Pertaruhan Bagi Para Bintang Di Ajang ONE: REIGN OF DYNASTIES
ONE Championship siap menggemparkan “Kota Singa” sekali lagi.
Hari Jumat, 9 Oktober ini, organisasi ini akan membawa ONE: REIGN OF DYNASTIES ke Singapura, dimana keenam laga dalam kartu pertandingan ini akan menghibur para penggemar di seluruh dunia.
Sebagai tambahan dari perebutan gelar Juara Dunia Muay Thai sebagai laga utama, ajang ini akan menampilkan lima laga bela diri campuran dengan dampak luar biasa bagi para atlet dan divisi mereka.
Berikut adalah pertaruhan besar dari para bintang dalam ajang Jumat malam ini.
Sam-A Gaiyanghadao & Josh Tonna
Sam-A Gaiyanghadao adalah seorang legenda hidup yang terus menerus tampil semakin baik tiap kali dirinya memasuki Circle atau ring.
Atlet berusia 36 tahun asal Buriram ini telah mendominasi sejak dirinya turun ke divisi strawweight tahun lalu. Ia mencetak KO atas Daren Rolland pada bulan Oktober 2019, lalu mampu mengungguli “Golden Boy” Wang Junguang untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Strawweight Kickboxing di bulan Desember.
Akhirnya, ia mematahkan tiap serangan Rocky Ogden untuk merebut gelar Kejuaraan Dunia ONE Strawweight Muay Thai bulan Februari lalu, yang menjadikannya satu-satunya pria yang memegang gelar Juara Dunia ONE dalam dua disiplin yang berbeda.
Bahkan setelah meraih kedua sabuk tersebut, Sam-A menyampaikan keinginan untuk terus membangun warisannya. Namun, kali ini dominasinya terancam oleh Josh “Timebomb” Tonna, seorang penantang teratas yang mampu terus mengatasi tiap tantangan.
Tonna telah menjadi kuda hitam seumur hidupnya, dimana ia juga mengatasi awal yang sulit dalam kariernya di ONE Super Series. Namun pada pertengahan 2019, atlet Australia ini melakukan perubahan besar, termasuk berlatih di sasana yang baru, bekerjasama dengan pelatih strength-and-conditioning baru, serta mengelilingi dirinya dengan sosok inspirasional untuk membangun pemikiran positif.
Perubahan tersebut sangat berguna bagi Tonna, saat ia berada dalam dua kemenangan besar, meraih posisi penantang teratas dalam divisi tersebut, dan akhirnya mendapatkan laga perebutan gelar Juara Dunia ONE yang diimpikannya.
Hari Jumat nanti, para penggemar di seluruh dunia akan dapat melihat jika Tonna mampu menyisihkan sebutan kuda hitam dan menjadi Juara Dunia ONE, atau jika Sam-A yang masih dominan akan menambah satu nama lagi dari daftar atlet yang dikalahkannya.
Aleksi Toivonen & Reece McLaren
Divisi flyweight bela diri campuran adalah salah satu yang paling menarik di ONE, dimana kelompok berat badan ini akan menjadi sorotan di laga pendukung utama Jumat malam nanti.
Reece “Lightning” McLaren telah membangun reputasi yang luar biasa bagi dirinya di dalam organisasi ini. Atlet Australia itu adalah striker yang tidak menjadi unggulan, namun memiliki latar belakang sabuk hitam Brazilian Jiu-Jitsu yang fenomenal dan menjadi ancaman besar dalam divisi bantamweight.
Faktanya, ia hampir saja menaklukkan Juara Dunia ONE Bantamweight Bibiano “The Flash” Fernandes dalam laga perebutan gelar mereka pada bulan Desember 2016, namun ia kalah dari keputusan terbelah, atau split decision, yang sangat tipis.
McLaren menjadi lebih berbahaya dalam divisi flyweight, dengan kemenangan besarnya atas Anatpong “Mak Mak” Bunrad, Gianni Subba, Gurdarshan “Saint Lion” Mangat serta mantan Juara Dunia DEEP Flyweight Tatsumitsu “The Sweeper” Wada. “Lightning” kini menempati peringkat kelima dalam divisinya, dan tentunya ia tak akan ingin melepaskan sebuah perebutan gelar lainnya.
Namun, Toivonen ingin merebut posisi tersebut dan memiliki kemampuan untuk melakukannya.
Atlet Finlandia itu adalah grappler tingkat tinggi dengan pukulan kuat. Ia juga tak terkalahkan selama lima tahun karier bela diri campuran profesionalnya dan memiliki tingkat penyelesaian 100 persen. Ia menampilkan sedikit dari teknik kelas dunia itu saat ia merebut kemenangan atas Akihiro “Superjap” Fujisawa pada bulan Juli 2019, dan ingin mengulangi hal yang sama.
Apakah Toivonen akan mengalahkan McLaren dan merebut posisinya lima besar dalam divisi ini, atau apakah atlet Australia itu akan menjadi pria pertama yang menaklukkan “The Giant”? Kita akan mengetahui jawabannya pada hari Jumat nanti.
Amir Khan & Rahul Raju
Dua atlet lightweight bela diri campuran teratas yang berbasis di Singapura akan beradu pada Jumat malam, namun ada lebih dari sekedar hak membanggakan diri yang dipertaruhkan oleh Amir Khan dan Rahul “The Kerala Krusher” Raju.
Khan, yang memegang rekor KO terbanyak dalam sejarah ONE bersama penguasa divisi lightweight Christian “The Warrior” Lee, telah terjatuh pada periode yang sulit. Ia mengalami empat kekalahan dalam lima laga terakhirnya, dan terlebih lagi, ayahnya didiagnosa menderita kanker otak stadium IV dan mungkin hanya memiliki waktu beberapa bulan lagi.
