Pertaruhan Besar Tiap Petarung Di ONE: FISTS OF FURY II
Para striker terbaik dunia menampilkan arsenal stand-up mereka minggu lalu. Kini, tiba saatnya bagi disiplin yang memadukan seluruh disiplin ini untuk bersinar di bawah sorotan.
Hari Jumat, 5 Maret ini, 10 seniman bela diri campuran terbaik dunia dan sepasang praktisi Muay Thai fenomenal akan memasuki panggung dunia dan menampilkan kemampuan kelas dunia mereka di ONE: FISTS OF FURY II.
Terdapat berbagai pertaruhan besar, saat sebuah kemenangan atau kekalahan akan dapat mengalihkan karier dari tiap petarung di kartu ini.
Bagi beberapa, akan ada kesempatan mempertahankan rekor tak terkalahkan mereka dan mendekati kesempatan menjadi Juara Dunia ONE. Yang lain akan mendapatkan kesempatan membangun momentum penting atau mendobrak daftar Peringkat Resmi Atlet ONE. Sementara itu, beberapa atlet lainnya akan ingin bangkit dari rentetan kekalahan dan menggapai mimpi mereka.
Dengan berbagai pertaruhan yang ada, mari kita lihat bagaimana tiap laga ini berpengaruh bagi tiap superstar yang tampil dalam ajang yang direkam dari Singapore Indoor Stadium ini.
Amir Aliakbari & Kang Ji Won
Setelah beberapa bulan menanti, Juara Dunia Gulat Grego-Romawi Amir Aliakbari akan mencetak penampilan perdananya di atas panggung dunia.
Atlet yang menjuluki dirinya sendiri “Iron Sheik” dalam bela diri campuran ini benar-benar mendapatkan perlakuan khusus, saat dirinya menjalani debut promosional melawan atlet tak terkalahkan asal Korea Selatan “Mighty Warrior” Kang Ji Won pada laga utama malam itu.
Sejak ia bergabung bersama organisasi bela diri terbesar di dunia ini, Aliakbari telah menantang sang Juara Dunia ONE Heavyweight Brandon “The Truth” Vera dan menuntut dirinya untuk melepaskan sabuk tertinggi divisi itu.
Tak mengejutkan bahwa Vera menolak ‘permintaan’ tersebut, maka atlet sensasional asal Iran itu akan memulai misinya menuju sabuk emas di “Kota Singa.”
Aliakbari membawa rekor profesional 10-1 ke dalam Circle, bersama dengan tingkat penyelesaian 70 persen. Sebuah kemenangan Jumat ini tak hanya akan meningkatkan rekornya dan membawanya memasuki perebutan gelar, tapi itu juga akan memberi penebusan bagi rekannya di AAA Team, Mehdi Barghi, yang takluk di hadapan Kang bulan lalu, pada ajang ONE: UNBREAKABLE III.
Namun, “Mighty Warrior” juga memiliki motivasi yang sama untuk meraih kemenangan di Singapore Indoor Stadium.
Atlet Korea Selatan yang rendah hati ini akan sangat ingin menjaga rekor sempurnanya, menghentikan laju luar biasa dari Aliakbari, meraih skor 2-0 melawan atlet heavyweight Iran, serta mendekati kesempatannya sendiri untuk memasuki laga Kejuaraan Dunia.
Alexandre Machado & Anatoly Malykhin
Laga pendukung utama malam itu menampilkan sebuah laga heavyweight lainnya, saat mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Alexandre “Bebezao” Machado melawan raksasa tak terkalahkan asal Rusia Anatoly “Spartak” Malykhin dalam sebuah laga yang akan membawa sang pemenang mendekati posisi teratas dalam divisi heavyweight.
Machado sebelumnya berpindah-pindah divisi dan bahkan sempat gagal merebut gelar Juara Dunia ONE Light Heavyweight, namun ia nampak paling nyaman sebagai atlet heavyweight.
Spesialis Brazilian Jiu-Jitsu ini mengalahkan atlet seperti Alain “The Panther” Ngalani dan Hideki “Shrek” Sekine, dimana sebuah kemenangan lain kali ini akan menjadi sangat masif bagi kariernya.
Tetapi, hal ini akan menjadi lebih mudah dikatakan daripada dilakukan. Tak haya Malykhin memiliki rekor 8-0 dalam MMA, warga Kemerovo ini memiliki tingkat penyelesaian 100 persen.
Tak diragukan lagi, “Spartak” akan ingin menjaga kedua pencapaian tersebut dan membawa dirinya memasuki perebutan gelar Juara Dunia.
Ryogo Takahashi & Tang Kai
Sebuah laga featherweight yang sangat krusial dijadwalkan untuk berlangsung Jumat ini, saat veteran Jepang Ryogo “Kaitai” Takahashi dan bintang baru Tiongkok Tang Kai mengincar posisi dalam daftar Peringkat Resmi Atlet ONE.
