Pertaruhan Besar Tiap Petarung Di ONE: FULL BLAST II
Setelah sebuah awal eksplosif dari rangkaian ajang FULL BLAST, ONE Championship siap menampilkan sekuel berikutnya yang menegangkan.
Hari Jumat, 11 Juni, organisasi ini akan menyiarkan ONE: FULL BLAST II ke seluruh dunia, dimana tiap atlet yang dijadwalkan beraksi akan mengincar kemenangan yang dapat membawa mereka ke tingkatan berikutnya.
Sementara beberapa kompetitor akan berjuang demi memasuki jajaran lima besar Peringkat Atlet ONE, para atlet lain termotivasi untuk mengambil langkah besar menuju perebutan gelar Juara Dunia, meraih penebusah, atau kembali ke jalur kemenangan.
Langsung saja, mari kita lihat pertaruhan bagi tiap atlet yang beraksi Jumat ini.
Mongkolpetch Petchyindee Academy & Elias Mahmoudi
Laga utama itu mungkin saja dihelat pada kelas catchweight 62,8 kilogram, tetapi itu akan memiliki dampak luar biasa bagi rangkaian peringkat divisi flyweight Muay Thai.
Elias “The Sniper” Mahmoudi akan ingin meningkatkan posisinya dari penantang peringkat keempat dalam divisinya, tetapi ia juga memiliki motivasi lebih dari sekadar menapaki jalur menuju gelar Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai.
Atlet keturunan Perancis-Aljazair itu kehilangan kesempatannya merebut gelar Juara Dunia ONE saat ia harus mengakui keunggulan Petchdam “The Baby Shark” Petchyindee Academy melalui keputusan teknis (technical decision) dalam laga perebutan gelar Juara Dunia ONE Flyweight Kickboxing perdananya di bulan Mei 2019, maka ia akan ingin meraih penebusan melawan rival lamanya.
Namun, Mongkolpetch Petchyindee Academy memiliki motivasinya sendiri.
Sang veteran Thailand itu tak terkalahkan di ONE Super Series, dengan tiga kemenangan beruntun dalam seluruh laganya sampai saat ini. Ia ingin tetap tak terkalahkan dalam organisasi ini, melewati Mahmoudi di tangga peringkat, serta membawa Petchyindee Academy meraih poin 2-0 melawan “The Sniper.”
Ben Wilhelm & Amarsanaa Tsogookhuu
Dalam laga pendukung utama itu, dua seniman bela diri divisi lightweight akan ingin mencetak pernyataan besar dan menggoncang divisinya.
Seperti yang dicatat sejarah, atlet lightweight yang berasal dari Hawaii memang telah mendominasi panggung dunia. Berikutnya, Ben Wilhelm berharap mengikuti jejak dari sang penguasa divisi Christian “The Warrior” Lee dan Lowen Tynanes yang sebelumnya meraih posisi.
Wilhelm yang menjalani debutnya itu adalah atlet tak terkalahkan dalam karier profesionalnya. Ia mencetak submission atas lima lawannya, termasuk empat melalui rear-naked choke di stanza pembuka.
Perwakilan Gracie Technics itu ingin mengincar kemenangan keenamnya dan rangkaian kemenangan fenomenalnya itu tetap ada, namun yang berada di hadapannya adalah seorang atlet yang mencetak aksi impresif dalam dua penampilannya di dalam Circle.
Amarsanaa “Spear” Tsogookhuu adalah wajah dari pergerakan bela diri campuran di Mongolia, dimana ia juga telah memberi prestasi baik bagi negaranya, dengan catatan rekor 6-2, yang termasuk sebuah kemenangan dominan atas Shannon “OneShin” Wiratchai.
Tsogookhuu juga terlibat dalam laga kompetitif melawan mantan Juara Dunia ONE Lightweight Eduard “Landslide” Folayang, namun sebuah cedera harus memotong laganya dan ia berakhir di sisi yang salah melalui keputusan teknis (technical decision). Pada hari Jumat, ia akan mencoba memperingatkan para penggemar akan potensi besarnya dan menggoyangkan puncak divisi lightweight.
- Mongkolpetch Ke Mahmoudi: ‘Hati-hati Dengan Pukulan Saya’
- 5 Submission Andalan Dari Para Grappler Berbahaya Di ONE
- 3 Kemenangan Terbaik Taiki Naito Dalam ONE Super Series
Ma Jia Wen & Yoon Chang Min
Jajaran divisi bantamweight bela diri campuran menjadi lebih sarat dengan atlet berbakat, dimana “Cannon” Ma Jia Wen dan “The Big Heart” Yoon Chang Min akan harus mencetak impresi luar biasa agar mereka tak tertinggal dalam kompetisi ini.
Keduanya baru saja mengalami kekalahan besar – Ma dari rekan senegara Tsogookhuu Shinechagtga Zoltsetseg dan Yoon dari Ryogo “Kaitai” Takahashi – maka keduanya akan merasakan tekanan luar biasa untuk bangkit kembali dan memulai perjalanan mereka menuju puncak divisinya.
Tak hanya mereka termasuk dua bintang termuda dalam divisinya, namun mereka juga memiliki kemampuan lengkap nan elite – gulat bagi Ma dan striking bagi Yoon.
Jumat ini, para penggemar akan melihat bagaimana kedua atlet ini berkembang dan siapa yang menempatkan diri mereka kembali ke dalam persaingan divisi bantamweight bela diri campuran.
Wang Wenfeng & Taiki Naito
Membuka ajang ini adalah sebuah laga kickboxing krusial dalam divisi flyweight.
Mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Flyweight Kickboxing “Metal Storm” Wang Wenfeng kini adalah penantang peringkat keempat, dimana ia berharap mendapatkan sebuah kesempatan lainnya untuk menghadapi lawan lamanya – penguasa divisi Ilias “Tweety” Ennahachi – terutama setelah ia hampir saja mengalahkan pria Belanda itu pada November 2019.
Striker Tiongkok ini maju dari sebuah kemenangan desisif atas atlet Malaysia Azwan Che Wil, dimana ia memiliki kesempatan untuk membangun beberapa momentum menuju sabuk emas.
Namun, Taiki “Silent Sniper” Naito tak ingin membiarkan hal itu terjadi. Penyerang balik asal Jepang itu hampir saja meraih puncak dunia Muay Thai dan kickboxing, namun ia belum sampai ke sana.
Jumat ini, “Silent Sniper” dapat menciptakan gaung yang luar biasa dalam divisi flyweight kickboxing, karena kemenangan besar – terutama sebuah penyelesaian – akan membungkam seluruh kritikus, melejitkannya ke tangga peringkat, serta membawanya menuju perebutan gelar Juara Dunia.
Baca juga: Rodtang Akan ‘Senang Menerima’ Laga Kickboxing Melawan DJ