Pertaruhan Besar Para Bintang Di ONE: BIG BANG

Marat Grigorian punches heavybag 1200X800

ONE Championship siap memulai bulan terakhir pada tahun 2020 ini dengan ledakan besar.

Hari Jumat, 4 Desember ini, organisasi ini akan menayangkan gelaran ONE: BIG BANG secara langsung dari Singapore Indoor Stadium – dan tiap laga di kartu pertandingan ini akan memiliki dampak yang besar.

Beberapa kompetitor ini berharap untuk menembus jajaran lima besar dalam daftar Peringkat Resmi Atlet ONE, dimana beberapa lainnya ingin meraih laga perebutan gelar Juara Dunia.

Langsung saja, inilah pertaruhan dari tiap atlet yang berlaga di “Kota Singa” Jumat malam ini.

Marat Grigorian & Ivan Kondratev

Marat Grigorian fights Ivan Kondratev at ONE: BIG BANG

Hari ini menandai penampilan debut Marat Grigorian bersama ONE, yang dianggap sebagai salah satu kickboxer pound-for-pound terbaik di muka bumi.

Bintang keturunan Armenia-Belgia ini tiga kali menjadi Juara Dunia Kickboxing dan memiliki catatan rekor 63-11-1. Pencapaian tersebut termasuk sebuah kemenangan melalui keputusan juri atas Sitthichai “Killer Kid” Sitsongpeenong dan sebuah KO dalam waktu 29 detik atas Superbon.

Karena Grigorian telah mengalahkan penantang peringkat kedua dan ketiga dalam divisi featherweight kickboxing, ia dapat menggunakan laga Jumat ini untuk menampilkan kemampuan elitnya dan mempersiapkan laga impian bersama penantang peringkat pertama, Giorgio “The Doctor” Petrosyan.

Namun, Juara Kickboxing Rusia dua kali Ivan Kondratev akan ingin merusak penampilan perdananya itu.

Walau warga Moskow ini belum menghadapi tingkatan kompetisi elit yang sama, ia memiliki kemampuan dan teknik untuk menciptakan kejutan besar dalam laga ‘Daud melawan Goliat’ ini.

Sebagai tambahan, Kondratev adalah seorang “Master of Sport” dalam tinju. Jika ia dapat menggunakan tangan dan kakinya dengan sempurna malam ini, ia mungkin dapat mencetak kemenangan legendaris.

Koyomi Matsushima & Garry Tonon

Penguasa divisi featherweight yang baru, Thanh Le, akan memperhatikan dengan cermat laga pendukung utama ini, yang menampilkan dua penantang teratas divisinya – peringkat ketiga Koyomi “Moushigo” Matsushima dan peringkat kelima Garry “The Lion Killer” Tonon.

Matsushima sangat ingin untuk kembali masuk ke dalam perebutan gelar Juara Dunia. Bintang Jepang ini sempat menantang mantan penguasa divisi Martin “The Situ-Asian” Nguyen demi sabuknya pada bulan Agustus 2019, dan walau “Moushigo” sangat kompetitif pada ronde pertama, ia akhirnya gagal.

Pengalaman tersebut dapat membakar semangat baru dalam diri Matsushima, dan itu terlihat nyata melalui kemenangan KO atas “The Fighting God” Kim Jae Woong bulan Februari lalu.

Jika ia menjadi pria pertama yang mengalahkan Tonon dalam seni bela diri campuran, “Moushigo” akan mencetak dua kemenangan beruntun, meraih langkah besar menuju perebutan gelar Juara Dunia berikutnya, serta meningkatkan profilnya di antara para penggemar grappling.

Sementara itu, Tonon berharap melanjutkan laju luar biasa menuju perebutan gelar Juara Dunia ONE Featherweight.

Atlet Amerika Serikat ini, yang menjadi Juara Dunia BJJ No-Gi berkali-kali dan dianggap sebagai grappler submission terbaik di muka bumi, telah membawa kemampuannya dengan mulus ke dalam bela diri campuran, serta segera membangun permainan menyeluruh yang brilian.

Tonon telah mendominasi – dan menghentikan – tiap lawan dihadapinya di dalam Circle. Jika ia dapat menang atas Matsushima, akan sulit untuk mencegahnya meraih perebutan gelar berikutnya.



Bokang Masunyane & Rene Catalan

Laga yang baru saja ditambahkan, antara Bokang “Little Giant” Masunyane dan Rene “The Challenger” Catalan akan memiliki dampak yang sangat luar biasa dalam divisi strawweight.

Masunyane memiliki rekor sempurna 7-0, dan walau ia adalah wajah baru dalam “The Home Of Martial Arts,” ia telah memberi impresi tersendiri bagi para penggemar dan kritikus saat “menggilas” bintang Jepang Ryuto “Dragon Boy” Sawada.

Berdasarkan penampilan tegas itu, “Little Giant” memiliki kesempatan untuk melawan salah satu penantang teratas – dan kesempatan memasuki daftar Peringkat Resmi Atlet ONE.

Namun, Catalan juga memiliki motivasi yang sama untuk mencetak penampilan luar biasa.

Setelah gagal merebut gelar Kejuaraan Dunia ONE Strawweight dari kompatriotnya, Joshua “The Passion” Pacio, pada November 2019, “The Challenger” belum menyerah sampai ia dapat menjadi Juara Dunia Bela Diri Campuran.

Atlet Filipina ini sangat bersemangat menghadapi laga ini, dan dengan memberi kekalahan pertama bagi Masunyane, ia dapat meraih langkah besar menuju sebuah laga ulang melawan Pacio.

Ritu Phogat & Jomary Torres

Pegulat legendaris Ritu “The Indian Tigress” Phogat akan melanjutkan penampilan spektakuler dalam disiplin bela diri campuran saat ia membuka ajang malam ini melawan Jomary “The Zamboanginian Fighter” Torres.

Phogat sangat vokal tentang keinginannya menjadi Juara Dunia Bela Diri Campuran pertama dari India, dimana ia memiliki latar belakang gulat, etos kerja, serta kemampuan bertarung untuk mencapai hal tersebut.

Sejauh ini, “The Indian Tigress” telah mengalahkan tiap wanita yang berdiri di hadapannya di dalam Circle, termasuk Juara Dunia Kun Khmer Nou Srey Pov, yang ia dominasi lima minggu yang lalu.

Kemenangan hari ini akan mengakhiri tahun 2020 dengan penuh gaya, dimana Phogat juga dapat memasuki daftar Peringkat Resmi Atlet ONE.

Di sisi lain, Torres sebelumnya mencetak KO dan penyelesaian tercepat dalam sejarah divisi atomweight dengan kemenangan KO dalam waktu 40 detik atas atlet Team Lakay April Osenio pada bulan Januari 2018 (dimana rekor tersebut diungguli oleh Bozhena Antoniyar satu bulan kemudian).

Saat bel pertandingan berbunyi Jumat ini, “The Zamboanginian Fighter” akan ingin kembali membangun momentum yang hilang dan mengangkat moral keluarganya, yang telah melewati sebuah masa sulit selama beberapa bulan terakhir.

Dan, Torres memiliki kemampuan untuk melakukan itu semua. Faktanya, terakhir kali atlet Filipina ini mengalahkan lawan tak terkalahkan yang terkenal – Rika “Tiny Doll” Ishige – ia menjadi bintang baru dalam divisi ini dan meraih kemenangan beruntun. Ia akan ingin mengulangi sejarah tersebut di ONE: BIG BANG.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Ivan Kondratev Tak Gentar Hadapi Lawan Berat, Marat Grigorian

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9