Percikan Semangat Reece McLaren Menuju Kejayaan
Jalan yang harus ditempuh pejuang modern mungkin sangat sulit, tetapi Reece “Lightning” McLaren menemukan pasangan yang sempurna untuk berjuang bersamanya.
Ia melangkah kembali ke dalam turnamen ONE Flyweight World Grand Prix menghadapi Danny “The King” Kingad dalam pertandingan babak semifinal di ajang ONE: DAWN OF HEROES, dimana kali ini ia sangat haus akan kemenangan dan memiliki dorongan lebih besar untuk mencapai kesuksesan.
“Saya memiliki alasan mengapa [saya ingin sukses] sebelumnya. Tetapi sekarang, saya punya lebih banyak alasan mengapa ingin sukses,” ungkap seniman bela diri berusia 27 tahun ini menjelang pertandingannya di Mall Of Asia Arena, Manila, Filipina, bulan Agustus nanti.
https://www.instagram.com/p/BvfHvjVgm46/
Atlet Australia dengan spesialisasi kuncian ini menemukan “belahan jiwanya” Sarah, dan ia tidak lagi sendiri menjalani jalur menuju kesuksesan dalam dunia bela diri.
McLaren telah mengorbankan hampir segalanya untuk mencapai tujuannya, saat ia meninggalkan keluarganya, teman-temannya dan rumahnya.
Sebenarnya, semuanya memang terasa berbeda saat keluarganya pindah dari Christmas Island ke tengah kota Australia setelah lulus ia lulus sekolah menengah atas. Tetapi saat ini, rumah baginya lebih dari sekedar bangunan atau sebidang tanah — rumah adalah sebuah ikatan.
“Saya berada di tempat terbaik yang pernah saya kunjungi,” katanya.
“Bagi saya, tidak ada tempat yang benar-benar terasa seperti rumah setelah Chirstmas Island. Saya sudah pindah ke sana kemari, tetapi rumah terasa sempurna ketika kita bersama orang yang tepat, dan di sanalah saya sekarang.
“Perasaan ini adalah sesuatu yang belum pernah saya miliki. Saya belum punya sahabat selama bertahun-tahun, dan untuk menemukan seorang belahan jiwa sekaligus sahabat adalah sesuatu yang sangat istimewa.”
https://www.instagram.com/p/BxlG68jgAEf/
McLaren punya teman di sasana dan orang-orang baik di sekitarnya, tetapi hidup adalah tentang mengehar mimpi pribadi. Ia senang dapat memfokuskan seluruh energinya untuk tetap berevolusi sebagai seniman bela diri campuran — atau setidaknya seperti yang dia pikirkan.
Namun, saat “Lightning” berkenalan dengan Sarah – teman dari seorang teman – dalam sebuah aplikasi perkencanan, ia tidak tahu seberapa besar sapuan jarinya itu akan mengubah hidupnya. Mereka sepakat bertemu dan keduanya langsung menemukan kecocokan.
“Kencan pertama berjalan luar biasa. Kami memiliki banyak tujuan yang sama, dan saya pikir kami berdua merasa kalau kami dapat saling melengkapi,” kenangnya.
“Ini sangat aneh. Seperti saat anda mengetahui bahwa ada sesuatu yang hilang, dan ketika kamu menemukan itu, semuanya terasa masuk akal.”
Warga Gold Coast ini awalnya meremehkan karir kompetitifnya di “The Home Of Martial Arts,” tetapi ketika Sarah menunjukkan kesediaannya untuk berdiri di sisinya unutk mendukung apapun yang ingin ia capai, hal itu memberinya lebih banyak kejelasan dalam tujuan hidupnya.
“Ia memberi saya begitu banyak inspirasi, dorongan dan motivasi. Saya sangat beruntung,” lanjut Reece.
“Ia sangat suportif. Sangat istimewa karena saya memiliki olahraga ini dan dapat membagikan pengalaman saya orang-orang yang spesial membuat itu terasa semakin bermakna.”
https://www.instagram.com/p/BvH1xHmABvU/
Tingkat elit divisi flyweight ONE Championship dipenuhi para atlet terbaik di dunia dan Reece ada di antara mereka. Untuk mencapai puncak, tidak hanya dibutuhkan keterampilan yang fenomenal, tetapi juga kemauan yang kuat.
Hal ini terbukti sangat sulit, sebab atlet terkuat pun dapat menyerah di tengah jalan. Namun, dengan adanya Sarah di sisinya, pemegang sabuk hitam Brazilian Jiu-Jitsu ini merasa seperti lebih siap untuk mengatasi hambatan apa pun.
Ketika bertolak dari Australia menuju ke ibukota Filipina untuk bertarung melawan Danny, Reece mengatakan ia tidak akan tergoyahkan oleh sorakan pendukung tuan rumah, karena Sarah akan ada di sana bersamanya.
Pasangannya ini memberikan semua motivasi yang ia butuhkan untuk terus maju, terutama jika segala sesuatunya menjadi sulit di dalam ONE Circle.
“Dia datang ke Manila dan akan mengalami semuanya. Saya sangat bersemangat, saya tidak sabar menunggu,” wajahnya berseri-seri.
“Butuh waktu lama untuk menemukan seseorang yang dapat memahami saya, dan saya sangat senang dapat berbagi sesuatu seperti ini dengannya.”