Pertaruhan Terbesar Bagi Tiap Superstar Di ONE: DANGAL

Brandon Vera Dengan Sabuk Emasnya

ONE Championship mengejutkan para penggemar selama empat minggu berturut-turut dengan rangkaian “ONE on TNT,” dan setelah jeda sesaat dalam kalender tahunan ini, organisasi ini siap untuk kembali membakar semangat seluruh penggemar di berbagai belahan dunia sekali lagi.

Organisasi bela diri terbesar di dunia ini akan menayangkan ONE: DANGAL dari Singapore Indoor Stadium pada Sabtu, 15 Mei ini, dimana terdapat pertaruhan besar bagi tiap petarung dalam kartu ini.

Dalam ajang ini, dua raksasa akan berlaga demi hadiah terbesar dalam bela diri campuran, superstar Muay Thai akan ingin memberi penampilan terbaik dalam debutnya, para atlet berbakat akan mengincar penebusan, serta tentunya, serangkaian pahlawan India akan mencoba memberi inspirasi bagi tanah kelahiran mereka dengan penampilan luar biasa.

Berikut adalah apa yang dipertaruhkan para superstar ONE: DANGAL, Sabtu ini.

Brandon Vera & Arjan Bhullar

Laga heavyweight terbesar dalam sejarah organisasi ini akan berlangsung Sabtu malam ini.

Juara Dunia ONE Heavyweight Brandon “The Truth” Vera telah menjadi kekuatan paling dominan dalam divisi ini. Bintang keturunan Filipina-Amerika ini menggilas seluruh kompetitornya, mencetak KO atas tiap atlet heavyweight pada ronde pertama, merebut sabuk emas perdana itu, serta mempertahankannya sejak itu.

Vera akan sangat ingin menjaga catatan rekor KO ronde pertamanya, tetapi skenario impian tersebut akan sulit terjadi karena penantangnya baru sekali mengalami kekalahan dalam karier profesionalnya, dan itu terjadi pada ronde kedua.

Saat Arjan “Singh” Bhullar memasuki Circle pada Sabtu ini, ia akan memiliki kesempatan untuk mewujudkan impiannya.

Jika ia melengserkan sang penguasa yang nampak tak tersentuh itu, Bhullar akan merebut sabuk emas dan menjadi Juara Dunia Bela Diri Campuran asal India yang pertama.

Tawanchai PK.Saenchai Muaythaigym & Sean Clancy

Tawanchai PK.Saenchai Muaythaigym fights Sean Clancy at ONE: DANGAL in the co-main event

Kecuali laga pendukung utama ini berakhir melalui KO dalam waktu enam detik, baik Tawanchai PK.Saenchai Muaythaigym atau Sean “Clubber” Clancy tak akan memasuki buku catatan rekor milik organisasi ini. Namun, masih terdapat banyak pertaruhan lain bagi para kompetitor bantamweight Muay Thai ini.

Tawanchai telah lama dianggap sebagai salah satu atlet Muay Thai ‘pound-for-pound’ terbaik di sirkuit stadion Thailand, dan Sabtu ini, ia dapat menunjukkan kemampuannya itu di atas panggung dunia.

Superstar berusia 21 tahun ini ingin mencetak pernyataan tegas dalam debut promosionalnya, dan jika ia menang dengan cara luar biasa melawan seorang atlet yang sangat kuat, ia dapat mendobrak jajaran lima besar dalam Peringkat Atlet ONE.

Namun, Clancy ingin merusak debutnya dan meraih penebusannya sendiri.

Pemukul keras asal Irlandia itu mengalami kesulitan saat melawan rekan satu tim Tawanchai, mengalami kekalahan berat dari sang legenda Saenchai, dari Kongsak PK.Saenchai Muaythaigym, dan yang terbaru, dari Pongsiri PK.Saenchai Muaythaigym dalam debutnya bersama ONE.

