatih setiap minggu di sana, dimana mereka juga mengetahui niatnya.

Saat mendekati momen untuk melompat ke dalam karier yang baru, “Lightning” mengetahui ia harus sangat berhemat, dan itulah saat seorang teman menawarkan diri untuk meringankan bebannya.

“Saya tidak mengira akan pernah setakut itu dalam hidup saat saya mengatakan pada bos saya bahwa saya akan pergi,” jelasnya.

“Kembali hidup tanpa [pegangan] apa pun itu sangat menakutkan, namun saya memiliki sistem pendukung yang baik di sekeliling saya.”

“Salah satu sahabat terbaik saya yang saya kenal saat berlatih mengatakan, ‘Ya, kami memiliki tempat untukmu.’ Ia adalah pria yang hebat dan istrinya juga sangat luar biasa, dan mereka benar-benar membantu saya.”

“Saya ke sana dan ia mengatakan, ‘Kami telah membersihkan gudang untukmu!’ Saya tidak berkeberatan, itu semua cukup bagus. Pikirkan tentang [apartemen] studio tanpa kamar mandi — hanya sebuah toilet dan bak, serta sebuah kamar dengan tempat tidur dan beberapa laci untuk pakaian. Itu saja. Hidup yang sederhana.”

Reece McLaren's grappling game is on point!

Reece "Lightning" Mclaren's grappling game is on point!Download the ONE Super App now 👉 http://bit.ly/ONESuperApp

Posted by ONE Championship on Sunday, August 12, 2018

Rumah baru McLaren di gudang yang terletak di belakang kebun temannya itu sangat sederhana, namun itulah yang ia butuhkan. Kehidupannya sangat sederhana: berlatih, makan, tidur, ulangi.

Pemegang sabuk hitam Brazilian Jiu-Jitsu ini akhirnya pindah saat istri sahabatnya itu hamil, namun kebaikan hati mereka membantunya meraih kesuksesan.

Ia mendapatkan sebuah tempat baru dengan harga subsidi karena ia bekerja sebagai sekuriti yang tinggal di lokasi, namun kehidupannya masih tetap sederhana dan sangat mendasar. Atlet Australia ini dapat hidup tanpa materi, karena ia terfokus pada perkembangan menyeluruhnya sebagai seorang seniman bela diri elit.

Sebagai tambahan, jika ada mereka di sekelilingnya yang tidak mendukung jalurnya, maka mereka akan ia kesampingkan.

“Bagi saya, pengorbanan utamanya selalu hubungan pribadi,” katanya. “Jika saya menemukan seseorang yang terlalu ‘toxic’ atau ingin membawa saya ke arah yang salah, saya hanya akan berjalan melawan arah dan membiarkan mereka berada di luar kehidupan saya.”

Reece McLaren IMG_2095.jpg

“Lightning” tetap berada dalam jalurnya dan melakukan pengorbanan yang dibutuhkan untuk mengubah mimpi menjadi kenyataan, dan kini, ia berada di awal kejayaan.

Waktu yang sulit dan tantangan berat yang dihadapinya akan berada jauh di belakang, jika ia mampu memenangkan Turnamen ONE Flyweight World Grand Prix dan menghadapi sang penguasa divisi, Adriano Moraes.

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9