Petrosyan Vs. Superbon: 4 Kunci Kemenangan Di Kejuaraan Dunia
Dua kickboxer featherweight terbaik dunia akan beradu untuk hadiah terbesar dalam disiplin ini pada ajang ONE: FIRST STRIKE.
Giorgio “The Doctor” Petrosyan dan Superbon siap mengerahkan seluruh kemampuan mereka dalam laga Kejuaraan Dunia ONE Featherweight Kickboxing yang pertama di ajang khusus disiplin striking pada Jumat, 15 Oktober ini.
Jelang laga utama mereka, berikut adalah empat kunci kemenangan bagi kedua superstar featherweight ini.
#1 Teknik Tinju Sempurna Petrosyan
Petrosyan meyakini bahwa ia memiliki teknik tinju yang lebih baik dari Superbon, dan itu akan menjadi bagian terbesar dari serangannya.
Atlet asal Armenia-Italia itu dapat tampil dengan sangat baik saat berada di ujung jarak serang pukulan lawannya, dimana ia dapat menggunakan refleks dan penempatan waktunya untuk menghindari bahaya dan menyerang balik.
Melawan seorang petarung ortodoks seperti Superbon, “The Doctor” sangat gemar untuk menyelip keluar dari jab lawannya sebelum menyerang balik.
Ia mungkin dapat mencatat bahwa baik Marat Grigorian dan Sitthichai “Killer Kid” Sitsongpeenong mampu mencetak penyelesaian empatik atas penantang peringkat kedua itu dengan hook kanan sebelumnya, yang menyiratkan sebuah kelemahan dalam pertahanannya di sisi itu.
Itu juga kebetulan menjadi salah satu pukulan paling mematikan milik Petrosyan, dan dengan kecepatannya, ini berarti dirinya dapat masuk dan menyarangkan itu sebelum jab atlet Thailand ini kembali menyerang.
Namun, jika Superbon mampu menarik tangan depannya kembali di posisi untuk bertahan dari balasan awal, maka ia akan harus mewaspadai pukulan straight kiri keras milik warga Milan itu yang pasti akan tiba.
#2 Tendangan Dorong Superbon Tentukan Jarak
Dengan keyakinan besar “The Doctor” di jarak serang tinjunya, Superbon harus memanfaatkan tendangan dorong miliknya untuk menjaga jarak dengan lawannya itu.
Teep, yang adalah sebutan lain dari tendangan dorong, milik warga Bangkok itu sangat cepat dan akurat. Jika ia dapat menyarangkannya di tubuh atau kaki Petrosyan saat ia mencoba menutup jarak, ini akan membuat pria Armenia-Italia itu berpikir dua kali sebelum masuk dengan pukulannya.
Tendangan dorong kanan dari Superbon adalah sebuah senjata kuat lainnya. Ia memiliki penempatan waktu nyaris sempurna dan seringkali mengirimkan lawannya mundur saat ia menggunakannya ketika mereka akan bertukar tendangan.
Dengan kedua tendangan dorong yang sama efektifnya, “The Doctor” akan harus mencari jalur lainnya – dan ini akan membawanya masuk ke dalam salah satu jebakan Superbon.
Bintang Thailand itu gemar sekali memancing dengan tendangan dorong tipuan sebelum menyarangkan pukulan saat lawan-lawannya berusaha menangkap kakinya. Ia juga gemar mendesak maju dengan tendangan roundhouse saat rivalnya mengantisipasi serangan dari tengah.
- Superbon Yakin Hadapi Petrosyan: ‘Saya Tak Punya Kelemahan’
- Giorgio Petrosyan Ke Superbon: ‘Di Dalam Ring, Tak Perlu Bicara’
- Sitthichai Incar Kondisi Terbaik Dan ‘Dagu Lemah’ Ozcan
#3 Serangan Lutut Kiri Petrosyan
Siapa pun yang berdiri di hadapan Petrosyan wajib mengkhawatirkan lengannya, namun ini harus dibayar dengan sangat mahal.
Saat mereka mulai mengangkat pertahanan mereka untuk membendung kombinasi hook kanan-cross kiri keras miliknya, mereka cenderung membuka celah ke arah tubuh melalui serangan lutut kiri.
“The Doctor” sangat lihai dalam memotong pergerakan lawannya dan mendesak mereka mundur sampai ke tali ring atau dinding Circle. Saat mereka terpojok, ia menutup jarak di belakang pukulannya dan menyarangkan serangan lutut ke arah tubuh saat mereka tak dapat menyingkir.
Superbon juga memiliki kecenderungan untuk menghindari pukulan straight kiri, dan jika ia mengayunkan tubuhnya untuk keluar dari jalur pukulan itu, bobotnya akan beralih menuju serangan tubuh yang masuk dan menggandakan dampaknya.
Jika pria Thailand itu melihat serangan yang masuk dan menemukan jalan keluar, sang legenda keturunan Armenia-Italia itu dapat dengan mudah menangkapnya dengan tendangan keras.
#4 Tendangan Kuat Superbon
Jika Superbon dapat memaksa laga berlangsung dalam jarak jauh, maka ia akan meraih keunggulan untuk beradu tendangan.
Atlet Thailand ini memiliki serangan keras dari kedua kakinya, dimana ia telah menunjukkan bahwa ia mampu menyerang dan membalas dari sisi mana pun saat melawan seorang atlet southpaw.
Ketika ia mengalahkan Sitthichai untuk meraih perebutan gelar Juara Dunia, ia tak pernah membiarkan lawannya menendang dari sisi kiri tanpa membalas dan secara konstan menyerang balik dengan tulang keringnya itu.
Saat Petrosyan merasakan efeknya dan mulai bereaksi, Superbon memiliki IQ tanding untuk melakukan feint, beranjak masuk dan melontarkan pukulan dan serangan lututnya.
Tendangan kiri milik pria berusia 31 tahun itu juga cukup efektif dan akan memastikan bahwa “The Doctor” harus tetap menjaga pertahanannya dari segala arah, daripada hanya terfokus pada satu sisi tertentu.
Faktor utamanya ada pada kenyataan bahwa apakah Superbon akan memadukan serangannya bersamaan pada volume besar atau tidak.
Serangan tunggal tak akan cukup, namun jika ia dapat menyerang, melakukan feint dan membalas untuk tetap membuat sang ‘GOAT’ itu menebak-nebak, ia akan menemukan lebih banyak celah bagi tendangan kuatnya.
Baca juga: Cara Menonton ONE: FIRST STRIKE, Tanggal 15 Oktober