Dengan mengalahkan Tawanchai, Clancy akan dapat membalaskan dendam atas sasana besar yang sangat populer itu, serta mengumumkan dirinya sebagai penantang bagi jajaran teratas.



Bi Nguyen & Ritu Phogat

Sebuah laga krusial dalam divisi atomweight wanita akan memiliki implikasi luar biasa.

Atlet fenomenal tak terkalahkan Ritu “The Indian Tigress” Phogat telah mencetak transisi luar biasa dari disiplin gulat ke bela diri campuran. Atlet India ini telah mendominasi lawan-lawannya, meraih empat kemenangan beruntun dan undangan untuk berpartisipasi dalam Turnamen ONE Women’s Atomweight World Grand Prix pada akhir bulan ini.

Namun, posisinya dipertaruhkan. Jika ia tak meraih kemenangan di ONE: DANGAL, Phogat akan tersingkir dari turnamen bela diri campuran wanita terbesar dalam sejarah ini.

Yang menghalangi jalurnya adalah Bi “Killer Bee” Nguyen, yang mengalami beberapa momen berat dalam karier bela diri campurannya akhir-akhir ini.

Atlet Vietnam-Amerika itu merasa tersinggung bahwa ia menjadi “laga pemanasan” bagi Phogat menjelang World Grand Prix itu, dan akan ingin menghancurkan rencana besar atlet India itu Sabtu ini.

Ayaka Miura & Rayane Bastos

Ayaka Miura fights Rayane Bastos at ONE: DANGAL

Laga catchweight 58,25 kilogram ini sangatlah krusial bagi kedua bintang ini.

Ayaka “Zombie” Miura melejit saat memasuki panggung dunia dan merebut tiga kemenangan beruntun via scarf-hold Americana dan meraih posisi penantang peringkat keempat dalam daftar peringkat divisi strawweight wanita.

Sebuah kekalahan berat dari penantang teratas Tiffany “No Chill” Teo memperlambat momentumnya, namun sebuah kemenangan luar biasa akan membawanya kembali memasuki jalur yang tepat. Untuk mencapai tujuannya menantang ratu atomweight dan strawweight satu hari nanti, Miura tak dapat menerima satu langkah mundur lagi.

Sementara itu, Rayane Bastos ingin mempertahankan rekor sempurnanya dan melanjutkan kemenangan debutnya yang luar biasa atas Sovannahry “The Sweet Savage” Em. Dengan mengalahkan “Zombie,” ia dapat menjadi penantang baru dalam divisi strawweight.

Gurdarshan Mangat & Roshan Mainam

Membuka ajang ini adalah penampilan dari dua bintang India, dan walau laga ini berlangsung dalam kategori catchweight 65 kilogram, keduanya menjadi bagian dari divisi flyweight yang ingin meraih prestasi luar biasa.

Gurdarshan “Saint Lion” Mangat sangat dominan saat ia bergabung dengan organisasi bela diri terbesar di dunia ini. Namun penantang peringkat kelima divisi flyweight Reece “Lightning” McLaren menghentikan laju atlet Kanada-India itu dengan teknik Brazilian Jiu-Jitsu miliknya.

Kekalahan itu menghentikan laju Mangat, namun itu juga memberi hasil luar biasa karena ia belajar dari pengalaman itu. Dengan visi barunya, “Saint Lion” siap kembali berjuang menuju sabuk emas.

Tetapi, untuk melakukan itu, ia akan harus mengalahkan anak didiknya, bintang baru India bernama Roshan Mainam.

Mainam tak terhentikan sejak debut promosionalnya, dimana ia menggunakan teknik grappling kelas dunianya untuk meraih tiga kemenangan submission berturut-turut. Ia berharap mendapatkan yang keempat – serta memperpanjang rekor tak terkalahkannya bersama ONE – dengan mengalahkan pria yang dianggapnya sebagai “kakak.”

Baca juga: Arjan Bhullar Yakin Cinta Kasih Dan Pengertian Akan Atasi Rasisme

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9