Perjalanan Stamp Dan Ritu Menuju Final Atomweight GP
Stamp Fairtex dan Ritu “The Indian Tigress” Phogat adalah sepasang atlet terakhir yang berdiri di dalam turnamen wanita terbesar dalam seni bela diri campuran.
Setelah berbulan-bulan yang sarat dengan drama, kedua superstar akan berlaga dalam babak Final Kejuaraan ONE Women’s Atomweight World Grand Prix di ajang ONE: WINTER WARRIORS, Singapura, Jumat, 3 Desember nanti.
Sebelum Stamp dan Phogat bertanding demi sabuk turnamen ini – dan hak untuk menantang sang ratu atomweight “Unstoppable” Angela Lee – mari simak perjalanan mereka menuju babak final.
Phogat Tunjukkan Keteguhan Hati Demi Kalahkan Meng Bo
Meng Bo memasuki turnamen delapan peserta ini sebagai salah satu wanita yang difavoritkan, dan ia nampak ingin memenuhi ekspektasi tersebut saat ia melukai “The Indian Tigress” dengan pukulan kanannya dalam ronde pembuka laga perempat final mereka di ONE: EMPOWER.
Pemukul keras asal Tiongkok ini segera menyerang demi sebuah penyelesaian, namun Phogat dapat bertahan dari serangan keras itu. Lalu, tibalah gilirannya.
Di awal ronde kedua, pegulat sensasional India itu menyeret Meng ke atas kanvas dan menyarangkan pukulan, serangan siku dan lutut berkali-kali.
Hal ini berulang pada stanza penutup, saat Phogat kembali ke posisi atas, melewati pertahanan lawannya, lalu menyarangkan serangan siku dan lutut tanpa henti sampai bel akhir pertandingan berbunyi.
Penampilan luar biasa ini menunjukkan keteguhan hati dan kemampuan atlet India ini – dan seluruh atribut itu memberi kemenangan terbaik dalam kariernya.
Stamp Raih Penebusan Atas Rassohyna
Tepat setelah penampilan luar biasa dari Phogat, Stamp meraih kesempatan memasuki babak semifinal dengan kemenangan terbelah (split decision) atas Alyona Rassohyna.
Ini menjadi kemenangan yang manis bagi wanita Thailand itu setelah menderita satu-satuya kekalahan dalam MMA yang terjadi saat ia pertama kali bertemu atlet Ukraina itu di ONE: UNBREAKABLE III, Februari lalu.
Stamp jelas sangat ingin meraih penebusan dan tak menunjukkan tanda-tanda akan mundur dari rival lamanya itu. Ia menyarangkan tendangan kanan keras ke tubuh Rassohyna, namun yang terpenting, ia mampu bertahan dalam pertukaran grappling melawan spesialis submission ini.
Rassohyna memang mengancam dengan beberapa submission keras, namun Stamp berusaha melawan, berhasil lolos dan menyerang dengan ground-and-pound – serta bahkan mengincar rear-naked choke sebelum meraih kemenangan mutlak.
Ini menjadi penampilan lengkap dari atlet Fairtex ini, dan ia mendapatkan keyakinan baru dari kemenangan itu.
Phogat Dominasi Jenelyn Olsim
Setelah sebuah cedera memaksa Itsuki “Android 18” Hirata mundur dari laga semifinal melawan Phogat di ajang ONE: NEXTGEN pada Oktober lalu, masuklah Jenelyn Olsim.
Wanita Filipina ini tak memiliki beban dan dapat saja meraih kemenangan terbaiknya, yang terbukti dari kesuksesan di awal laga dengan pukulannya. Namun, tak lama kemudian, kemampuan gulat atlet India itu membalikkan keadaan.
Phogat memiliki determinasi kuat untuk mendaratkan takedown dan mengendalikan Olsim dari ‘top position’, mementahkan percobaan submission dari bawah dan menyarangkan serangan ground keras.
Tetapi, Olsim juga tak berhenti melawan sampai bel akhir pertandingan berbunyi dan mencoba segala sesuatu dalam kemampuannya untuk mengalahkan “The Indian Tigress.” Di sisi lain, Phogat tetap unggul dalam pertukaran serangan itu dan mendikte aksi demi meraih keputusan dari ketiga jur dalam laga inii.
Ini menjadi sebuah penampilan luar biasa lainnya dari perwakilan Evolve tersebut, yang menunjukkan bahwa ia dapat bertahan di game plan miliknya dan menyelesaikan tugasnya walau menghadapi tantangan berat.
Stamp Bertahan Dalam Adu Striking Kontra Mezabarba
Stamp juga mendapatkan lawan baru dalam babak semifinal, saat Julie Mezabarba menggantikan Ham Seo Hee yang cedera dalam kartu pertandingan yang sama di ONE: NEXTGEN.
Jelang laga itu, kickboxer Brasil ini meyatakan bahwa teknik Muay Thai Stamp akan terlalu lambat bagi laga bela diri campuran mereka. Namun sebaliknya, kemampuan striking wanita Thailand itu membantunya mengendalikan ritme dan jarak dari pertukaran serangan mereka di atas kaki.
Mezabarba mencoba masuk dengan pukulannya, dan berhasil, namun itu tak cukup untuk meraih keunggulan dalam laga ini.
Dan sekali lagi, Stamp menunjukkan bahwa permainan ground miliknya selalu berevolusi. Ia mendominasi di atas kanvas dengan salvo ground-and-pound tajam ke arah atlet RD Champions itu dan bahkan sempat mengincar rear-naked choke.
Sementara Mezabarba memberi penampilan menggugah pada laga terbesar dalam kariernya, itu tak cukup untuk menghentikan bintang Thailand yang menjadi lawannya. Mantan ratu Muay Thai dan kickboxing ini meraih kemenangan mutlak dan akan berjuang demi sabuk perak dalam disiplin ketiga di atas panggung dunia.
Baca juga: 3 Pelajaran Terbaik Dari ONE: NEXTGEN II