Ini dapat menjadi kesempatan terakhir bagi perwakilan Evolve ini untuk berlaga di hadapan ayahnya, maka urgensi untuk menang tidak dapat menjadi lebih kuat lagi bagi atlet Singapura berusia 25 tahun itu.
Sayangnya, Raju memiliki dua kemenangan beruntun dan termotivasi untuk membangun momentumnya dari sana. “The Kerala Krusher” menyelesaikan kedua lawannya melalui kuncian rear-naked choke.
Sebuah kemenangan atas Khan tak hanya memberi Raju sebuah ‘hat-trick’, namun itu juga akan menjadikannya ancaman tersendiri dalam divisi lightweight dan mendorong berkembangnya skena bela diri campuran di India.
- Bintang ONE Prediksi Laga Reece McLaren Vs. Aleksi Toivonen
- 5 Alasan Untuk Tidak Melewatkan ONE: REIGN OF DYNASTIES
- Dukungan Mengalir Bagi Eko Roni Saputra Jelang ONE: REIGN OF DYNASTIES
Eko Roni Saputra & Murugan Silvarajoo
Rivalitas Indonesia dan Malaysia dalam dunia olahraga akan kembali berlanjut saat “Dynamite” Eko Roni Saputra menghadapi Murugan “Wolverine” Silvarajoo.
Eko Roni, Juara Gulat Nasional berkali-kali, adalah grappler kelas dunia dengan kemampuan striking yang telah berkembang, dimana banyak orang meyakini bahwa ia memiliki kemampuan dan temperamen untuk menjadi Juara Dunia Bela Diri Campuran pertama dari negaranya.
Pada hari Jumat, ia akan mendapatkan sebuah kesempatan lain untuk membuktikan dirinya. Eko memiliki kesempatan untuk menang bagi Indonesia dan bergerak maju dalam karier bela diri campurannya, dan jika lawannya itu menjadi penghalang, ia akan meraih kemenangan dengan kemampuan stand-up baru miliknya itu.
Namun, Eko Roni akan harus berhati-hati, karena Silvarajoo adalah seorang Juara Tinju F3 yang memiliki keunggulan tinggi badan 7 sentimeter. Ia dapat menggunakan jangkauan dan kemampuan striking miliknya untuk mencetak KO atas rivalnya asal Indonesia itu.
Faktanya, “Wolverine” akan ingin mencetak KO dalam debut promosionalnya dan merebut kemenangan bagi Malaysia dalam rivalitas antar dua negara ini.
Dejdamrong Sor Amnuaysirichoke & Hexigetu
Baik Dejdamrong Sor Amnuaysirichoke dan “Wolf Of The Grasslands” Hexigetu mengalami beberapa gejolak dalam karier bela diri campuran mereka, namun keduanya mampu membalikkan keadaan.
Dejdamrong terjatuh pada masa-masa sulit setelah kehilangan gelar Juara Dunia ONE Strawweight pada bulan Mei 2016, namun sang legenda Muay Thai itu telah menikmati kebangkitan kembali selama dua tahun terakhir. Sang veteran ini telah memenangkan tiga dari empat laga terakhirnya, dimana ia menghentikan dua rivalnya melalui KO dan satu melalui submission.
Hexigetu juga telah mengalami kebangkitan dalam kariernya. Atlet Tiongkok ini berkutat dengan sebuah cedera yang berlangsung cukup lama, namun ia nampak dominan sejak dinyatakan sembuh. Itu sangat nyata dalam kemenangan terbarunya tahun lalu, dimana ia menggunakan kemampuan grappling kelas dunia untuk meraih kemenangan mutlak yang tegas.
Walau keduanya merasa kembali disegarkan, hanya satu yang dapat mendekati kesempatan demi perebutan gelar Juara Dunia. Para penggemar akan mengetahui pemenang itu hari Jumat ini.
Roshan Mainam & Liu Peng Shuai
Dua bintang bela diri campuran berbakat yang baru bersinar ini akan tampil sebagai pembuka dan ingin meraih kemenangan bagi negara mereka, sembari juga mendaki tangga peringkat divisi flyweight.
“The Indian Notorious” Roshan Mainam adalah Juara Gulat India berkali-kali yang awalnya mencetak nama besar dalam skena bela diri campuran nasional.
Namun, saat ia bergabung dengan Evolve Fight Team, ia membawa kemampuannya ke dalam tingkatan berikutnya, yang ia tampilkan selama mendominasi laga menuju kemenangan pada ronde pertama atas Khon Sichan pada bulan November 2019.
Di ajang ONE: REIGN OF DYNASTIES, ia akan bertemu dengan atlet sensasional berusia 24 tahun lainnya, Liu Peng Shuai, yang telah memenangkan dua dari tiga laga bela diri campuran di satu malam untuk menjadi Juara Turnamen ONE Hefei Flyweight di bulan Juli 2016.
Itu adalah malam epik bagi sang pejuang Tiongkok ini, namun kemenangan terbesarnya datang pada bulan Februari 2019, saat ia menghadapi kemampuan kuat dari Juara Gulat Indonesia Elipitua “The Magician” Siregar, serta mencetak submission pada menit terakhir laga itu dan memberi kekalahan pertama bagi sang bintang muda itu.
Divisi flyweight ini memang sangat padat, dimana sebuah kemenangan di sana akan membedakan sang pemenang dari atlet lainnya yang masih harus berjuang.
Baca juga: 5 Submission Terbaik Dari Para Bintang Di ONE: REIGN OF DYNASTIES