Keduanya adalah seniman bela diri campuran berkemampuan lengkap, dengan momentum luar biasa dan kecenderungan mencetak berbagai KO.
Takahashi telah memenangan sembilan dari 10 laganya dan memiliki 10 KO dalam kariernya. Sementara itu, Tang memiliki enam kemenangan beruntun, sembilan KO dalam catatan rekornya, serta tak pernah terkena penyelesaian awal dalam kariernya.
Sebuah kemenangan lain – terutama dengan KO – dapat membawa sang pemenang memasuki peringkat lima besar dalam divisi featherweight ONE.
Selain itu, kejayaan dari tiap negara juga dipertaruhkan. Tiongkok dan Jepang telah lama bersaing dalam dunia olahraga, maka Takahashi dan Tang akan ingin membawa pulang kemenangan.
- Kartu Awal Untuk Seluruh Ajang ‘ONE On TNT’ Di April
- 3 Laga Pencuri Perhatian Di ONE: FISTS OF FURY II
- Kartu Utama Untuk Rangkaian ‘ONE On TNT’ Terkonfirmasi
Yoshiki Nakahara & Ruslan Emilbek Uulu
Laga featherweight di atas bukanlah satu-satunya pertandingan krusial yang akan terjadi di ONE: FISTS OF FURY II.
Pertama, kompatriot Takahashi, Yoshiki Nakahara akan bertemu dengan debutan tak terkalahkan asal Kirgistan Ruslan “Snow Leopard” Emilbek Uulu.
Bintang Jepang ini sempat menjalani delapan kemenangan beruntun yang terenggut oleh penantang peringkat ketiga Garry “The Lion Killer” Tonon pada bulan Mei 2019. Sayangnya, Nakahara juga menderita cedera kaki yang membuatnya harus beristirahat.
Laga ini akan menandai kembalinya Nakahara, dimana ia akan sangat ingin membuktikan bahwa dirinya dapat pulih dari cedera dan menjadi kekuatan besar dalam divisi featherweight.
Sementara itu, Uulu jelas berniat mempertahankan rekor sempurnanya, meraih kemenangan dalam debut promosionalnya, serta memberi pesan tegas bagi divisi ini.
Han Zi Hao & Adam Noi
Satu-satunya laga ONE Super Series Muay Thai dalam kartu ini akan menjadi aksi luar biasa, saat mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Han Zi Hao bertemu dengan bintang baru Adam Noi.
Terdapat berbagai pertaruhan besar bagi kedua pria ini, namun sepertinya hal itu lebih kepada bintang Tiongkok itu.
Han akan mencetak sejarah saat ia berlaga dalam kontes ONE Super Series ke-10, dimana sebuah kemenangan akan membuatnya imbang dengan mantan rivalnya, Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai Nong-O Gaiyanghadao, untuk kemenangan terbanyak dalam divisi bantamweight.
Sementara itu, sebuah kemenangan KO akan memperpanjang rekor Han untuk KO terbanyak dalam sejarah ONE Super Series dan memecahkan rekor imbang dengan penguasa dua disiplin dalam divisi strawweight, Sam-A Gaiyanghadao.
Jika Noi dapat mengungguli Capitan Petchyindee Academy untuk rekor KO tercepat dalam waktu 6 detik pada September 2020, ia tak akan memasuki buku catatan rekor itu. Namun, kemenangan atas Han itu berarti dirinya akan memiliki dua kemenangan beruntun di ONE Super Series dan membawanya memasuki jajaran atas divisi ini.
Mark Fairtex Abelardo & Emilio Urrutia
Membuka ajang ini adalah laga bantamweight bela diri campuran antara dua pria asing yang berbasis di Thailand, yang sanngat ingin kembali memasuki lingkaran pemenang.
Penghancur keturunan Filipina-Selandia Baru Mark “Tyson” Fairtex Abelardo saat ini mengalami dua kekalahan beruntun, dimana yang terbaru adalah kekalahan pertamanya melalui submission. Tapi, ia terus berkembang pesat di antara para striker terhebat dunia yang berlatih di Fairtex Training Center.
Sementara itu, atlet liar asal AS Emilio “The Honey Badger” Urrutia saat ini berada dalam tiga kekalahan beruntun, yang memotivasi dirinya untuk memindahkan kamp latihannya ke Bangkok Fight Lab dan turun dari divisi featherweight ke berat badan alaminya.
Keduanya memiliki alasan untuk kekalahan mereka sebelumnya, namun mereka juga telah menjalani rute yang berbeda untuk mengubah peruntungannya.
Kita akan melihat siapakah yang akan mampu memasuki jalur yang lebih baik Jumat ini.